Proses Produksi Transformator Uraian Proses Produksi

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

2.4.3. Uraian Proses Produksi

Proses produksi transformator pada PT Morawa Electric Transbuana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Pengendalian Design 2. Proses Produksi Transformator 3. Proses Produksi Casing 4. Proses Produksi Akhir 5. Proses Pengujian Akhir Namun di dalam laporan ini peneliti tidak menguraikan proses pengendalian desain dan proses produksi casing.

2.4.3.1. Proses Produksi Transformator

Proses ini dimulai dari desain produksi transformator yang diterima dari Kabag Desain sampai dengan terminal assembling untuk transformator tiga phasa dan satu phasa. Proses produksi transformator dapat dilihat pada Gambar 2.2. Urutan proses produksi transformator adalah sebagai berikut: 1. Silicon steel cutting pemotongan silikon Tahap awal dari proses proses produksi transformator adalah pemotongan silikon. Silicon steel adalah bahan yang digunakan untuk membuat inti transformator. Bahan ini digunakan karena memperbesar fluks magnetik yang timbul bila pada kumparan transformator mengalir arus listrik. Proses pemotongan silikon steel diawali dengan menset pisau mesin pembelahpemotong silikon sesuai dengan ukuran bahan yang diperlukan. Kemudian silicon steel dalam bentuk roll diangkat dengan menggunakan hoist crane untuk dimasukkan ke dalam tungku mesin pelepas Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. gulungan. Selanjutnya mesin dijalankan sehingga silikon sampai ke mesin pembelahpotong dengan tepat. Mesin pembelahpemotong dijalankan perlahan- lahan sehingga silikon sampai ke mesin penggulung dan dilebihkan ±1meter. Kemudian mesin pembelah dan mesin pelepas gulungan dihentikan. Selanjutnya ujung silikon diikatkan pada mesin penggulung. Jalankan lagi mesin penggulung beberapa putaran sehingga silikon tidak longgar dan matikan mesin penggulung. Apabila semua sudah sesuai maka ketiga mesin dijalankan dan diatur agar sepadan. Selanjutnya bila proses hendak dihentikan maka ketiga mesin harus diberhentikan secara berurutan dari mesin penggulung, pembelah dan pelepas gulungan. Mesin dimatikan apabila bahan silikon telah siap untuk dibelah. Silikon yang telah siap dipotong diangkat dengan bantuan hoist crane ke bagian penggulungan core core winding. 2. Penggulungan Inti Trafo Core Winding Silikon yang telah dipotong dimasukkan ke roller dengan bantuan hoist crane. Kemudian jendela core diletakkan sesuai dengan kVA, selanjutnya dikunci dengan kuat sehingga jendela tidak goyang, kertas dililitkan di atas jendela sebanyak satu belitan. Kemudian ujung silikon ditarik dan penyekat silikon dimasukkan supaya tidak bergeser-geser. Ujung silikon diikatkan pada mesin penggulung dan mesin penggulung dijalankan beberapa putaran sehingga silikon tidak longgar, kemudian sisi silikon diratakan. Bila sisi siliko sudah rata lengan penekan core di turunkan. Atur lebar penekan core sesuai dengn lebar silikon. Lalu silikon siap digulung sesuai dengan desain. Setelah selesai digulung, silikon di rekatkan dengan isolasi. Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. Kemudian lengan penekan core dinaikkan dan dibuka kunci pengikat core. Core yang telah digulung diletakkan di atas meja dengan menggunakan hoist crane. 3. Penimbangan Berat Inti Weight Measurement Inti transformator yang telah siap digulung selanjutnya ditimbang beratnya. Penimbangan ini berguna untuk mengetahui apakah berat yang sebenarnya sesuai dengan berat yang sudah ditentukan menurut desainnya. Inti transformator yang telah selesai digulung tersebut di angkat kepenimbangan dengan menggunakan hoist crane. Berat core tidak boleh lebih dari desain yang telah ditentukan ±3. Inti yang telah sesuai dengan desain dipindahkan ke bagian pemanggangan inti Core Annealing dengan menggunakan hoist crane. 