Perkataan Lemah Lembut kepada Orang Tua
75
marah kepada anak. Allah melarang sang anak menyinggung perasaan orang tua, membalas atau mengimbangi ketidakbaikan orang tua.
30
Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa andaikan orang tua dalam keadaan marah kepada anak, maka sang anak tidak boleh membalas dengan
perbuatan yang buruk kepada orang tua. Apalagi jika orang tua yang selalu berbuat baik, tentu menjadi kewajiban sang anak untuk selalu berbuat baik
kepada orang tuanya. Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua terdapat dalam Alquran, salah
satunya di Surat al-Isrâ ayat 23: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa k…” Q.S. al-
Isrâ17: 23
31
Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy banyak menampilkan konsep pendidikan akhlak tentang perbuatan baik kepada orang
tua. Sebagai gambaran, berikut penulis tampilkan bagian dalam novel tersebut yang mengandung konsep pendidikan akhlak tentang perbuatan baik kepada
orang tua. “Bue, jangan memaksakan diri tho. Kalau sudah capek ya istirahat.
Besok pagi dilanjutkan lagi. Nanti sakit lagi.” Ucap perempuan muda berjilbab cokelat sambil menghentikan aktivitas membacanya. Perempuan
berjilbab coklat itu lalu bangkit dari tempat duduknya dan beranjak menuju ibunya. Ia lalu memijit pundak ibunya yang masih sesekali batuk
dengan penuh kasih sayang.
“Yang keras sedikit Na. Ke arah tengkuk Na. Pegel rasanya. Ini biar Bue teruskan sedikit lagi ya. Biar selesai sekalian. Masalahnya ibu sudah
janji besok pagi bisa diambil. Kalau besok belum jadi terus yang pesan datang kan mengecewakan.” Lirih Sang Ibu sambil terus melanjutkan
pekerjaannya. “Kalau Husna bisa menjahit, pasti Husna bantu. Biar Bue istirahat
saja. Bue kan sudah tua, tidak perlu memaksakan diri bekerja.” Sahut
perempuan berjilbab cokelat itu sambil terus memijit Sang Ibu.
32
30
Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…, h. 81.
31
Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya…, h. 284.
32
Habiburrahman El Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih…, h. 383-384.
76
Dalam kutipan di atas, Habiburrahman El Shirazy menggambarkan tokoh Husna yang sedang memijat ibunya. Karena terlalu letih menjahit, dengan
kesadaran sendiri Husna berinisiatif untuk meringankan beban sang ibu. Bahkan Husna juga meminta ibunya untuk tidak terlalu memaksakan diri
dalam bekerja. Dari penggambaran tersebut, Habiburrahman El Shirazy berusaha
menyampaikan pesan pendidikan akhlak kepada pembaca, yaitu seorang anak sudah sewajarnya berbuat baik kepada orang tua. Berbuat baik dalam hal ini
tidak saja terbatas pada tindakan membantu meringankan pekerjaan, namun bisa juga dengan upaya keras dari sang anak untuk mewujudkan sesuatu yang
membanggakan dan membahagiakan orang tuanya, misalnya dengan meraih prestasi belajar di sekolah.