Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pokok bahasan berikutnya, ujar Menteri pendidikan nasional mendiknas Mohammad Nuh kepada para wartawan, di Jakarta, Rabu 16. Sebelumnya, untuk tingkat SMA atau MA, ada kurang lebih 1.786 siswa ketidaklulusan Ujian Nasional UN 2011, akibat mata pelajaran mapel bahasa dan sastra Indonesia kurang dari 4. Jumlah itu merupakan jumlah yang terbanyak kedua setelah mata pelajaran mapel Matematika 2 . Dari data di atas menunjukkan rendahnya kemampuan bahasa Indonesia siswa. Rendahnya nilai kemampuan bahasa Indonesia siswa setidaknya disebabkan karena dua faktor. Pertama, faktor siswa, yang cenderung lebih menyepelekan pelajaran bahasa Indonesia karena kebanyakan siswa menganggap bahwa bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang mudah berbeda dengan Matematika, Fisika, Kimia, dan pelajaran lainnya. Kedua faktor guru, sistem pengelolaan kelas termasuk di dalamnya strategi pembelajaran yang kurang tepat menjadi salah satu faktor rendahnya nilai bahasa Indonesia. Strategi merupakan suatu rencana tentang cara-cara penggunaan dan pemanfaatan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan aktivitas dan efesiensi dalam pembelajaran. Pada umumnya kegiatan belajar mengajar di Indonesia selama ini masih bercorak tradisonal, pengajaran yang dimaksud 2 Arif Hulwan, UN Bahasa Indonesia Kembali Jadi Momok. http:www.mediaindonesia.comread2011060123070329314UN-Bahasa-Indonesia-Kembali- Jadi-Momok . Kamis, 28 Juli 2011. adalah bentuk pengajaran klasikal yang umumnya masih berpusat pada guru yakni dengan menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan bentuk penyajian informasi secara lisan, baik yang formal dan berlangsung selama 45 menit, maupun yang informal hanya berlangsung selama lima menit. Walaupun terdapat kelemahan- kelemahan yang mencolok dalam metode ceramah seperti tidak memberi siswa kesempatan untuk mempraktikkan perilaku yang relevan selain mencatat, ceramah masih dapat bermanfaat bagi siswa berapapun usianya. Ceramah memungkinkan si guru untuk menyampaikan topik dengan perasaan; dapat lewat cara penyampaiannya, dapat dengan intonasi tertentu, dengan tekanan suaranya, ataupun dengan gerak-gerik tangannya. Topik yang sederhana dapat dibuat menarik, atau sebaliknya, yang menarik dapat membosankan. Berbeda dengan metode ceramah, metode diskusi tidak lagi diarahkan oleh guru, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan ide-ide mereka sendiri. Melalui metode diskusi pula dapat mengubah pola perilaku afektif siswa secara konkret. Dalam hal sikap atau nilai, perubahan sukar sekali dilakukan jika siswa tidak diberi kesempatan untuk menyatakan perasaannya. terlepas dari kelebihannya, metode diskusi membutuhkan banyak waktu, dalam membahas suatu topik atau pokok permasalahan. 3 Dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan metode ceramah dan metode diskusi di atas, penulis tertarik untuk mengetahui manakah di antara 3 W. James Popham dan Eva L. Baker, Bagaimana Mengajar secara Sistematis, Yogyakarta: Kanisius, 1994, Cet. VI. h. 96. kedua metode tersebut yang lebih efektif untuk dipergunakan dalam pengajaran Bahasa Indonesia terhadap siswa menengah kejuruan. Dalam presentasi menyampaikan makalah, penulis bersama teman-teman pada saat perkuliahan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia disimpulkan bahwa metode diskusi lebih efektif dibandingkan dengan metode ceramah dalam pengajaran bahasa Indonesia khususnya siswa Sekolah Menengah Atas baik SMAMASMK, pertimbangannya adalah karena siswa SMAMASMK telah dapat berfikir dewasa dan kritis dalam menyikapi berbagai masalalah. Akan tetapi bagi penulis jawaban tersebut kurang memuaskan, karena belum ada pembuktian sendiri, sehingga penulis berminat untuk mencari jawabannya secara langsung dengan melakukan penelitian pada salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Jakarta. Akhirnya penulis memutuskan memilih SMK Grafika Yayasan Lektur Lebak Bulus Jakarta Selatan sebagai objek penelitian. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis merumuskan dalam sebuah judul skripsi yaitu: “Perbandingan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode diskusi dan ceramah terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMK Grafika Yayasan Lektur Lebak Bulus ”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dapat teridentifikasi sebagai berikut: 1. Proses Pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI yang menggunakan metode diskusi dan ceramah 2. Hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia siswa yang menggunakan metode diskusi dan ceramah 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa 4. Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dan ceramah 5. Tingkat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dan ceramah

