Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement

perkembangan individu yang dikemukakan Slavin seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.3 Skor Kemajuan Individu 31 Skor Kuis Poin Kemajuan Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5 10-1 poin di bawah skor awal 10 Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 Kertas jawaban sempurna terlepas dari skor awal 30 Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. 5 Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat dan kelompok super. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan terhadap kelompok sebagai berikut: Tabel 2.4 Skor Penghargaan Kelompok Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan 15 Kelompok Baik 20 Kelompok Hebat 25 Kelompok Super

c. Keunggulan dan Kelemahan Model Kooperatif Tipe STAD Keunggulan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut: Dalam pembelajaran kooperatif, siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan orang lain. Melalui interaksi 31 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media, 2009, h. 159 dengan anggota kelompoknya siswa memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapatpengetahuannya dari hasil diskusi dengan angota kelompoknya. Dengan belajar keolmpok diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan materi pelajaran dengan bantuan temannya. Pengelompokan siswa secara heterogen dalam hal tingkat kepandaian, jenis kelamin, tingkat ekonomi diharapkan dapat membentuk rasa saling menghargai sesama siswa. Hal ini dapat meminimalkan kesenjangan sosial yang terjadi sebelumnya diantara mereka. Dengan diadakannya tugas individu maupun kelompok diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk berusaha lebih baik, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk kelompoknya. Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah memerlukan waktu yang lama. Apabila kemampuan guru kurang memadai, sarana dan prasarana tidak cukup tersedia maka pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat sulit untuk dilaksanakan. Sedangkan dari pihak siswa, apabila tidak ada kesadaran akan akan tanggung jawab dan kerja sama pada setiap anggota, maka hasil yang diperoleh setiap siswa tersebut tidak akan maksimal yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai kelompok

5. Media pembelajaran dan media power point

a. Pengertian media

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. 32

b. Macam-macam Media

Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasi ini dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. 32 Syaiful Bahri Djaramah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, h. 120 1 Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam: a Media auditif Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran. b Media visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip film rangkai, slides film bingkai foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak seperti film kartun. c Media audiovisual Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi dua jenis media, diantaranya: 1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara sound slides, film rangkai suara, dan cetak suara. 2. Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara atau video cassette. 2 Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam: a Media dengan daya liput luas dan serentak Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik dan banyak dalam waktu yang sama. Contoh : radio dan televisi b Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang harus mengguanakan tempat yang tertutup dan gelap. c Media untuk pengajaran individual Media ini penggunaannya hanya seorang diri. Yang termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer. 3 Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam: a Media sederhana Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. b Media kompleks Media ini bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta harganya yang mahal, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai. 33

c. Media Power Point

Power point salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah dalam penggunaan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk penyimpanan data data storage. 34 Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam microsoft office. Jadi pada waktu penginstalan program microsoft office dengan sendirinya program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi beban hambatan pengembangan pembelajaran dengan komputer. 35 33 Ibid., h. 124-126 34 Tejo Nurseto , “Membuat Media Pembelajaran yang Menarik”, Jurnal Ekonomi Pendidikan, Vol 8, No 1, April 2011, h. 31 35 Ouda Teda Ena, “Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi ”,http:www.google.co.idsearch?hl=idq=media+pembelajaranbtnG=telusuri+denga n+googlemeta=, Artikel, Tahun 2008, h.3 Diakses: 2 mei 2013

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil belajar kimia pada konsep ikatan kimia

4 42 172

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN PETA KONSEP.

0 1 28