4. Pemanggangan Inti Core Annealing Pada proses pemanggangan inti, inti disusun pada tempatnya dan dimasukkan ke dalam annealing dengan menggunakan hoist crane. Kemudian pintu annealing ditutup dan gas N 2 dialirkan dengan tekanan 0,1 KgCm 2 selama 30 menit. Kemudian arus listrik dialirkan ke heater dengan tegangan 160 volt switch 1 sampai mencapai 300 C selama 6 jam dan N 2 terus dialirkan dengan tekanan yang sama. Kemudian dipindahkan ke switch 2 ke 240 volt sampai temperatur mencapai 380 C selama lebih kurang 18 jam. Jika temperatur telah mencapai 830 C sementara waktunya belum mencapai 12 jam, maka temperatur 830 C dipertahankan sampai batas waktu kurang dari 16 jam. Setelah proses selesai, maka sumber arus listrik dimatikan dan N 2 terus dialirkan sampai proses selesai. Temperatur dibiarkan perlahan-lahan turun sampai temperatur mencapai 500 C. Kemudian heater diangkat setinggi 360 Cm sehingga temperatur turun mencapai 350 C. Tutup luar diangkat Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. dan dipindahkan, sedangkan tutup dalam tetap dibiarkan sampai temperatur mencapai 160 C, kemudian N 2 di stop. Kemudian tutup dalam dapat diangkat dengan menggunakan hoist crane dan proses selesai. 5. Pengujian Rugi-rugi Inti Core Lose Test Setelah proses pemanggangan selesai, inti-inti tersebut dikeluarkan dan disusun di atas balok kayu untuk dilakukan pengujian. Pengujian ini berfungsi untuk melihat apakah proses pemanggangan telah berjalan baik atau tidak dan disesuaikan dengan jumlah lilitan yang akan digulung, dan hasil pengujian harus sesuai dengan standar dari PLN SPLN. Setelah inti disusun di atas balok selanjutnya kabel yang jumlahnya sesuai dengan kapasitas trafo dililitkan. Selanjutnya ujung belitan dijepit ke terminal pengetesan dan diberikan tegangan secara perlahan sampai tegangan phasa yang dikehendaki. Hasil pengetesan pun dicatat. Dan inti yang telah melewati uji dipindahkan ke penggulungan kumparan Coil Winding dengan menggunakan hoist crane. 6. Penggulungan Kumparan Coil Winding Sebelum dilakukan proses penggulungan meja diatur sesuai dengan desain coil yang akan digulung. Kemudian core yang sudah di test losses diletakkan di atas meja. Selanjutnya core tersebut dililit dengan kain pita dan dibalut dengan kertas isolasi dengan tebal 0,25 mm sesuai dengan tinggi jendela. Kemudian roda gigi dipasang sesuai denga desain pada kedua sisi ujung dari core tersebut. Letakkan kertas isolasi diantara kedua roda gigi tersebut. Gosokkan lilin diantara kedua roda gigi tersebut pada kertas isolasi dan tinggi meja disesuaikan. Hidupkan mesin dan pijak pedal untuk memutar roda gigi dengan perlahan untuk melihat apakah kertas tersebut ikut Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. berputar atau tidak. Bila kertas isolasi ikut berputar letakkan kawat tembaga sesuai dengan desain coi, kemudian ikat dengan kuat ujung kawat tersebut ke roda gigi. Atur spidometer pada posisi nol. Putar pelan-pelan belitan mesin, bila tidak terdapat gangguan mesin tersebut dapat diputar dengan kecepatan penuh. Bila sudah sampai pada bagian ujuang sisi roda gigi, lapis dengan kertas isolasi. Bila sampai pada penempatan tapping, keluarkan kawat tersebut dan balut dengan kertas isolasi. Penggulungan kumparan ini terdiri dari dua bagian yaitu penggulungan kumparan sekunder dan penggulungan kumparan primer. 7. Turn Ratio Test Jika semua kumparan selesai dililitkan pada inti selanjutnya inti tersebut dipindahkan ke bagian turn ratio test untuk dilakukan pengujian. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbandingan belitan dari masing-masing kumparan telah sesuai atau tidak. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada perbandingan belitan ini tidak boleh lebih besar atau lebih kecil 0,5 terhadap harga-harga perbandingan transformator nominal menurut standar PLN SPLN. 8. Pemasangan Koneksi Kumparan Coil Assembly Kumparan yang telah melewati turn ratio test selanjutnya dihubungkan antara kumparan yang satu dengan kumparan yang lain. Dengan menarik keluar kawat sekunder kemudian memasang supportnya pada kawat sekunder yang telah dikeluarkan. Kemudian koneksi dilakukan sesuai dengan desain. Selanjutnya support dipasang antara coil dengan coil dan diusahakan pendukung tidak menekan core antara coil dengan pendukung, lalu kuncilah pendukung dengan menggunakan baut. Sambungkan kawat untuk terminal ke bushing HV, LV dan tap changer Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. dengan cara mengelas. Kemudian tutup trafo dan pendukung bawah dipasang. Setelah pemasangan koneksi selesai dan sesuai dengan desain yang ditentukan, selanjutnya inti trafo tersebut dipindahkan ke bagian proses produksi akhir dengan menggunakan hoist crane.

2.4.3.2. Proses Produksi Akhir