segala bantuannya. Barulah pada akhir tahun 1977 sekolah Grafika Yayasan Lektur dapat membeli dua buah mesin cetak offset baru dan
membangun bagian reproduksi yang agak modern waktu itu. Pada tahun 1982 atau 1983 proyek rehabilitasi Sekolah Menengah
Grafika Jakarta memberi bantuan satu mesin cetak offset solna 154, satu mesin susun huruf foto comugrafik dan satu mesin camera vertikal.
Dalam pengamatan semenjak 5 sampai 10 tahun belakangan ini kita cacat bahwa kemajuan teknologi grafika bergerak cepat sekali,
sehingga peralatan dan mesin-mesin yang ada sekarang ini, hakikatnya sudah sangat ketinggalan sekali, terutama dalam bidang-bidang susunan
huruf. Lebih-lebih lagi dengan sudah masuknya peralatan komputer dalam berbagai bentuk dan kecanggihan yang dipakai dalam industri grafika.
Begitu pula denga bidang reproduksi dan disebut orang sekarang ini bersama-
sama dengan peralatan susunan huruf sebagai bidang “ pra cetak”.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa berbagai kemajuan teknologi, juga dalam mesin-mesin serta peralatan cetak misalnya sudah menjadi
kenyataan sehari-hari untuk mana dunia pendidikan grafika tidak dapat menutup mata. Tidaklah mungkin bagi suatu sekolah untuk tidak
mengidentifikasi segi-segi kemajuan teknologi grafika yang tidak dapat ditahan-tahan munculnya sebagaimana kita tidak dapat menahan terbitnya
matahari.
Pembina atau perintis sekolah grafika ini yang telah diberikan kepada pertumbuhan sekolah semasa hidupnya:
1. Bapak Oemar Siswosoebroto, ketua badan pengurus Yayasan Lektur
wafat dalam usia 81 tahun pada tanggal 27 Juli 1983 2.
Ibu Sri Oemijati Soewajid Poetro, anggota badan pengurus dan pendiri Sekolah Grafika Yayasan Lektur, wafat pada usia 86 pada
tanggal 31 Oktober 1989 3.
Bapak H.G. Sirie, ketua badan pengurus Yayasan Lektur wafat pada usia 73 tahun pada tanggal 18 Agustus 1992.
4. Bapak P.H. Ajawaila, ketua satu badan pengurus Yayasan Lektur,
wafat dalam usia 81 tahun pada tanggal 6 Oktober 2004
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Grafika Yayasan Lektur
Visi dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan Lektur yaitu mampu berdaya saing dalam menghadapi era globalisasi,
serta mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Sedangkan misi dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika
Yayasan Lektur, yaitu : a.
Mengembangkan system pendidikan kejuruan grafika yang adaptif, fleksibel dan berwawasan global berdasarkan iman dan taqwa serta
berbudi pekerti luhur. b.
Mengintegrasikan pendidikan menengah kejuruan grafika yang berwawasanmutu dan keunggulan profesi serta berorientasi masa
depan
c. Mewujudkan pelayanan prima dalam upaya pemberdayaan sekolah dan
masyarakat d.
Mengembangkan iklim belajar berakar pada norma dan nilai budaya bangsa Indonesia serta mengembangkan meteri pembelajaran sesuai
kebutuhan dunia usahadunia industry dan perkembangan IPTEK e.
Menghasilkan lulusan yang berkarakter baik, cerdas, trampil, dan professional
dalam bidang
kejuruan grafika
serta dapat
mengembangkan diri secara berkesinambungan Tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan
Lektur, yaitu: a.
Turut serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju dan sejahtera, khususnya melalui bidang pendidikan
b. Untuk mendidik dan melatih calon-calon tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh dunia industri grafika serta untuk memberikan layanan dan fasilitas pendidikan bagi masyarakat
3. Struktur Organisasi Struktur Organisasi SMK Grafika Yayasan Lektur
4. Kurikulum SMK Grafika mengalami beberapa perubahan kurikulum. Sejak tahun 1977
kurikulum baru dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mulai diterapkan. Kurikulum yang dipergunakan pada Sekolah Menengah Kejuruan
Badan Pengurus Yayasan Lektur
Kepala sekolah
KA. Prog Persiapan Wali kelas
Siswa Tata Usaha
Pembina OSIS Komite sekolah
Pengawas sekolah
Wakasek UR.
PSDM Wakasek
UR. Hub. Industri
Wakasek UR.
Kesiswaan Wakasek
UR. Kurikulum
Asisten kep. Sek.
UR.PDE Asisten kep.
Sek. SA. Prasaranaa
KA. Prog Produksi
Guru perpus
SMK Grafika Yayasan Lektur adalah kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional, yaitu Kurilum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP. Semua Pelajaran yang di berikan kepada siswa di sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
5. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
a. Keadan guru
Guru atau tenaga pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang tidak dapat ditinggalkan, maka kemampuan profesionalitas serta kualitas
perlu diperhatikan. Di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan Lektur jumlah tenaga pendidik seluruhnya 48 orang. Adapun data
tenaga pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan Lektur dapat di lihat pada tabel lampiran 1.
b. Keadaan karyawan
Mengenai karyawan yang bekerja di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan Lektur terdiri dari 22 orang. Keberadaan karyawan
sangat membantu dalam menyelesaikan hal-hal yang berkenaan dengan tugas operasional dan administrasi yang diperlukan oleh siswa. Adapun
data karyawan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan Lektur dapat dilihat pada tabel lampiran 1.
c. Keadaan siswa
Mengenai keadaan siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK Grafika Yayasan Lektur terdiri dari tiga jenjang kelas dengan jumlah kelas
X 200 siswa, kelas XI 178 siswa, kelas XII 156 siswa. Jenjang Kelas X