Peran Indivdu dalam Organisasi Pengembangan Karir

jabatan yang tidak dapat diubah, akan tetapi persepsi tenaga kerja terhadap risiko bisa berkurang dengan pelatihan dan pendidikan. Para pekerja yang cemas, yang memiliki obsesi, takut, kurang bermotivasi untuk bekerja mempunyai semangat rendah dan lebih mudah menimbulkan kecelakaan, dan dalam jangka panjang dapat mengalami dampak dari penyakit yang berkaitan dengan stres, termasuk sakit jantung dan gangguan perut.

b. Peran Indivdu dalam Organisasi

Setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan- aturan yang ada dan sesuai yang diharapkan atasannya. Peran yang tidak berfungsi dengan baik merupakan pembangkit stres yang disebabkan oleh adanya: Munandar, 2006 1 Konflik Peran Konflik peran timbul apabila seseorang tenaga kerja mengalami adanya: 1. Pertentangan antara tugas-tugas yang harus ia lakukan dan antara tanggung jawab yang dimilikinya 2. Tugas-tugas yang harus dilakukan yang menurut pandangannya bukan merupakan bagian dari pekerjaannya 3. Tuntutan-tuntutan yang bertentangan dari atasan, rekan kerja, bawahan, atau orang lain yang penting baginya 4. Pertentangan dengan nilai-nilai dan keyakinan pribadinya sewaktu melaksanakan tugas dalam pekerjaannya 2 Ketaksaan Ambiguitas Peran Ketaksaan peran dirasakan jika seorang tenaga kerja tidak memiliki cukup informasi untuk dapat melaksanakan tugasnya, atau tidak mengerti atau merealisasikan harapan-harapan yang berkaitan dengan peran tertentu Munandar, 2006. Dalam hal ini Kahn, dkk. 1964 mengatakan bahwa stres yang timbul karena ketidakjelasan sasaran akhirnya mengarah kepada ketidakpuasan pekerjaan, kurang memiliki kepercayaan diri, rasa diri tidak berguna, menurunnya rasa harga diri, depresi, motivasi untuk bekerja rendah, tekanan darah dan tekanan nadi tidak normal, dan kecenderungan untuk meninggalkan pekerjaan Munandar, 2006.

c. Pengembangan Karir

Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang. 1 Ketidakpastian Pekerjaan Job Insecurity Ketakutan kehilangan pekerjaan, ancaman bahwa pekerjaan seseorang dianggap tidak dibutuhkan lagi merupakan hal yang wajar dalam kehidupan kerja. Dari sana timbul kegiatan reorganisasi yang bertujuan untuk tetap berjalannya usaha. Setiap reorganisasi inilah dapat menimbulkan ketidakpastian pekerjaan yang merupakan sumber stres yang potensial Munandar, 2006. 2 Promosi Berlebih dan Kurang Promosi dapat merupakan sumber dari stres, jika peristiwa tersebut dirasakan sebagai perubahan yang mendadak secara drastis. Dalam hal ini, Everly dan Girdano dalam Munandar 2008 menyebutkan adanya tiga faktor yang menyebabkan promosi dirasakan sebagai stres: 1. Perubahan-perubahan dari fungsi pekerjaan; 2. Penambahan tanggung jawab terhadap manusia, produksi, dan uang; 3. Perubahan dalam peran sosial yang menemani promosinya, misalnya menjadi ketua dalam berbagai macam panitia.

d. Hubungan dalam Pekerjaan