Keterangan : 1 = Kurang
Interpretasi 2 = Cukup
32 ≥ 52 Tinggi 3 = Baik
21 ≥ 31 Sedang 4
= Sangat Baik 20 Rendah
Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus I ini masih sangat rendah, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan
penjelasan materi ajar dari guru yang masih kurang. Perolehan nilai ulangan pre test dan post test pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.6
berikut ini:
Tabel 4.6 Nilai Ulangan Pre Test dan Post Test Siklus I Siswa Kelas II MI Al Masthuriyah
Nomor Siswa
Pre Test Post Test
N- Gain Interpretasi
1
50 60
0,25 Rendah
2
70 80
0,5 Sedang
3 55
60
0,14 Rendah
4
50 70
0,5 Sedang
5
65 70
0,2 Rendah
6
65 70
0,2 Rendah
7
70 85
0,75 Tinggi
8
50 60
0,25 Rendah
9
80 90
1 Tinggi
10
60 70
0,3 Sedang
11
70 75
0,25 Rendah
12
60 70
0,3 Sedang
13 55
60
0,14 Rendah
14
60 70
0,3 Sedang
15
70 75
0,25 Rendah
16
50 70
0,5 Sedang
17
65 70
0,2 Rendah
18 55
60
0,14 Rendah
19
60 70
0,3 Sedang
20
65 70
0,2 Rendah
21
85 90
1 Tinggi
22
65 70
0,2 Rendah
Jumlah
1375 1565
7,87 Rata-rata
62,50 71,14
0,35 Sedang
Rendah 54,54
Sedang 31,81
Tinggi 13,63
Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah : Siswa yang mendapat nilai rendah ada
: 12 siswa Siswa yang mendapat nilai sedang ada
: 7 siswa Siswa yang mendapat nilai tinggi ada
: 3 siswa + Jumlah
: 22 siswa
Klasifikasi N-GAIN Besarnya Gain g
Interpretasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test
Skor Ideal – Skor Pre Test
Dalam siklus I ini kategori N gain masih terlihat hasil belajar
dengan interpretasi sedang. Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai pre
test dan post test siswa pada siklus I ini terlihat pada grafik gambar 4.8 berikut ini:
Gambar 4.8 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I
10 20
30 40
50 60
Rendah Sedang
Tinggi
54.54
31.81
13.63
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tahnik Jigsaw, tampak sekali siswa masih terlalu kaku dan belum menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tertawa saat pelaksanaan metode tehnik Jigsaw berlangsung, kelompok ahli masih
mendominasi kelompok asal, sedangkan kelompok asal belum bisa memahami materi ajar sepenuhnya, dan jawaban siswa masih banyak
yang kurang memuaskan yang menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai apa yang di harapkan. Karena itu peneliti perlu
melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan pada siklus dua. Hasil belajar IPS siswa pada siklus I baru mencapai
13, sedangkan target hasil belajar IPS siswa adalah 80, maka peneliti
memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II 3. Siklus Penelitian Kedua tanggal 05 Maret 2013
Penelitian kedua dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa pada siklus I belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian
tindakan kelas siklus I ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan
kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II. Kegiatan yang dilakukan di siklus kedua ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
1 Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan. 2 Guru mempersiapkan alat peraga gambar macam-macam peristiwa
penting dalam keluarga. 3 Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas
meja. 4 Guru mempersiapkan lembaran pre test untuk pribadi dan lembar
kerja siswa untuk kelompok. 5 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari kelompok
I berjumlah 6 orang, kelompok II berjumlah 6 orang, kelompok III
berjumlah 5 orang dan kelompok IV berjumlah 5 orang. Dengan total semua siswa 22 orang.
6 Mengatur pola duduk siswa dengan pola bangku metode Jigsaw
b. Pelaksanaan tindakan
1. Sebelum di mulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdo’a dan
mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan mengajak siswa untuk bernyanyi lagu
“satu-satu aku sayang ibu”, untuk menumbuhkan minat belajar dan konsentrasi siswa.
2. Guru lalu memberikan lembaran pre test tentang materi ajar macam- macam peristiwa penting dalam keluarga.
3. Pre test diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan materi ajar
“macam-macam peristiwa penting dalam keluarga”. 4.
Guru lalu menerangkan materi ajar “macam-macam peristiwa penting da
lam keluarga”. 5. Guru lalu menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw, lalu membentuk dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok LKK
siswa kepada tiap-tiap kelompok asal. 6. Tiap peserta didik dalam kelompok asal mendapat masalah atau
pertanyaan yang berbeda. Peserta didik mencermati dan mengerjakan LKK yang diberikan.
