Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 depan serta dapat menciptakan dan sekaligus memelihara ketenteraman dan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat. Mengingat pentingnya pendidikan akhlak bagi terciptanya kondisi lingkungan yang harmonis, diperlukan upaya serius untuk menanamkan nilai-nilai tersebut secara intensif. Pendidikan akhlak dalam kaitan ini berfungsi sebagai panduan bagi manusia agar mampu memilih dan menentukan suatu perbuatan dan pada gilirannya dapat menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk, serta menerapkan perilaku yang baik dan meninggalkan perilaku yang buruk tersebut. Selain Alquran dan hadis yang merupakan acuan utama dalam pendidikan akhlak terpuji, karya sastra juga dapat dijadikan rujukan, mengingat di dalam karya sastra sering termuat pesan atau amanat untuk berbuat baik. Apa yang tertulis dalam karya sastra merupakan observasi yang tajam dari pengarangnya terhadap realitas yang terjadi di sekelilingnya. Membaca karya sastra memungkinkan seseorang mendapatkan masukan tentang manusia atau masyarakat dan menimbulkan pikiran dan motivasi untuk berbuat sesuatu bagi manusia atau masyarakat itu; dalam diri manusia sebagai pribadi dan anggota masyarakat timbul kepedulian terhadap apa yang dihadapi masyarakat. Imâm al- Ġazâlî, sebagaimana dikutip oleh Zainuddin, dkk., berpendapat bahwa kesusastraan termasuk ke dalam salah satu faktor lingkungan pendidikan. Karya sastra berupa buku-buku yang berisi cerita yang baik, benar dan mulia akan membawa pengaruh dan peranan yang sangat penting dalam pembentukan watak perilaku dan kepribadian anak. 8 Salah satu bentuk karya sastra yang berkembang pesat di Indonesia adalah novel. Jakob Sumardjo menyatakan bahwa novel merupakan bentuk karya sastra yang paling banyak dibaca daripada bentuk yang lainnya, semisal puisi. 9 Novel merupakan salah satu bentuk dari prosa fiksi, mempunyai arti sebuah karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian kehidupan seseorang bersama orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. 8 Zainuddin, dkk., Seluk-beluk Pendidikan dari al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara, 1991, Cet. I, h. 93. 9 Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1920-1977, Bandung: Alumni, 1999, h. 11. 5 Novel dibangun atas dua unsur pembentuknya, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam karya sastra itu sendiri, yang secara langsung turut serta membangun cerita. Unsur-unsur tersebut adalah peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, dan lain-lain. Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada di luar karya sastra, yang secara tidak langsung turut mempengaruhi bangunan atau sistem organisasi karya sastra. Unsur-unsur tersebut, misalnya, pendidikan, psikologi, politik, ekonomi dan sosial. 10 Novel sejatinya bukan hanya sekadar bacaan, melainkan mengandung nilai- nilai yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Di dalam novel tergambar lingkungan kemasyarakatan serta jiwa tokoh yang hidup di suatu masa dan di suatu tempat. Secara sosiologis, manusia dan peristiwa dalam novel adalah pantulan realitas yang ditampilkan oleh pengarang dari suatu keadaan tertentu. 11 Gambaran- gambaran kehidupan tersebutlah yang pada gilirannya dapat memengaruhi pembaca. Salah satu novel yang cukup populer di tengah masyarakat adalah novel berjudul Ketika Cinta Bertasbih. Novel ini ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy, seorang sarjana lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir yang lahir pada tanggal 30 September 1976 di Semarang. Ia dikenal secara nasional sebagai dai, novelis, penyair, penerjemah, dosen dan baru-baru ini sebagai sutradara. Sebelum menulis novel Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy telah dikenal lewat sejumlah karyanya yang fenomenal dan laris terjual di pasaran, seperti novel Ayat Ayat Cinta, Pudarnya Pesona Cleopatra, novelet Dalam Mihrab Cinta, dan kumpulan kisah Di Atas Sajadah Cinta. Bahkan, novel Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih, serta novelet Dalam Mihrab Cinta kemudian difilmkan dan mendapat apresiasi positif dari masyarakat. 10 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010, Cet. VIII, h. 23-24. 11 Korrie Layun Rampan, Suara Pancaran Sastra, Jakarta: Garuda Metropolitan, 1988, h. 17. 6 Dalam kapasitasnya sebagai penulis, Habiburrahman El Shirazy berhasil meraih beberapa penghargaan, di antaranya: Pena Award Tahun 2005, The Most Favorite Book and Writer Tahun 2005, dan IBF Award Tahun 2006. Pada tahun 2007 silam, Habiburrahman El Shirazy dipilih oleh harian umum Republika sebagai salah satu Tokoh Perubahan Indonesia Tahun 2007 dengan predikat “The Sound of Moral”. 12 Dari penghargaan ini, dapat dilihat bahwa Habiburrahman El Shirazy dan karyanya dinilai telah membawa pengaruh positif dalam gerakan perbaikan moral di Indonesia. Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy mengisahkan seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Universitas Al-Azhar, Mesir. Melalui tokoh utama bernama Azzam dalam novel tersebut, ia berupaya menyampaikan berbagai pesan akhlak kepada para pembaca. Maka, untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel tersebut, dalam skripsi ini penulis akan membahasnya dengan judul: “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih Karya Habiburrahman El Shirazy”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Banyaknya kemerosotan akhlak yang terjadi di tengah masyarakat, mulai dari kalangan generasi muda hingga tua. 2. Banyaknya peserta didik usia sekolah yang terlibat tawuran, seks bebas dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dikarenakan kurangnya pemahaman mereka terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak terpuji. 3. Pentingnya upaya pendidikan akhlak terpuji melalui media yang mampu menarik minat peserta didik, antara lain melalui bahan bacaan berupa novel. 12 Lihat “Pengantar”, dalam Habiburrahman El Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih, Jilid I, Jakarta: Penerbit Republika, 2008, Cet. X, h. 8. 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Agar permasalahan tidak melebar, maka dalam penelitian ini dibatasi hanya pada nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Yang dimaksud dengan akhlak dalam penelitian ini adalah sikap yang mengakar dalam jiwa yang mampu melahirkan berbagai perbuatan dengan mudah, tanpa perlu dipikirkan dan dipertimbangkan kembali. 13 Jika sikap tersebut melahirkan perbuatan yang baik dalam pandangan Islam, maka hal itu disebut akhlak terpuji. Sedangkan bila yang timbul dari sikap tersebut adalah perilaku tercela dalam pandangan Islam, maka hal demikian disebut akhlak tercela. Adapun yang dimaksud dengan akhlak dalam skripsi ini ialah akhlak terpuji. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Ha biburrahman El Shirazy”.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk: 1. Mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. Sedangkan kegunaan penelitian ini yaitu: 1. Kegunaan bagi penulis adalah untuk memperkaya wawasan keilmuan, khususnya dalam bidang pendidikan akhlak. 2. Bagi para pembaca, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam mengembangkan pendidikan akhlak di Indonesia. 13 Ibn Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlak, Terj. dari Tahżîb al-Akhlâq wa Taţhîr al- A’râq oleh Helmi Hidayat, Bandung: Mizan, 1999, Cet. V, h. 56. 8 3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang pendidikan Islam.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian Skripsi ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan library research dengan mengacu pada buku-buku, artikel, dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan nilai-nilai pendidikan akhlak. 2. Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data primer merupakan literatur yang membahas secara langsung objek permasalahan pada penelitian ini, yaitu novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El Shirazy. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber penunjang yang dijadikan alat untuk membantu penelitian, yaitu berupa buku-buku atau sumber-sumber dari penulis lain yang berbicara tentang pendidikan, akhlak dan teori fiksi. 3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu suatu cara pencarian data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya 14 . 4. Teknik Analisis Data a. Metode Analisis Isi Content Analysis Yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk mengungkap, memahami dan menangkap isi karya sastra. Dalam karya sastra, isi yang dimaksud adalah pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui karya sastranya. Analisis isi didasarkan pada asumsi bahwa karya sastra yang 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. XIII, h. 231. 9 bermutu adalah karya sastra yang mampu mencerminkan pesan positif kepada para pembacanya. 15 b. Metode Deskriptif Yaitu suatu cara yang digunakan untuk membahas objek penelitian secara apa adanya berdasarkan data-data yang diperoleh. 16 Adapun teknik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Dengan analisis kualitatif akan diperoleh gambaran sistematik mengenai isi suatu dokumen. Dokumen tersebut diteliti isinya kemudian diklasifikasikan menurut kriteria atau pola tertentu. Yang hendak dicapai dalam analisis ini adalah menjelaskan pokok-pokok penting dalam sebuah manuskrip atau dokumen. 5. Teknik Penulisan Teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah pemaparan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lainnya atau para ahli. Dengan adanya tinjauan pustaka ini penelitian seseorang dapat diketahui keasliannya. Setelah penulis melakukan tinjauan di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan yang penulis kaji. Adapun yang penulis temukan hanya beberapa judul yang hampir sama. Maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti mencontek hasil karya orang lain, penulis perlu mempertegas perbedaan di antara masing-masing judul dan masalah yang akan dibahas sebagai berikut: 1. “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy”. Skripsi ini disusun oleh Siti Maryam, 15 Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarya: Medpress, 2008, h. 160. 16 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000, h. 163.