Pengertian Metode Ceramah METODE CERAMAH

4 Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat menimbulkan semangat, dan kreasi yang konstruktif. 5 Fleksibel, dalam arti bahwa jika waktu sedikit bahan dapat dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya dan mendalam. b. Kelamahan 1 Guru sulit mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan 2 Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan. 3 Anak didik cenderung menjadi lebih pasif dan ada kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, berhubung guru dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan lisan 4 Jika guru tidak memperhatikan segi psikologis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan inti dan isi ceramah menjadi kabur. 20 Mengingat adanya berbagai kelemahan yang ada dalam metode ceramah, maka perencanaan yang matang sangat diperlukan. Untuk itu hal-hal yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam belajar perlu mendapat perhatian yang cukup dari seorang guru. Dalam hal ini, Bligh memberikan beberapa saran yang cukup baik untuk di simak dan dipertimbangkan yang 20 Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung : Pustaka Setia, 2005 Cet. II. h. 56. berupa faktor-faktor yang dapat membantu daya ingat peserta didik dalam belajar, yaitu: 1. Membuat pembelajaran bermakna Pembelajaran yang bermakna mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi peserta didik dalam belajar. Kata bermakna di sini dapat berarti sejauh mana informasi yang disampaikan oleh guru atau dosen sesuai dengan informasi yang dimiliki peserta didik, atau sejauh mana informasi tersebut memenuhi harapan mereka. 2. Keseluruhan atau parsial Pembicaraan tentang keseluruhan atau parsial ini terus menjadi bahan diskusi bagi para pendidik dan ahli psikologi. Yang dimaksud dengan keseluruhan semua topik materi dalam satu waktu tertentu diberikan dalam satu waktu. Sementara parsial adalah materi diberikan sepotong- potong. Jadi sejumlah materi yang akan diberikan dalam jangka waktu tertentu, seperti jam pelajaran, diberikan sedikit demi sedikit dan disellingi dengan waktu jeda. 3. Pengaturan materi dengan baik Materi atau pelajaran yang disampaikan dengan urutan yang logis, akan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dibandingkan dengan materi yang tidak teratur. Beberapa bentuk penyusunan materi dengan metode ceramah anatara lain adalah bentuk hirarki dan mata rantai. 4. Reharsing the material mengingat-ingat materi Para ahli psikologi percaya bahwa mengingat kembali materi yang baru saja diberikan oleh pengajar adalah faktor penting dalam membantu daya ingat peserta didik. Cara seperti ini dalam dilakukan dengan menyatakan kembali dalam hati atau mengulang materi dengan teman-teman. 5. Pengulangan oleh guru atau dosen Mengulang-ulang penjelasan terhadap suatu materi dapat membantu peserta didik dalam mengingat pelajaran. Pengulangan ini dilakukan dengan porsi yang tidak berlebihan dengan maksud memberi penekanan terhadap materi yang dianggap materi. 21

C. HASIL BELAJAR

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar” . pengertian hasil product menunjuk kepada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkannya berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan raw material menjadi barang jadi finished good. Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus input- proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat 21 Zaini Hisyam, bermawy Munthe, dan Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008 , h. 94-96.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI WARGA BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PAKET C SKB BONDOWOSO 2013/2014

0 10 17

Pengaruh pembelajaran Kimia terintegrasi nilai terhadap hasil belajar siswa (sebuah studi pada siswa SMK Grafika Yayasan Lektur Jakarta)

1 12 104

Teaching Present Perfect Tense By Using Contextual Teaching And Learning : An experimental Study at the first grade of SMK Grafika Yayasan lektur Lebak Bulus Jakarta Selatan

0 3 79

Perbandingan pengunaan metode ceramah dan diskusi dalam memahami pelajarn aqidah akhlak di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta selatan

1 15 81

Bahasa Indonesia DISKUSI kelas sebelas SMK

0 4 9

PERBANDINGAN ANTARA METODE ACTIVE DEBATE DENGAN METODE DISKUSI DITINJAU DARI HASIL BELAJAR Perbandingan antara metode active debate dengan metode diskusi ditinjau dari hasil belajar pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 kelas Manyaran Tahun ajaran 2

0 0 15

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BANYUAGUNG 1 SURAKAR

0 0 14

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODELBERBASIS PORTOFOLIO DENGAN METODE CERAMAH PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI I TANON

0 1 16

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DAN YANG MENGGUNAKAN METODE CERAMAH PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DAN YANG

0 1 14

PENDAHULUAN PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DAN YANG MENGGUNAKAN METODE CERAMAH.

0 2 6