Untuk  meningkatkan  daya  saing  kerja  yang  tinggi,  disarankan  wanita bekerja  untuk  lebih  menunjukkan  kompetensi  dalam  bekerja  dengan
menciptakan kualitas maupun prestasi kerja yanga tinggi, meningkatkan keahlian maupun  keterampilan  untuk  dapat  menyelesaikan  tanggung  jawab  kerja  dengan
baik, serta melakukan inovasi dalam setiap tindakan dalam pekerjaan.
G. Hubungan dengan AtasanMajikan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki atasanmajikan.  Responden  dalam  penelitian  ini  sebagian  besar  menyatakan
dirinya  memiliki  hubungan  yang  baik  dengan  atasanmajikan.  Hal  ini  mungkin dikarenakan  adanya  perilaku  tenggang  rasa  atasan  ataupun  majikan  yang
menghargai  hasil  kerja  keras  pekerja  yang  dipimpinnya.  Karena  menurut Munandar  2006  perilaku  yang  kurang  menenggang  rasa  dari  atasan  akan
menimbulkan  rasa  ketegangangan  dari  pekerjaan  yang  dapat  dirasakan  sebagai stres.
Responden  yang  memiliki  hubungan  baik  maupun  yang  memiliki hubungan  buruk  dengan  atasan  majikan,  keduanya  lebih  banyak  yang
mengalami  stres.  Hasil  statistik  uji  chi-square  menunjukkan  bahwa  hubungan dengan  atasanmajikan  tidak  memiliki  hubungan  yang  bermakna  dengan  stres
kerja. Hasil ini  tidak  sejalan dengan teori  yang dinyatakan oleh  National  Safety Council  2004  bahwa  hubungan  dengan  atasan  merupakan  salah  satu  faktor
yang  dapat  menimbulkan  terjadinya  stres  kerja.  Hasil  ini  juga  tidak  sejalan
dengan  yang  didapatkan  Nugrahani  2008  dalam  penelitiannya  bahwa  ada hubungan antara hubungan dengan supervisor terhadap stres.
Tidak  adanya  hubungan  dalam  hasil  penelitian  ini  mungkin  karena adanya  sikap  partisipatif  atasanmajikan  responden  dalam  melakukan  pekerjaan
bersama  dengan  bawahanpekerjanya  dan  tenggang  rasa  terhadap  konflik  yang terjadi  di  dalam  pekerjaan.  Hal  ini  diperkuat  oleh  Munandar  2006  yang
menyatakan  bahwa  kelekatan  kelompok,  kepercayaan  antar  pribadi  dan  rasa senang  dengan  atasan  berhubungan  dengan  penurunan  stres  pekerjaan  dan
menjadikan  kesehatan  lebih  baik.  Selain  itu  juga  adanya  komunikasi  yang berjalan  baik  antara  atasanmajikan  dan  bawahanpekerjanya  terkait  pekerjaan
yang  mungkin  meyebabkan  tidak  adanya  hubungan  bermakna  antara  hubungan dengan  atasanmajikan  dengan  stres  kerja.  Artinya  selama  bawahan  pekerja
dapat  menyelesaikan  pekerjaan  sesuai  dengan  instruksi  yang  diberikan  oleh atasanmajikannya,  maka  atasanmajikan  akan  senang  dan  bangga  kepada
bawahan  pekerja  sehingga  menimbulkan  hubungan  baik  diantara  keduanya. Seperti  yang  dinyatakan  Loh  2013  bahwa  salah  satu  langkah  dasar  dalam
mengelola  hubungan  dengan  atasan  adalah  mengerjakan  dan  menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
H. Perkembangan Teknologi