Sabar Akhlak terhadap Allah dan Rasul-Nya

65 Moh. Ardani mendefinisikan to bat sebagai “sikap yang menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhi [perbuatan buruk] serta melakukan perbuatan baik.” 12 Perintah Allah kepada manusia untuk bertobat dapat dilihat dalam Alquran, antara lain di Surat at-Tahrîm ayat 8. “Wahai orang-orang yang beriman Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” Q.S. at-Tahrîm66: 8 13 Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy banyak menampilkan konsep pendidikan akhlak tentang tobat. Sebagai gambaran, berikut penulis tampilkan bagian dalam tersebut yang mengandung konsep pendidikan akhlak tentang tobat. “Aku sangat mencintainya. Semua telah aku korbankan untuknya. Tapi ia tanpa risih sedikit pun mengatakan kepadaku, ‘Ali, di rumah aku isterimu, tapi di luar rumah aku milik banyak orang. Kau jangan cemburu ya. Kau justru harus bangga memiliki isteri yang di sukai banyak orang’ “Aku tidak kuat dengan perlakuannya. Akhirnya aku ceraikan dia. Saat itu dia sedang hamil dua bulan. Tetapi aku tidak bisa yakin kalau yang sedang dikandungnya itu adalah anakku. Aku akhirnya pulang kembali ke Indonesia sebagai gembel. Keluarga besarku yang dulu kaya- raya telah hancur berantakan. Orangtua dan adik-adikku memusuhiku. Aku lalu hidup menggelandang di Solo. Di Stasiun Balapan. Aku lakukan apa saja untuk dapat uang. Segala jenis kejahatan sudah pernah aku lakukan. Sampai suatu hari aku nyaris mati karena tertangkap oleh warga kampung saat aku mencuri. 12 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…, h. 70. 13 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya…, h. 561. 66 “Untungnya ada seorang kiai yang menyelamatkan nyawaku. Kiai itu memiliki pesantren tak jauh dari tempat aku mencuri. Di tangan kiai itu aku insyaf. Kiai itu begitu baik. Ia bagai malaikat. “Aku belajar agama di pesantrennya selama satu tahun. Selama satu tahun aku makan dan tidur gratis di pesantren. Setelah hidup satu tahun di pesantren barulah aku memahami untuk apa aku hidup. Aku lalu pamit hendak merantau. Pak Kiai menyarankan agar aku kerja saja di Saudi, kebetulan ada teman Pak Kiai yang memiliki usaha kontainer di Jeddah. Namanya Pak Ahmad. Pak Ahmad membutuhkan sopir pribadi yang bisa berbahasa Inggris. Dan minta pada Pak Kiai kalau ada di antara santrinya yang bisa. Pak Kiai menawarkan padaku. Aku menerimanya dengan harapan bisa ke Tanah Suci untuk menangis kepada Allah di depan Ka’bah. 14 Pada bagian ini tampak bahwa Habiburrahman El Shirazy menampilkan konsep tobat. Dikisahkan bahwa tokoh Pak Ali dahulu adalah seorang penjahat. Kemudian ia bertemu dengan Kiai Lutfi yang membimbingnya untuk kembali kepada jalan Allah. Melalui Kiai Lutfi inilah Pak Ali memperdalam ajaran agama Islam dan dapat sampai ke Tanah Suci untuk bertobat. Nilai akhlak tobat sangat penting untuk dimiliki dan terus dikembangkan oleh setiap peserta didik. Karena dalam keseharian mereka tentu pernah berbuat maksiat, baik kepada Allah, orang tua dan kepada sesama teman.

4. Ikhlas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ikhlas diartikan sebagai “tulus hati dengan hati yang bersih dan jujur ”. 15 Menurut Moh. Ardani, ikhlas adalah “sikap yang menjauhkan diri dari riya ketika mengerjakan amal baik.” 16 Konsep ikhlas dapat dilihat dalam Alquran, antara lain di Surat al-Bayyinah ayat 5. “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas mentaati-Nya semata-m ata karena menjalankan agama…” Q.S. al- Bayyinah98: 5 17 14 Habiburrahman El Shirazy, Ketika Cin ta Bertasbih…, h. 44-45. 15 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia…, h. 572. 16 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf…, h. 70. 67 Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman El Shirazy banyak menampilkan konsep pendidikan akhlak tentang ikhlas. Sebagai gambaran, berikut penulis tampilkan bagian dalam novel tersebut yang mengandung konsep pendidikan akhlak tentang ikhlas. Sambil menggelantung di pintu depan, Azzam melihat mahasiswi itu membawa dua plastik putih berisi kitab. Ia langsung melompat turun dan mempersilakan sopir menjalankan busnya. “Gimana masih lengkap, tak ada yang hilang?” tanya Azzam. Mahasiswi itu lalu memeriksa sebentar. Dan dengan wajah berbinar, ia menjawab, “Alhamdulillah. Masih lengkap. Terima kasih ya atas segalanya. Kalau boleh tahu nama situ siapa?” “Aku Abdullah.” Jawab Azzam. Nama kecilnya memang Abdullah Khairul Azzam. Entah kenapa ketika dibuat akte kelahiran yang tertulis hanya Khairul Azzam saja, Abdullahnya hilang. Jadi dengan mengatakan namanya Abdullah, ia sama sekali tidak bohong. Namun mahasiswa di Cairo tidak ada yang mengenalnya sebagai Abdullah. Ia memang tidak ingin namanya diketahui dua mahasiswi itu. Ia mau menjaga keikhlasannya. Maka meskipun mahasiswi cantik berjilbab biru itu bertanya namanya, ia tidak gantian menanyakan namanya. 18 Pada bagian ini terlihat bahwa Habiburrahman El Shirazy menampilkan konsep ikhlas. Dalam kutipan di atas, dikisahkan bahwa Azzam menyembunyikan nama populernya dengan nama “Abdullah” yang memang tidak dikenal di kalangan mahasiswa di Kairo. Hal ini dilakukan Azzam untuk menjaga keikhlasannya dan menghindarkan dirinya dari kemungkinan dikenal oleh orang yang ditolong sehingga bisa menimbulkan sikap riya’ pamer agar dipuji orang lain. Nilai akhlak ikhlas sangat baik untuk terus dikembangkan oleh peserta didik. Dalam belajar, hendaknya setiap peserta didik berusaha agar selalu ikhlas karena Allah. 17 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya…, h. 598. 18 Habiburrahman El Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih…, h. 138-139.