Pengertian media Macam-macam Media

Kelebihan Power point antara lain: dapat menyajikan teks, gambar, film, sound efek, lagu, grafik, dan animasi sehingga menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat, mudah direvisi, mudah disimpan dan efisien, dapat dipakai berulang-ulang, dapat diperbanyak dalam waktu singkat dan tanpa biaya, dapat dikoneksikan dengan internet. Adapun Prosedur pembuatan media power point adalah: a. Identifikasi program, hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi, sasaran siswa terutama latar belakang kemampuan, usia juga jenjang pendidikan. Perlu juga mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar, animasi, video, dll. b. Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran seperti video, gambar, animasi, suara. Pengumpulan bahan tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari melalui internet browsing, menggunakan yang sudah ada di direktori anda, jika diperlukan memproduksi sendiri bahan-bahan yang diperlukan misalnya untuk kebutuhan video dengan shooting, rekaman audio. dan untuk kebutuhan gambar melalui scanning image. Bersamaan dengan itu dilakukan juga penyusunan materi yang diambil dari bahan utama misalnya buku, modul, makalah lengkap. Materi untuk power point sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau poin-poin. c. Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses pengerjaan di power point hingga selesai. Selanjutnya mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web pages. d. Setelah program selesai dibuat, tidak langsung digunakan sebaiknya dilakukan review program dari sisi bahasa, teks, tata letak, dan kebenaran konsep, selanjutnya di revisi dan siap digunakan. 36 36 Tejo Nurseto, loc. cit.

6. Ikatan Kimia

Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antara atom-atom yang membentuk suatu molekuk. Atom-atom yang berikatan bias berasal dari unsur yang sejenis ataupun berlainan jenis. Di alam, umumnya unsur-unsur cenderung saling berikatan membentuk senyawa, kecuali unsur-unsur gas mulia. Hal ini dilakukan untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil, seperti konfigurasi elektron gas mulia. 37 Berdasarkan konfigurasi elektron, dirumuskan aturan sebagai berikut: a. Unsur-unsur gas mulia sangat stabil, kecuali He, memiliki 8 elektron valensi. Dengan demikian unsur-unsur lain berusaha memperoleh konfigurasi elektron seperti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi aturan oktet. b. Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan nomor atom kecil, yakni H dan Li berusaha memiliki konfigurasi elektron gas mulia terdekat, yaitu memiliki 2 elektron valensi seperti He untuk mencapai kestabilan. Hal ini di rumuskan menjadi aturan duplet. Untuk memenuhi aturan oktet atau duplet, atom-atom dapat memintamelepas elektron atau menggunakan elektron bersama. Peristiwa ini akan menyebabkan terbentuknya ikatan kima. a. Atom-atom yang menerima atau melepaskan elektron akan membentuk ikatan ion.

b. Atom-atom yang menggunakan elektron bersama akan membentuk

ikatan kovalen. c. Di dalam ikatan kovalen, elektron-elektron yang digunakan bersama dapat berasal dari satu atom saja. Ikatan kovalen demikian disebut ikatan kovalen koordinasi. d. Atom-atom suatu unsur juga menggunakan elektron bersama membentuk ikatan logam. 37 Sandri Justiana, Kimia 1, Jakarta : Yudistira, 2009, h. 41

a. Ikatan Ion

Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan atom unsur non logam. Dalam pembentukan ikatan ion, jumlah elektron yang dilepas harus sama dengan jumlah elektron yang diterima. Contohnya ikatan ion yang terbentuk antara atom logam Na dan atom non logam Cl pada senyawa NaCl. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat serah terima elektron antar atom disebut ikatan ion. Serah terima elektron dalam ikatan ion dapat digambarkan dengan menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis dari suatu unsur dinyatakan oleh lambang unsur dikelilingi oleh sejumlah tanda titik atau tanda lainnya seperti tanda silang ×. Tanda tersebut menyatakan jumlah elektron valensi dari unsur tersebut. Contoh penggunaan lambang Lewis untuk menggambarkan ikatan ion. Penggunaan tanda yang berbeda untuk elektron dan × untuk membedakan asal elektron valensi. Namun, pada dasarnya, kita tidak dapat membedakan asal suatu elektron dalam ikatan kimia. Sifat Fisis Senyawa Ion Beberapa sifat fisis dari senyawa ion: a Berupa padatan pada suhu ruang b Bersifat keras tapi rapuh c Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi d Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut e Tidak menghantar listrik dalam fase padat, tetapi menghantar listrik dalam fase cair atau jika larut dalam air.

b. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat. Atom-atom yang berikatan secara kovalen + Cl Na x x x x x x x Na Cl - +

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif dengan teknik talking chips terhadap hasil belajar kimia pada konsep ikatan kimia

4 42 172

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI IKATAN KIMIA DI SMA SWASTA PRAYATNA MEDAN.

0 2 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 15 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SMA YANG DIBELAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CPBL DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA POWER POINT PADA MATERI HIDROKARBON.

1 3 24

PERBANDINGAN PENGGUNAAN POWER POINT DAN MEDIA PETA KONSEP MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

3 14 83

KEBERHASILAN SISWA SMA BELAJAR KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMPUTER DAN PETA KONSEP.

0 1 28