Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Instrumen Penelitian

76

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain potong lintang cross sectional, karena penelitian ini dilakukan dengan menganalisis dan melihat ada tidaknya hubungan antara variabel independen dan dependen pada sampel dari suatu populasi yang diamati pada waktu yang sama.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2012 hingga bulan Mei 2013 bertempat di wilayah kecamatan Pamulang, kota Tangerang Selatan.

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita bekerja yang bertempat tinggal di wilayah kecamatan Pamulang ,Tangerang Selatan. Pemilihan sampel dipilih, dengan menggunakan metode cluster random sampling. Dari 8 kelurahan yang ada di kecamatan Pamulang, masing-masing kelurahan dipilih rukun warga RW secara cluster dengan metode random secara proporsional. Dari masing- masing RW, responden dipilih secara random berdasarkan kerangka sampel yang ada secara proporsional menurut kebutuhan. Teknik random yang digunakan dalam pemilihan rukun warga RW yaitu dengan cara menggulung setiap kertas yang memiliki luas permukaan, berat, jenis dan kualitas kertas yang sama antara satu kertas dengan kertas lainnya serta setiap kertas sudah dituliskan nomor RW sesuai dengan nomor RW yang ada sebenarnya, kemudian setiap gulungan kertas tersebut dimasukkan ke dalam wadah gelas yang tertutup dan hanya memiliki lubang kecil di tutupnya sebagai tempat keluarnya gulungan kertas tersebut secara acak. Selain pemilihan rukun warga RW, teknik pemilihan sampel juga menggunakan cara yang sama. Hanya berbeda saat mengisi setiap gulungan kertas, kertas diisi dengan nama-nama wanita bekerja yang ada di setiap RW yang terpilih. Jumlah sampel yang dibutuhkan berdasarkan dengan asumsi dari penelitian sebelumnya yaitu bahwa proporsi pada populasi yang memiliki stress kerja akibat tidak mendapat dukungan keluarga P 1 adalah 51,7 dan proporsi yang memiliki kejadian stres kerja akibat mendapat dukungan keluarga P 2 adalah 26,8. Pada penelitian ini, peneliti menginginkan tingkat kepercayaan sebesar 95, derajat kemaknaan 5 dan kekuatan uji 90. Rumus perhitungan sampel untuk uji hipotesis beda 2 proporsi Keterangan : n : Besar sampel minimum yang dibutuhkan dalam penelitian Z 1 - α2 : Derajat kepercayaan, CI 95 = 1,96, α = 5 two tail Z 1- β : kekuatan uji 90 P : Rata-rata proporsi pada populasi {P 1 + P 2 2} n = [ Z 1- 2  2 P 1-P + Z 1-   P 1 1-P 1 + P 2 1-P 2 ] 2 P 1 -P 2 2 P 1 : Proporsi pada populasi yang memiliki stress kerja akibat tidak mendapat dukungan keluarga P 1 adalah 51,7. P 2 : Proporsi yang memiliki kejadian stress kerja akibat mendapat dukungan keluarga P 2 adalah 26,8. Tabel 4.1 Populasi Sampel Penelitian Terdahulu No Hubungan Variabel Indikator Pv P1 P2 Α β Hasil 1. Beban kerja dg stres Saragih, 2008  Berat  Ringan 0,006 0,513 0,194 10 80 26 5 34 1 50 10 90 36 5 45 1 63

2. Mutasi dg

stres Saragih, 2008  Mutasi tidak sesuai  Mutasi sesuai 0,002 0,559 0,194 10 80 20 5 26 1 39 10 90 28 5 35 1 49 3. Karir perawat dg stres Saragih, 2008  Tidak meningkat  Meningkat 0,000 0,633 0,175 10 80 13 5 16 1 25 10 90 17 5 22 1 31

4. Dukungan

keluarga perawat dg stres Saragih, 2008  Tidak mendapat dukungan  Mendapat dukungan 0,034 0,517 0,268 10 80 46 5 59 1 87 10 90 63 5 78 1 111

5. Kejenuhan

perawat dg stres  Jenuh  Tidak jenuh 0,008 0,529 0,222 10 80 29 5 37 1 56 10 90 40 No Hubungan Variabel Indikator Pv P1 P2 Α β Hasil Saragih, 2008 5 50 1 70

6. Kepuasan

terhadap gaji dg stres Nugrahani, 2008  Baik  Buruk 0,018 0,714 0,597 10 80 202 5 257 1 379 10 90 279 5 344 1 484

7. Rutinitas

kerja dg stres Airmayanti, 2010  Tidak membosankan  Membosankan 0,026 0,320 0,552 10 80 55 5 70 1 104 10 90 76 5 93 1 132

8. Dukungan

sosial dari rekan kerja dg stres Nugrahani, 2008  Baik  Buruk 0,000 0,745 0,528 10 80 59 5 76 1 112 10 90 82 5 101 1 142 9. Dukungan sosial dari supervisor dg stres Nugrahani, 2008  Baik  Buruk 0,017 0,673 0,588 10 80 395 5 504 1 744 10 90 548 5 675 1 984

10. Promosi

kerja dengan stres kerja Yunus, 2011  Buruk  Baik 1,00 0,75 0,25 10 80 11 5 14 1 27 10 90 15 5 19 1 27

11. Kepuasan

gaji dengan stres kerja  Buruk  Baik 0,451 0,583 0,417 10 80 90 5 117 1 179 10 90 116 5 147 1 216 Sumber: Hasil Perhitungan Sampel Berdasarkan Rumus Uji Hipotesis Beda Dua Proporsi, Ariawan 2009 terhadap Hasil Analisis bivariat penelitian Nugrahani 2008, Saragih 2008, Airmayanti 2010, dan Yunus 2011 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi diatas, diperoleh besar sampel sebesar 78 orang. Dari hasil tersebut di hitung kembali berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian Harlen Saragih 2008 didapatkan responden yang tidak mengalami stres sebesar 62,9. Maka perhitungan sampelnya sebagai berikut: 78 = 62,9100x N N = 78X 10062,9 N = 124 Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka sampel yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu sebesar 124 sampel pada wanita bekerja. Karena penggunaan metode sampling dalam penelitian ini berupa cluster random sampling, mengakibatkan sampel dikalikan dua menjadi 248 sampel.

