merasa mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya sehingga menimbulkan kenyamanan responden dalam pekerjaannya.
Hal ini didukung oleh
penelitian Almasitoh 2011 yang mendapatkan bahwa perawat yang memiliki konflik peran ganda yang rendah dan dukungan sosial yang tinggi, maka tingkat
stres kerja yang dialami rendah. Ditambah lagi dengan yag dinyatakan Beutell dan Greenhauss 1985 dalam Almasitoh 2011 bahwa seseorang dikatakan
mengalami konflik peran ganda apabila merasakan suatu ketegangan dalam menjalani peran pekerjaan dan keluarga. Hal ini juga diperkuat
Margiati 1999 dalam penelitiannya yang
mendapatkan bahwa banyak kasus para pekerja yang mengalami stres kerja adalah pekerja yang tidak mendapat dukungan khususnya
moril dari keluarga, seperi orang tua, mertua, anak, teman dan semacamnya, karena tidak adanya dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan yang
menyebabkan ketidaknyamanan menjalankan pekerjaan dan tugasnya.
K. Ketidakpastian Ekonomi
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden menyatakan terganggu karena ketidakpastian ekonomi. Salah satu sifat manusia yang tidak
pernah cukup untuk memenuhi segala kebutuhannya yang mungkin menyebabkan banyaknya responden yang terganggu dengan ketidakpastian
ekonomi. Responden yang menyatakan terganggu karena ketidakpastian ekonomi
sebagian besar mengalami stres, sedangkan responden yang menyatakan tidak terganggu karena ketidakpastian ekonomi lebih banyak yang tidak mengalami
stres. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ketidakpastian ekonomi memiliki hubungan yang bermakna terhadap stres kerja yang dialami responden.
Hasil ini sejalan dengan
Melamed, Grosswasser, and Stern 1992 yang dikutip oleh Kendall, et al 2000 bahwa penyesuaian psikologis secara signifikan
berhubungan dengan kemandirian ekonomi yang dirasakan. Adanya hubungan antara ketidakpastian ekonomi dengan stres kerja
mungkin disebabkan adanya rasa cemas dan tegang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak didukung oleh keuangan yang tidak dikendalikan dengan
baik dalam penggunaannya. Karena menurut Hermann, et al 1990 dalam Kendall, et al 2000 bahwa ketegangan terhadap keuangan adalah salah satu
faktor yang dapat menyebabkan tekanan emosional bahkan ketika efek dari sumber daya pribadi yang tetap konstan. Hal ini didukung oleh Belton dan santos
2011 ketidakpastian ekonomi dapat mengancam timbulnya kemiskinan, sehingga kemiskinan dalam hal ekonomi keuangan dianggap membuat stres bagi
keluarga khusunya individu itu sendiri.
L. Penghargaan Kerja
Dalam penelitian ini, sebagian besar responden merasa penghargaan kerja yang didapat sepadan dengan jerih payahnya dalam bekerja. Hal ini merupakan
perwujudan dari sikap saling menghormati atas jerih payah seseorang atas pekerjaannya. Karena dalam interaksinya dengan orang lain maupun pihak lain,
setiap orang pasti memiliki keinginan untuk dihargai atas sesuatu yang dilakukannya terhadap pihak yang berkepentingan Moenir, 1983. Sama seperti
seorang pekerja yang ingin hasil kerjanya diakui dan dihargai oleh pihak pemberi kerja. Baik berupa ucapan terimakasih, kata sanjungan maupun berupa insentif.
Responden yang merasa penghargaan kerja yang didapat sepadan dengan jerih payahnya sebagian besar mengalami stres, sedangkan responden yang
merasa kurang mendapat penghargaan kerja sama-sama lebih banyak yang tidak mengalami stres. Dan dari uji chi-square didapatkan hasil bahwa penghargaan
kerja memiliki hubungan bermakna dengan stres kerja pada wanita bekerja yang tinggal di Kecamatan Pamulang tahun 2013.
Hasil ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh National Safety Council 2004 bahwa penghargaan kerja merupakan salah satu faktor yang
dapat menimbulkan terjadinya stres kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian Pratiwi dan Laksmiwati 2012 yang mendapatkan bahwa dukungan
penghargaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres dengan arah hubungan negatif. Berarti apabila dukungan penghargaan meningkat, maka stres
mengalami penurunan. Pemberian insentif sering disebut sebagai penghargaan dalam bentuk
uang, padahal antara insentif dan penghargaan itu dua hal yang berbeda. Menurut Moenir 1983 penghargaan diberikan kepada seseorang bertujuan untuk
menghargai jasa atau prestasi seseorang. Sedangkan insentif diberikan kepada seseorang agar orang yang bersangkutan dapat berprestasi ataupun berjasa lebih
baik lagi dari sebelumnya. Adanya hubungan dalam hasil penelitian ini diperkuat oleh Hezberg
dalam Munandar 2006 apabila pekerja menganggap gajinya terlalu rendah,
pekerja tersebut akan merasa tidak puas, dan sebaliknya apabila seseorang menganggap gajinya cukup, tenaga kerja akan merasa puas dalam bekerja.
Dengan mempertimbangkan kepuasan kerja, pada pekerja dapat mengurangi potensi stres kerja pada pekerja tersebut Miller, 2000. Oleh karena itu,
diharapkan kepada pihak pemberi kerja selain mempertimbangkan insentif gaji juga menghargai hasil jerih payah pekerjanya walaupun hanya dengan ucapan
terimakasih tetapi dapat membuat psikologis pekerja menjadi puas dengan hasil kerjanya yang telah dihargai.
Untuk mencegah terjadinya peningkatan stres yang dialami responden haruslah mengelola diri dengan baik, yaitu dapat dengan cara memanajemenisasi
dirinya sendiri. Dengan manajemen diri, diharapkan responden dapat mengendalikan stres kerja meskipun responden tidak mendapatkan penghargaan
atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan. hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Yudhaningrum 2009 yang mendapatkan bahwa pekerja yang telah
mendapatkan pelatihan manajemen diri tingkat stres kerja pada pekerja mengalami penurunan.
Dari beberapa teknik manajemen diri Manz 1986 yang dikutip oleh Yudhaningrum 2009, salah satu teknik manajemen diri yang sesuai untuk
mencegah terjadinya stres akibat kurangnya penghargaan atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan adalah dengan cara Self reinforcement, yaitu teknik
menghargai diri sendiri secara positif seperti memberi penilaian atau penghargaan terhadap apa yang telah dilakukan. Contohnya yaitu apabila
seorang pekerja melakukan penilaian atas hasil kerjanya dan cara pengambilan
keputusannya, jika dapat memenuhi targetnya, maka dirinya dapat menghadiahi diri sendiri sebagai imbalan atas usaha yang telah dilakukan. Sehingga stres yang
dialami responden dapat meningkatkan ambang stres menjadi lebih baik.
M. Kejenuhan Kerja