Lembar Observasi Siswa Hasil Penelitian

maka data pretes kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diatas adalah homogen.

c. Pengujian Hipotesis Pretes

Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretes yang dilakukan adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan pada lampiran 8 dan Tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Kesamaan Rata-rata Hasil Pretes Kelompok Eksperimen dan Kontrol Keterangan Eksperimen Kontrol Jumlah sampel 24 24 X 43,17 45,17 S 2 45,884 52,145 t hitung −0,4896 t tabel 2,021 Kesimpulan Tidak Berbeda Berdasarkan hasil analisa pada Tabel 4.8 dengan uji-t pretes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 95 0,05 dengan derajat kebebasan df = n 1 + n 2 – 2 = 24 + 24 – 2 = 46 maka diperoleh t tabel = 2,021 dan t hitung = −0,4896. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: Ha = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ho = Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Dimana, kriteria penerimaan dan penolakan H adalah: Jika harga –t tabel t hitung +t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika harga –t tabel t hitung +t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima Berdasarkan kriteria diatas dari data hasil penelitian, maka kriteria hasil penelitian ini yaitu –t tabel t hitung +t tabel –2.021 −0,4896 +2.021. Maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa sampel layak untuk diberi perlakuan agar dapat mengetahui pengaruh perlakuan tersebut pada kelompok yang berbeda yaitu antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Postes

Hasil uji normalitas postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Postes Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol Data Postes Kesimpulan Eksperimen Kontrol N 24 24 Data Berdistribusi Normal L hitung 0,1170 0,1668 L tabel 0,173 0,173 Berdasarkan tabel 4.9 Diketahui bahwa pada postes kelompok eksperimen memiliki L hitung = 0,1170 dengan harga L tabel = 0,173. dengan demikian maka L hitung 0,1170 L tabel 0,173. Maka dapat disimpulkan bahwa data hasil postes kelompok eksperimen berdistribusi normal. Adapun postes kelompok kontrol dengan L hitung = 0,1668 dan L tabel = 0,173, dengan demikian L hitung 0,1668 L tabel 0,173. Maka dapat disimpulkan bahwa data postes kelompok kontrol berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas Postes

Hasil uji homogenitas postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran 9 dan Tabel 4.10 sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil belajar kimia pada konsep ikatan kimia

4 42 172

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN PETA KONSEP.

0 1 28