7. Anggota dari kelompok yang mendapat masalah atau pertanyaan yang sama, bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan tugas
mereka kelompok ahli. Dalam kelompok ahli mereka mendiskusikan jawaban soal yang ada dalam LKK.
8. Guru memantau dan memfasilitasi peserta didik dan mengingatkan kerjasama dan rasa tanggung jawab yang harus dimiliki tiap anggota
kelompok. a. Untuk kelompok yang mendapat materi peristiwa masa kecil yang
menyenangkan, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa masa kecil yang menyenangkan.
Peserta didik yang telah paham membantu teman sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing.
b. Untuk kelompok yang mendapat materi peristiwa masa kecil yang menyedihkan, melakukan kegiatan:
Peserta didik berdiskusi menyelesaikan soal materi peristiwa masa kecil yang menyedihkan.
Peserta didik yang telah paham membantu teman sekelompoknya yang belum paham, agar ketika mereka
kembali kepada kelompok asal mereka dapat menjelaskan kepada kelompok mereka masing-masing.
c. Peserta didik kembali kepada kelompok asal mereka untuk bertukar pengetahuan.
d. Peserta didik
dalam setiap
kelompok menanggapi
dan mendengarkan penjelasan peserta didik lainnya.
e. Peserta didik yang kurang mengerti berani bertanya kepada temannya
9. Guru melakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi LKK kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan jawaban
LKK yang
telah didiskusikan
dan mempresentasikannya di depan kelas.
10. Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari
hasil proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan kesempatan bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta
didik. 11. Guru memberikan tugas individu yaitu post test diakhir siklus II.
12. Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi
untuk pertemuan berikutnya.
c. Observasi dan Pengumpulan Data
Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa
dalam belajar melalui pengamatan yang di catat oleh observer. Pada siklus II ini, keaktifan guru sudah meningkat, juga keaktifan siswa dalam
pembelajaran sudah meningkat, dibuktikan dengan meningkatnya nilai hasil belajar IPS, hal ini terjadi karena guru dapat membangkitkan
semangat dan motivasi siswa, penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dan menarik, guru menguasai metode pembelajarn kooperatif
tehnik Jigsaw dan guru memberikan kesempatan kepada siswa dalam mempelajari kembali materi pelajaran. Pembagian kelompok asal dan ahli
juga sudah berjalan dengan baik, hal ini disebabkan siswa sudah memahami pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw. Aktivitas kegiatan
guru dan kegiatan dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
No. Komponen Yang Dinilai
Skor Keterangan
1 2
3 4
1. Apersepsi, salam dan mempersiapkan
materi ajar √
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√ 3.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP
√ 4.
Menggunakan media pembelajaran √
5. Penjelasan metode pelajaran
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw
√
6. Penguasaan materi pembelajaran
√ 7.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
√ 8.
Membentuk kelompok asal dan kelompok ahli
√ 9.
Berkeliling kelas, memantau kerja kelompok siswa
√ 10. Menjawab pertanyaan siswa dan
mengarahkan siswa sesuai dengan √
metode tehnik Jigsaw 11. Menarik kesimpulan
√ 12. Memberikan evaluasi dan penghargaan
kepada kelompok penampil terbaik √
13. Berdoa dan menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
√ Jumlah Skor
47 Tinggi
Keterangan : 1 = Kurang
Interpretasi 2 = cukup
32 ≥ 52 Tinggi 3 = Baik
21 ≥ 31 Sedang 4
= Sangat Baik 20 Rendah
Aktifitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw ini meningkat karena guru bisa membawa siswa
untuk aktif menjawab pertanyaan, siswa sudah mengerti yang mana kelompok asal dan kelompok ahli, dan guru memberikan siswa waktu yang
cukup untuk mempelajari materi yang akan ditanyakan oleh guru serta siswa sudah mengerti tentang metode pembelajaran kooperatif tehnik
Jigsaw yang sedang mereka jalani. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Instrumen Pengamatan Aktivitas siswa Siklus II
No. Komponen Yang Dinilai
Skor Keterangan
1 2
3 4
1. Mempersiapkan diri untuk belajar
√ 2.
Mengerjakan tes awal pre test √
3. Memperhatikan secara seksama penjelasan
dari guru √
4. Siswa membentuk kelompok memakai pola
duduk sesuai dengan pola bangku Jigsaw √
5. Membentuk kelompok asal dan kelompok
ahli √
6. Membaca materi yang diberikan
√ 7.
Kooperatif dalam memberikan dan menjelaskan materi dari kelompok asal ke
kelompok ahli kepada rekannya √