Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric
Transbuana, 2009.
lalu. Walaupun demikian, dalam hal ini perlu diperhatikan perkembangan teknologi baru, keadaan perusahaan-perusahaan yang ada dan keadaan ekonomi.
3.2. Teknik Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktu- waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus. Pada garis besarnya teknik-teknik
pengukuran waktu dibagi kedalam dua bagian, pertama secara langsung dan kedua secara tidak langsung.
7
- Cara pertama disebut teknik pengukuran waktu secara langsung karena
pengukurannya dilaksanakan secara langsung yaitu ditempat dimana pekerjaaan yang bersangkutan dijalankan. Dua cara yang termasuk di dalam
teknik pengukuran waktu ini adalah cara jam henti stop watch dan sampling kerja work sampling.
- Cara kedua disebut teknik pengukuran waktu secara tidak langsung karena
dilakukan perhitungan waktu tanpa harus berada di tempat pekerjaan yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya
pekerjaan melalui elemen-elemen pekerjaan atau elemen-elemen gerakan.
3.3. Penentuan Jumlah Pengukuran Waktu
8
7
Iftikar Z. Sutalaksana dkk., Teknik Tata Cara Kerja, Penerbit : Jurusan Teknik Industri ITB, Bandung, 1979, p.117.
8
Ibid. p. 132.
Izet Mustakim : Minimisasi Waktu Produksi Dengan Mengeliminasi Kegiatan Non-Value Added Menggunakan Metode Gert Graphical Evaluation And Review Technique Dan Vsm Value Stream Mapping Pada Pt Morawa Electric
Transbuana, 2009.
Untuk menentukan jumlah pengukuran waktu maka hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan pengukuran
pendahuluan adalah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang diinginkan.
Untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan, diperlukan beberapa tahap pengukuran pendahuluan. Pengukuran pendahuluan pertama
dilakukan dengan melakukan beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan oleh pengukur. Biasanya sepuluh kali atau lebih. Setelah pengukuran
tahap pertama ini dijalankan, tiga hal harus mengikutinya yaitu menguji keseragaman data menghitung jumlah pengukuran yang diperlukan, dan bila
jumlah belum mencukupi dilanjutkan dengan pengukuran pendahuluan kedua. Jika tahap kedua selesai maka dilakukan lagi ketiga hal yang sama seperti tadi.
Begitu seterusnya sampai jumlah keseluruhan pengukuran mencukupi untuk tingkat-tingkat ketelitian dan keyakinan yang dikehendaki.
3.4. Taraf Signifikansi dan Besar Sampel