Komitmen Komite Audit Audit Committee

Etika adalah prinsip-prinsip moral dan berhubungan dengan seperti kejujuran dan integritas, keterandalan, dan akuntabilitas, dan juga aspek yang lain tentang perilaku yang benar dan salah. Perilaku etis merupakan suatu “state of mind” bukanlah kumpulan dari peraturan a collection of rules. Dalam memberikan jasa profesional, akuntan publik harus selalu memperhatikan kepentingan publik public interest yang mereka layani. Kepercayaan publik public trust tidak boleh disubordinasi untuk kepentingan pribadi Amin Widjaja Tunggal, 2010:28. Etika profesional meliputi standar sikap para anggota profesi yang dirancang agar praktis dan realitis, tetapi sedapat mungkin idealis. Tuntutan etika profesi harus diatas hukum tetapi dibawah standar ideal absolut agar etika tersebut mempunyai arti dan berfungsi sebagaimana mestinya Abdul Halim, 2001:18. Etika pengambilan keputusan dalam bisnis adalah kompleks, dengan banyak prinsip, nilai, dan pendekatan sebagai pedoman bagi individu atau kelompok Birt et.al, 2008 dalam Zakiyah 2009:34. Kebanyakan klien lebih menyukai auditor yang bisa dikenakan tindakan dislipiner oleh suatu organisasi profesi yang memberlakukan kode etika yang ketat, daripada auditor-auditor yang tidak dapat diatur. Menurut Sukrisno Agoes 2004:43, setiap manusia yang memberikan jasa dari pengetahuan dan keahliannya pada pihak lain seharusnya memiliki rasa tanggung jawab pada pihak-pihak yang dipengaruhi oleh jasanya itu. Kode Etik Akuntan Indonesia adalah pedoman bagi para 30 anggota Ikatan Akuntan Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab dan objektif.

12. Tidak Mudah Percaya Skepticism

Professional skepticism berarti bahwa auditor mengakui membutuhkan objektivas dalam mengevaluasi kondisi observasi dan bukti-bukti yang diperoleh selama audit. Auditor seharusnya tidak percaya asersi manajemen dapat diterima tanpa dasar-dasar bukti yang cukup Boynton dan Johnson, 2005:47. Audit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sikap skeptisme profesional dalam semua aspek penugasan. Misalnya auditor tidak boleh menganggap bahwa manajemen tidak jujur, tapi kemungkinan tersebut harus dipertimbangkan. Sebuah peristiwa kesalahan dan kecurangan dalam pelaporan keuangan menjadi aspek dasar dari professional skepticism. Professional skepticism seharusnya menunjukkan bahwa auditor secara tepat menyelidiki tentang setiap petunjuk yang memungkinkan adanya kecurangan atau fraud Louwers et.al, 2005:12. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional. Skeptisme profesional adalah sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit. Auditor menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut oleh profesi akuntan publik untuk melaksananakan dengan cermat dan seksama, dengan maksud baik dan integritas, pengumpulan 31 dan penilaian bukti audit secara objektif. Pengumpulan dan penilaian bukti audit secara objektif menuntut auditor mempertimbangkan kompetensi dan kecukupan bukti tersebut. Oleh karena itu, dikumpulkan dan dinilai selama proses audit, skeptisme profesional harus digunakan selama proses tersebut. Auditor tidak menganggap bahwa manajemen adalah tidak jujur, namun juga tidak menganggap bahwa kejujuran manajemen tidak dipertanyakan lagi karena kemungkinan tersebut harus dipertimbangkan Amin Widjaja Tunggal, 2010:52. Dalam menggunakan skeptisme profesional, auditor tidak harus puas dengan bukti yang kurang persuasif karena keyakinnya bahwa manajemen adalah jujur SA Seksi 230, IAI, 2006.

D. Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik

Dalam penelitian ini yang menjadi pelanggan adalah perusahaan yang menyewa Kantor Akuntan Publik untuk mengatestasi dan memberikan opini audit terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja hasil yang dipikirkan terhadap kinerja hasil yang diharapkan. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan sangat puas dan senang Kotler, 2008:50. Definisi klien sendiri menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI adalah pemberi kerja orang atau badan yang memperkerjakan atau 32

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik

0 7 113

Pengaruh Fee dan Tenure Audit Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik

3 26 9

PENGARUH LAMANYA PENUGASAN AUDIT KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT.

0 2 14

PENGARUH KUALITAS JASA , KREDIBILITAS, EFISIENSI DAN OPINI AUDIT TERHADAP LOYALITAS KLIEN PENGARUH KUALITAS JASA , KREDIBILITAS, EFISIENSI DAN OPINI AUDIT TERHADAP LOYALITAS KLIEN TERHADAP KANTOR AKUNTAN PUBLIK MENURUT PERSEPSI KLIEN (SURVEY HOTEL BERBIN

0 1 15

Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Pergantian Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Audit Di Bidang Industri Klien Dan Independensi Akuntan Publik Terhadap Kualitas Audit Serta Implikasinya Pada Kualitas Disclosure Laporan Keuangan (Survey Pada Kantor A

1 5 26

Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Spesialisasi Kantor Akuntan Publik, dan Rotasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI pada tahun 2012-2014).

0 1 6

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT

0 0 19

ANALISIS KUALITAS AUDIT BERDASARKAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN UKURAN PERUSAHAAN KLIEN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

Skripsi ”Analisis Pengaruh Atribut Kualitas Audit, Pergantian Auditor dan Portfolio Jasa Audit terhadap Kepuasan Klien Kantor Akuntan Publik” (Studi Empiris pada Bank-Bank yang ada di Semarang)

0 0 15

Analisis Pengaruh Pengawas Intern dan Independensi terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Palembang

0 0 15