pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fungsi intrinsik dan fungsi instrumentatif.
Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi secara intrinsik, yaitu pembelajaran difungsikan sebagai proses pembinaan dan pengembangan
bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk berbagai keperluan. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi sebagai sebuah proses untuk
membina dan mengembangkan bahasa Indonesia agar tercapai kondisi kebahasaan yang bersifat mantap, dinamis, dan terbuka.
Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi secara instrumentatif, yaitu bahwa pembelajaran bahasa digunakan sebagai instrumen untuk
mengembangkan sistem nilai ilmu pengetahuan dan sistem nilai norma kedewasaan yang berlaku di masyarakat. Pembelajaran bahasa Indonesia
dijadikan sebagai sebuah sarana untuk mentransfer segala bentuk pengetahuan dan nilai-nilai positif yang berlaku di masyarakat. Fungsi
instrumentatif bermakna juga bahwa bahasa Indonesia adalah sarana untuk menumbuh kembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan sikap
tanggung jawab.
33
33
Ma’mur saadie, dkk, Startegi Pembalajaran Bahasa indonesia, Opcit. h. 7.6.
46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Grafika Yayasan Lektur Lebak Bulus Jakarta Selatan. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini kurang lebih
selama satu bulan setengah atau selama empat kali pertemuan mulai dari 11 Juli sampai dengan 23 Agutus 2011 tahun pelajaran 2011-2012.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi-eksperimen. Penelitian ini membandingkan dua kelompok yang diberi
perlakuan dengan metode diskusi kelas eksperimen dan metode ceramah kelas kontrol, kemudian membandingkan hasil belajar dari dua kelompok
yang diberi perlakuan tersebut dengan tujuan mengetahui perbedaan hasil belajar yang siswa dapatkan setelah diadakan perlakuan
Desain Penelitian Kelas
Treatment Tes
Eksperimen Metode diskusi
Hasil Belajar X Kontrol
Metode konvensional ceramah Hasil Belajar Y
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Grafika Yayasan Lektur, dengan jumlah kurang lebih 120 siswa. Peneliti
mengambil 50 dari populasi yang ada maka didapat 57 siswa. Peneliti mengambil sampel dengan cara cluster random sampling CSR dan didapat
kelas XI A dan XIB, di mana kelas XI A kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan metode diskusi sedangkan XI B kelas yang dalam
pembelajarannya menggunakann metode ceramah.
D. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Item
Validitas item dari suatu item adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai
suatu totalitas, dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi
atau dapat dinyatakan valid, jika skor-skor pada butir-butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor
totalnya, atau dengan bahasa statistik; ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya.
34
34
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Opcit. h. 182-184.