Upaya Perbaikan untuk Mengurangi Waktu Pengolahan

Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009.

6.1.2.2. Upaya Perbaikan untuk Mengurangi Waktu Pengolahan

Setelah melakukan identifikasi pemborosan pada proses produksi diperoleh dua jenis pemborosan yaitu pertama, pemborosan waktu yang disebabkan oleh waktu menunggu yang terjadi di antara setiap proses karena work in process menunggu diangkut ke proses lainnya. Kedua, pemborosan yang disebabkan oleh adanya transportasi yang tidak sesuai dari stasiun kerja pengujian ruig-rugi inti ke stasiun kerja penggulungan kumparan, hal ini terjadi karena terjadi transportasi back tracking. Berdasarkan perhitungan takt time terdapat beberapa aktivitas kerja yang waktu prosesnya lebih lama dari waktu takt time, hal ini mengindikasikan bahwa proses tersebut berjalan lambat. Aktivitas tersebut diantaranya adalah : 1. Pemotongan Silicon Steel 2. Pemanggangan Inti 3. Penggulungan Kumparan 4. Pemasangan Koneksi 5. Pengeringan Permasalahan-permasalahan di atas dapat diatasi dengan beberapa upaya sebagai berikut : 1. Gerakan Saling Tolong Mutual relief movement Upaya ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan waktu tunggu yang terjadi pada setiap antar proses disebabkan oleh work in process menunggu untuk diangkut ke proses berikutnya. Misalnya terjadi pada proses pemotongan silicon steel ke penggulungan inti trafo. Bila aktivitas pemotongan silicon steel telah selesai sedangkan aktivitas Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. penggulungan inti trafo menunggu. Sebaiknya pekerja pada penggulungan inti trafo membantu pekerja pada pemotongan silicon steel, misalnya dengan menyiapkan hoist crane pada saat aktivitas pemotongan silicon steel hampir selesai. Sistem yang sama ini harus diterapkan secara terbalik jika pekerja setelahnya tertunda dan hal ini berlaku untuk proses berikutnya. Sehingga proses ini sama dengan tongkat estafet dalam lomba lari estafet. Persahabatan dapat ditumbuhkan melalui kerja sama kelompok pada sistem saling menolong tersebut. 2. Perbaikan Tata Ruang yang Tidak Tepat Terjadinya tranportasi back tracking pada proses pengujian rugi-rugi inti ke proses penggulungan kumparan disebabkan oleh layout yang tidak tepat, permasalahan ini dapat diatasi dengan merancang ulang kembali layout yang ada sekarang. Rancangan perbaikan layout diberikan pada Gambar 6.3. di bawah ini. Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. 1 2 3c 3b 3a 4 5 7 7 Lantai 2 8 9 10 12 L K J M I N N F 7 G D H C B A 13 11 16 15 14 6 6 KODE KETERANGAN 1 Pos Satpam 2 Kantin 3a,3b,3c Rumah Karyawan 4 Parkir Roda Dua 5 Taman 6 Parkir Roda Empat 7 Kantor 8 Panel Listrik 9 Gudang Peralatan 10 Kantor Pengujian Bahan Baku 11 Gudang Bahan Baku 12 Kantor Pengujian Akhir 13 Power House 14 Sumur 15 Toilet 16 Bengkel KODE KETERANGAN A Pemotongan Core Inti B Penggulungan Inti C Pemanggangan Inti D Pengujian Rugi-rugi Inti E Pemotongan Kertas Isolasi F Penggulungan Kumparan G PenghubunganKoneksi Kumparan H Pengeringan Gulungan Kumparan I Penumpukan Casing Trafo J TRT Turn Ratio Test Pemasangan Terminal Penyatuan dgn Tangki Trafo K Pengisian Minyak ke Trafo L Routine Test M Pemasangan Nameplate, merek N Area Penumpukan Produk Jadi SIMBOL KETERANGAN Mesin Batas Daerah Pagar Aliran Material Pintu Gerbang Tangga Pintu Sorong Panel Dinding Luar Pabrik Dinding Pembatas Ruangan Pintu Daun A N E N Gambar 6.3. Rancangan Layout Perbaikan Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. 3. Rotasi Pekerjaan Upaya yang dilakukan untuk mengubah jumlah pekerja dengan cepat pada tiap stasiun kerja untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan jumlah permintaan. Untuk dapat menanggapi perubahan dengan cepat, pekerja harus berfungsi ganda artinya pekerja harus dilatih untuk menjadi seorang pekerja yang terampil untuk jenis pekerjaan apa saja dan proses apa pun. Upaya pembinaan dapat dilakukan dengan sistem rotasi pekerjaan, tiap pekerja bergiliran melalui dan melakukan setiap pekerjaan pada setiap stasiun kerja. Diharapkan setelah satu periode, masing-masing pekerja memiliki kemampuan dalam tiap pekerjaan sehingga pekerja menjadi pekerja fungsi ganda. Sistem rotasi pekerjaan yang dapat diterapkan pada perusahaan ini terdiri dari tiga bagian utama. Pertama tiap kepala bagian harus bergiliran melalui setiap pekerjaan dan membuktikan kemampuannya sendiri kepada para pekerja dalam stasiun kerja. Kedua setiap pekerja dalam stasiun kerja digilir melalui rotasi pekerja dalam stasiun kerja maupun antar stasiun kerja. Rotasi pekerjaan dapat membantu memperpendek waktu pengolahan pada stasiun kerja pemotongan silicon, penggulungan kumparan, pemasangan koneksi dan pengeringan. 4. Memperpendek waktu pengolahan melalui produksi dan pengangkutan tunggal pada stasiun kerja pemasangan koneksi. Pada stasiun kerja pemasangan koneksi berdasarkan kondisi eksisting seperti dapat dilihat pada Gambar 6.4. Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. G Operator Control Panel Aliran material Lemari Peralatan Areal Penumpukan Material Gambar 6.4. Tata Ruang pada Stasiun Kerja Pemasangan Koneksi Pekerja pada stasiun kerja pemasangan koneksi bekerja secara individual artinya setiap pekerja menerima satu work in process untuk diselesaikan keseluruhan elemen pekerjaan. Elemen pekerjaan yang terdapat pada stasiun kerja ini diantaranya adalah turn ratio test, menarik keluar kawat sekunder kemudian memasang supportnyapada kawat sekunder yang telah dikeluarkan, lalu dilakukan koneksi sesuai dengan desain, support dipasang antara coil dengan coil dan penguncian dengan baut, penyambungan kawat ke terminal ke bushing HV, LV dan tap Change, pemasangan tutup trafo dan pendukung bawah. Keseluruhan elemen pekerjaan ini dikerjakan oleh seorang pekerja setiap work in process yang datang. Hal ini dapat menyebabkan waktu proses yang lama. Proses produksi pengangkutan tunggal yang akan diterapkan pada stasiun kerja ini adalah dengan membagi pekerja kepada setiap elemen-elemen pekerjaan sehingga mereka dapat bekerja lebih fokus dan lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaannya. Rancangan pengangkutan tunggal dapat dilihat pada Gambar 6.5. di bawah ini. Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric Transbuana, 2009. G Operator Control Panel Aliran material Lemari Peralatan Areal Penumpukan Material Gambar 6.5. Tata Ruang pada Stasiun Kerja Pemasangan Koneksi dengan Pembagian Elemen Pekerjaan

6.1.2.3. Penggambaran Future State Map