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini lebi terarah dan operasional, penulis membatasi masalah kepada: 1. Perbandingan hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dengan metode ceramah pada kelas XI SMK Grafika Yayasan Lektur. 2. Seberapa besar tingkat perbedaan hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajarkan dengan metode diskusi dan ceramah

D. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan metode diskusi dan ceramah? 2. Seberapa besar tingkat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan metode dan ceramah?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini mempunyai beberapa tujuan antara lain: 1. mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode diskusi dan ceramah 2. mengetahui seberapa besar tingkat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan metode diskusi dan ceramah

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis kepada berbagai pihak, sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis untuk khazanah intelektual, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan gagasan dan tawaran solusi terhadap pelaksanaan metode pembelajaran di sekolah. 2. Manfaat praktis kepada berbagai pihak antara lain a. Guru, sebagai bahan rujukan dan pedoman dalam pelaksanaan metode diskusi b. Siswa, mengambangkan cara berfikir ilmiah dan sifat demokratis dalam belajar c. Penulis, pengalaman langsung dalam menerapkan metode diskusi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab, dan bab-bab tersebut memiliki beberapa sub-bab yaitu: Bab I. Pendahuluan, terdiri dari: Latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori, terdiri atas: Diskusi pengertian, jenis, serta kebaikan dan kelemahan, Ceramah Pengertian serta kebaikan dan kelemahan, Hasil belajar pengertian, sasaran evaluasi hasil belajar, dan faktor yang mempengaruhi belajar, dan pembelajaran Bahasa Indonesia Bab III. Metodelogi penelitian, terdiri atas: tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan pengajuan hipotesis. Bab IV. Hasil dan pembahasan, terdiri dari atas: latar belakang sekolah, deskripsi data, teknik analisis data uji normalitas dan uji homogenitas, analisis data uji hipotesis, hipotesis penelitian, dan pembahasan hasil penelitianan. Bab V. Simpulan dan saran.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI WARGA BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PAKET C SKB BONDOWOSO 2013/2014

0 10 17

Pengaruh pembelajaran Kimia terintegrasi nilai terhadap hasil belajar siswa (sebuah studi pada siswa SMK Grafika Yayasan Lektur Jakarta)

1 12 104

Teaching Present Perfect Tense By Using Contextual Teaching And Learning : An experimental Study at the first grade of SMK Grafika Yayasan lektur Lebak Bulus Jakarta Selatan

0 3 79

Perbandingan pengunaan metode ceramah dan diskusi dalam memahami pelajarn aqidah akhlak di MAN 11 Lebak Bulus Jakarta selatan

1 15 81

Bahasa Indonesia DISKUSI kelas sebelas SMK

0 4 9

PERBANDINGAN ANTARA METODE ACTIVE DEBATE DENGAN METODE DISKUSI DITINJAU DARI HASIL BELAJAR Perbandingan antara metode active debate dengan metode diskusi ditinjau dari hasil belajar pelajaran ekonomi siswa kelas X SMA N 1 kelas Manyaran Tahun ajaran 2

0 0 15

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA ANTARA PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BANYUAGUNG 1 SURAKAR

0 0 14

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODELBERBASIS PORTOFOLIO DENGAN METODE CERAMAH PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI I TANON

0 1 16

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DAN YANG MENGGUNAKAN METODE CERAMAH PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DAN YANG

0 1 14

PENDAHULUAN PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANTARA YANG MENGGUNAKAN MODEL BERBASIS PORTOFOLIO DAN YANG MENGGUNAKAN METODE CERAMAH.

0 2 6