Gambar 4.9 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II
d. Refleksi
Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang di capai sudah memuaskan, hal ini di karenakan siswa sudah terbiasa dengan model
pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw, tampak sekali siswa antusias dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca
materi, dan seriua ketika pelaksanaan metode tehnik Jigsaw berlangsung, kelompok ahli tidak mendominasi kelompok asal,
sedangkan kelompok asal sudah bisa memahami materi ajar sepenuhnya, dan jawaban siswa sudah memuaskan sehingga hasil
belajar siswa mencapai seperti apa yang di harapkan. Karena itu peneliti merasa cukup melaksanakan penelitian tindakan kelas ini, dan
tidak akan melakukan tindakan pada siklus tiga. Hasil belajar IPS siswa pada siklus II sudah mencapai 81,81, sedangkan target hasil
belajar IPS siswa adalah 80, maka peneliti memutuskan untuk
mengakhiri pendelitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II saja.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Rendah Sedang
Tinggi
4.54 13.63
81.81
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dari dua siklus yang dilakukan dari tanggal 05 Februari 2013 sampai 19 Maret 2013 di kelas II MI Al
Masthuriyah Bekasi tahun ajaran 20122013 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, terlihat
adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini pada setiap siklus yang dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan mengalami perubahan yang disebabkan adanya perubahan sikap siswa dan hasil belajar IPS siswa.
Pada siklus I persentase aktivitas guru secara keseluruhan baru mencapai 55,76, persentase aktivitas siswa secara keseluruhan 57,5, dan
siswa yang mencapai nilai 60 keatas atau siswa yang tuntas hanya 3 orang 13,63, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 atau siswa
yang belum tuntas sebanyak 12 orang 54,54, dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dengan memakai
penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,35 dengan kategori sedang. KKM 70.
Pada siklus I peneliti dan guru kolaborasi menganalisa penyebab hasil evaluasi masih rendah yaitu karena:
1. proses pembelajaran belum begitu terarah karena penerapan model pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw belum efektif
2. siswa tidak terbiasa belajar dalam kelompok sehingga dalam mengerjakan tugas kelompok masing-masing siswa masih mementingkan diri sendiri
dari pada anggota kelompok lainnya 3. penjelasan guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang mengerti apa yang
disampaikan guru dan siswa belum mengerti dan memahami mana yang disebut kelompok asal dan mana yang disebut kelompok ahli.
Sedangkan target yang diharapkan pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa mencapai 80 , namun pada siklus I ini hasil belajar siswa baru
mencapai 13,63, maka perlu diberikan perlakuan siklus II. Pada siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,38,
persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 87,5 dan hasil evaluasi siswa
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar mencapai 18 orang 81,81, jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang 4,54, dan rata-
rata yang diperoleh pada siklus II dengan memakai penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,81 dengan kategori tinggi. KKM 70.
Pada siklus II hasil evaluasi masih sudah memuaskan karena: 1. masih siswa sudah mengerti materi pelajaran dalam masing-masing
kelompok sehingga pada saat mengerjakan tugas kelompok siswa dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
2. pada saat diskusi tidak ada yang mengganggu teman. 3. keaktifan kelompok tidak didominasi lagi oleh anak yang pintar saja.
4. Pembagian kelompok asal dan kelompok ahli berjalaan dengan baik. Target yang diharapkan pada siklus II ini adalah hasil belajar IPS siswa
mencapai 80 dan hasil yang didapat pada siklus II ini mencapai 82. Karena hasil pada penelitian tindakan kelas di siklus II ini sudah
mencapai hasil yang diharapkan, maka peneliti memutuskan untuk mengakhiri penenlitian tindakan kelas ini sampai pada siklus II saja.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dikelas II MI Al Masthuriyah Bekasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan
pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi. Metode
pembelajaran teknik Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Dalam menerapkan model pembelajaran tipe ini, disaat
kerja kelompok peneliti lebih menekankan guru harus memperhatikan, mendengarkan, dan membimbing siswa dalam kerja kelompok dan
memberikan reward hadiah pujian bagi siswa yang bekerja dengan baik. Pembagian anggota kelompok juga harus diperhatikan, agar dalam satu
kelompok tidak didominasi oleh siswa yang cerdas saja.
B. Implikasi
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat implikasi yang ditemukan peneliti simpulkan sebagai berikut :
1. Pada siklus I persentase aktivitas guru secara keseluruhan baru mencapai 55,76, persentase aktivitas siswa secara keseluruhan 57,5, dan siswa
yang mencapai nilai 60 keatas atau siswa yang tuntas hanya 3 orang 13,63, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah 60 atau siswa
yang belum tuntas sebanyak 12 orang 54,54, dan rata-rata yang diperoleh pada siklus I dan rata-rat yang diperoleh pada siklus I dengan memakai
penghitunganN-gain didapatkan nilai 0,35 dengan kategori sedang. KKM70.
2. Pada siklus II persentase aktivitas guru meningkat menjadi 90,38, persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 87,5 dan hasil evaluasi siswa
61
menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas dalam belajar mencapai 18 orang 81,81, jumlah siswa yang belum tuntas 1 orang 4,54, dan rata-
rata yang diperoleh pada siklus II dengan memakai penghitungan N-gain didapatkan nilai 0,81 dengan kategori tinggi. KKM 70.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi.pada pembelajaran IPS dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tehnik Jigsaw dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif yang aktif, efektif dan sistematis yang dilaksanakan dalam 2 siklus
dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pembelajaran IPS materi
“Peristiwa Penting Dalam Keluarga dan Dokumen Pribadi” di kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi.
C. Saran
a. Manfaat Teoritis: Diharapkan penelitian ini sebagai masukan untuk menambah serta
memperkaya pengetahuan dan metode mengajar khususnya dalam pelajaran IPS.
b. Manfaat Praktis: 1. Bagi siswa: Memudahkan siswa dalam mengembangkan ketrampilan
berpikir dalam pemahaman konsep-konsep IPS, melalui pembelajaran kooperatif sehingga dapat meningkatnya
hasil belajar IPS siswa. 2. Bagi guru: Guru memiliki kreatifitas dalam mengembangkan model
pembelajaran, strategi, metode dan dapat menciptakan media pembelajaran IPS.
3. Bagi sekolah: Tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran
sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.