D. Instrumen Penelitian

1. Uji Coba Questioner dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan dalam penelitian. Dari hasil uji coba, questioner tersebut dilakukan perbaikan. Pertanyaan-pertanyaan pada setiap variabel dalam questioner yang telah diisi dilakukan uji validitas dan uji realibitas. Uji coba questioner dilakukan kepada sampel yang memiliki karakteristik serupa dengan wanita bekerja di wilayah kecamatan Pamulang, kota Tangerang Selatan. 2. Questioner Isi questioner memuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel independen, meliputi penyebab organisasional beban kerja, relokasi pekerjaan, pelatihan kerja, karir, hubungan dengan majikan, perkembangan teknologi, bertambahnya tanggung jawab tanpa bertambahnya gaji, penyebab Individual pertentangan pekerjaan-keluarga, ketidakpastian ekonomi, penghargaan kerja, kejenuhan kerja, perawatan anak, hubungan dengan rekan kerja, penyebab Lingkungan kondisi lingkungan kerja, pelecehan seksual, kekerasan di tempat kerja, kemacetan serta pertanyaan yang berisi indikator dalam menentukan stres kerja. 3. Scoring a Variabel stres kerja Variabel dependen stres kerja diukur dengan indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan metode self report measurement yang dapat untuk mengukur tingkat stres. Metode self report measurement menggunakan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis, psikologi dan perilaku yang dapat dijawab dengan jawaban tidak pernah skor 0, kadang-kadang diberi skor 1 dan sering diberi skor 2. Dimana perubahan fisiologis, psikologi dan perilaku yang digunakan berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh Karoley 1985 dalam Airmayanti, 2010. Hasil skornya adalah total skor seluruh jawaban responden kemudian dikategorikan menjadi 2, yaitu stres ≥16 dan tidak stres 16. b Variabel penyebab stres kerja 1 Beban Kerja Semakin tinggi skor, maka beban kerja yang didapat semakin terasa ringan dan sebalikya apabila semakin rendah skor maka beban wanita bekerja semakin berat. Berat : skor 3 Ringan : skor ≥ 3 2 Pelatihan Kerja Jika responden tidak pernah mendapatkan pelatihan atau responden pernah mendapatkan pelatihan dan masih merasa sulit dalam mengerjakan pekerjaannya, maka responden merasa kurang mendapatkan pelatihan untuk pekerjaannya. Sedangkan jika responden pernah mendapatkan pelatihan dan merasa mudah dalam mengerjakan pekerjaannya maka responden merasa telah mendapatkan pelatihan yang cukup untuk pekerjaannya. 3 Karir Semakin tinggi skor, maka karir yang didapat semakin terasa tidak melelahkan dan sebalikya apabila semakin rendah skor maka karir wanita bekerja semakin melelahkan. Tidak Meningkat : skor 4 Meningkat : skor ≥ 4 4 Pertentangan antara pekerjaan dan tanggung jawab keluarga Semakin tinggi skor, maka pekerjaan responden semakin terasa tidak terganggu terhadap tanggung jawab keluarga dan sebalikya apabila semakin rendah skor maka tanggung jawab keluarga semakin terasa mengganggu pekerjaannya. Terganggu : skor 3 Tidak terganggu : skor ≥ 3 5 Ketidakpastian Ekonomi Jika penghasilan responden tidak tetap setiap bulannya atau jika responden berpenghasilan tetap tetapi dirasa tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap bulannya, maka ketidakpastian ekonomi semakin terasa mengganggu. Dan jika responden berpenghasilan tetap dan dapat mencukupi kebutuhan tiap bulannya, maka ketidakpastian ekonomi semakin terasa tidak mengganggu. 6 Kondisi Lingkungan Kerja Semakin tinggi skor, maka kondisi lingkungan kerja responden semakin baik dan sebalikya apabila semakin rendah skor maka kondisi lingkungan kerja responden semakin buruk. Buruk : skor 3 Baik : skor ≥ 3 7 Pelecehan seksual Apabila ada salah satu lebih jawaban “0.Ya” yang diisi oleh responden, maka responden pernah menngalami pelecehan seksual dari rekan ataupun atasan kerja. Apabila semua jawaban diisi “1.Tidak”, maka responden tidak pernah mengalami pelecehan seksual dari rekan ataupun atasan kerja. 8 Kekerasan di tempat kerja Apabila ada salah satu lebih jawaban “0. Ya” yang diisi oleh responden, maka responden pernah mendapatkan tindakan kekerasan dari rekan ataupun atasan kerja di tempat ker janya. Apabila diisi jawaban “1. Tidak” semuanya, maka responden tidak pernah mendapatkan tindakan kekerasan dari rekan ataupun atasan kerja di tempat kerjanya.

E. Jenis Data