Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, sering kali dengan bahan bacaan daripada secara verbal.
Selanjutnya, siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar, tahap ini dikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk
menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran kooperatif meliputi presentasi akhir kerja kelompok, atau evaluasi tentang
apa yang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha- usaha kelompok maupun individu.
21
Tabel 2.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
22
Tahap Tingkah Laku Guru
Tahap 1 : Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan
dipelajari dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2 : Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi
atau melalui bahan bacaan.
Tahap 3 : Mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing
setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efektif dan
efisien.
Tahap 4 :
Membimbing kelompok bekerja dan
belajar Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Tahap 5 : Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah di pelajari atau masing-
masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Tahap 6 :
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
21
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pres, 2012, Edisi ke-2, h. 211
22
Ibid.
e. Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima macam metode belajar kooperatif yang berhasil dikembangkan para peneliti pendidikan di John Hopkins University yaitu:
STAD Student Teams Achievement Division. TGT TeamcGames Taurnament, TAI Team Accelerated Instruction, CIRC Cooperative
Integrated Reading Composition dan jigsaw. Tiga diantaranya yaitu STAD, TGT, dan Jigsaw dapat diterapkan pada hampir seluruh subjek
mata pelajaran, sedangkan TAI dan CIRC digunakan pada subjek mata pelajaran dan jenjang tertentu.
23
1 STAD Student Teams Achievement Divisions Student Teams Achievement Divisions STAD merupakan
pendekatan kooperatif yang paling sederhana. Dalam metode ini, siswa dibagi dalam bentuk kelompok beranggotakan 4-5 orang yang berbeda
jenis kelamin, etnis dan kemampuan. Guru menyampaikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi
verbal atau teks. Secara individu setiap 2 minggu siswa diberi kuis. Kuis itu di skor pengembangan.
2 Jigsaw Materi pembelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks.
Setiap anggota bertanggungjawab untuk mempelajari bagian tertentu yang diberikan. Jigsaw terdiri dari lima langkah, yaitu mahasiswa
membaca dan mengkaji bahan ajar, diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok mahasiswa homogen, teskuis, dan penguatan dari guru.
3 TGT Team Games Taurnament TGT hampir sama dengan STAD, namun dalam TGT tidak
menggunakan kuis atau silang Tanya melainkan menggunakan turnamen dan lomba mingguan. Dalam lomba itu siswa berkompetisi
dengan anggota tim lain agar dapat menyumbangkan poin pada skor mereka. TGT terdiri dari empat langkah, yaitu identifikasi masalah,
23
Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 137-138
pembahasan masalah dalam kelompok, presentasi hasil bahasan kelompok turnamen, dan penguatan dari guru.
4 TAI Team Accelerated Instruction Teknik ini menggabungkan metode belajar kelompok dengan
belajar secara individu. Tiap anggota kelompok akan diberi soal-soal bertahap yang harus mereka kerjakan sendiri-sendiri dalam
kelompoknya. Setelah itu, hasil pekerjaan mereka diperiksa oleh anggota tim yang lain. Jika seorang siswa telah mampu menjawab suatu
soal, maka ia harus mengerjakan kembali soal yang tingkat kesulitannya sama sebelum ia melanjutkan ke soal yang yang lebih sulit.
5 CIRC Cooperative Integrated Reading Composition Teknik ini sejenis dengan TAI, namun hanya ditekankan pada
pengajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Aktivitas CIRC terdiri dari siswa mengikuti urutan instruksi guru, latihan tim, asesmen awal
tim dan kuis. Selain lima macam bentuk pembelajaran kooperatif di atas,
terdapat beberapa pembelajaran kooperatif lain yakni Group Investigation, Learning Together dan lain sebagainya.
f. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Jarolimek Parker mengatakan keunggulan yang diperoleh dalam
pembelajaran ini adalah:
24
1 Saling ketergantungan yang positif. 2 Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu
3 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan oengelolaan kelas. 4 Suasana kelas ysng rileks dan menyenangkan.
5 Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat atara siswa dengan guru, dan
6 Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan.
24
Isjoni, Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 24-25