Prosedur penelitian Teknik Pengumpulan Data

a. Kisi-kisi Instrumen Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen tersebut harus diuji coba terlebih dahulu. Adapun instrumen tes piliha ganda berjumlah 45 butir soal dan setelah dilakukan uji coba, diperoleh 25 butir soal pilihan ganda yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 6. Berikut kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini: Tabel 3.3 Instrumen Tes Pilihan Ganda Materi Ikatan Kimia No Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah 1. Menentukan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dan menghitung suatu unsur untuk mencapai kestabilan 2, 3 4 3 2. Mengidentifikasi ikatan ion dan menyebutkan sifat fisik ikatan ion 6, 8 2 3. menghubungkan dan menganalisis unsur yang membentuk ikatan ion 10, 11 2 4. Mendefinisikan ikatan kovalen, dan sifat fisiknya, menghubungkan pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen 14, 15,17 3 5. Menganalisis unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen 20 1 No Indikator C1 C2 C3 C4 Jumlah 6. Menentukan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga 22, 23, 25, 26, 4 7. Menjelaskan, menentukan ikatan kovalen polar dan nonpolar serta menghubungkan pasangan yang memiliki elektron bebas 29, 30 32, 33, 34 35 6 8. Menjelaskan, menghubungkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi dan menganalisis unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen koordinasi 39, 40 2 9. Menjelaskan pengertian dan sifat fisik ikatan logam 43 45 2 Jumlah 8 10 4 3 25 b. Kalibrasi Instrumen Untuk menghitung kalibrasi instrumen dalam penelitian ini penulis menggunakan program Anates yang dikembangkan oleh Karno TO dan Wibisono. Untuk mengetahui apakah soal-soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Berikut penjelasan kalibrasi instrumen: 1 Pengukuran Validitas Menurut arikunto validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. 6 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas soal di uji dengan rumus korelasi product moment. 7 r xy = ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ } ∑ } Keterangan: r xy : Angka indeks korelasi “r” product moment N : Banyaknya peserta tes ∑ XY : Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y ∑ X : Jumlah seluruh skor X ∑ Y : Jumlah seluruh skor Y Untuk mengetahui validitas dari butir soal peneliti menggunakan program Anates. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program Anates terdapat 25 soal yang valid dari 45 butir soal yaitu butir soal nomor 2, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 14, 15, 17, 20, 22, 23, 27, 29, 30, 32, 33, 34, 36, 39, 40, 42, 43, dan 45. Perhitungan lengkap dapat dilihat lampiran 11 halaman 177. 2 Pengukuran Reliabilitas Reabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reabilitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan. 8 Uji reliabilitas untuk butir soal objektif dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20, yaitu: 9 r 11 =                t t V pq V k k 1 Keterangan: 6 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 211 7 Ibid., h. 213 8 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, Cet ke-5, h. 43 9 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 231

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil belajar kimia pada konsep ikatan kimia

4 42 172

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN PETA KONSEP.

0 1 28