“suatu kegiatan untuk meyakini kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan oleh pihak yang berkompeten dan independen, sehingga dapat
disajikan sumber informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan itu sendiri”.
2. Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton and Johnson 2005:6 ada tiga jenis audit, sebagai berikut :
a. Audit Laporan keuangan Financial Statement General Audit
Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan
entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum GAAP. Umumnya kriteria yang digunakan adalah
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dimuat dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan PSAK yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI.
b. Audit Operasional Operational Audit
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. c.
Audit Ketaatan Compliance Audit
8
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau
operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis
ini dapat berasal dari berbagai sumber. Bila ditinjau dari pemeriksaan dalam Arens, Elder dan Beasley
2003:18 terdapat 4 jenis audit, yaitu sebagai berikut : a.
Manajemen Audit Management Audit Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi operasional yang telah ditentukan manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi
tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. b.
Pemeriksaan Ketaatan Compliance audit Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
suatu perusahaan mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan- kebijakan yang berlaku, baik yang telah ditetapkan oleh pihak
intern perusahaan manajemen, dewan komisaris maupun pihak ekstern Pemerintah, Bappepam, Bank Indonesia, Direktorat
Jendral Pajak. Pemeriksaan biasa dilakukan baik oleh KAP maupun Bagian Internal Audit.
c. Pemeriksaan Intern Internal Audit
Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap keuangan dan catatan akuntansi
9
perusahaan maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d. Komputer Audit Computer Audit
Pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik kepada perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan
menggunakan EDP Electric Data Processing System.
3. Tujuan Audit
Dalam SAS 1 AU 110 menyatakan bahwa tujuan pemeriksaan umum terhadap laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk
menyatakan pendapatopini mengenai kewajaran dalam penyajian posisi keuangan, hasil operasi, arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum Amin Widjaja Tunggal, 2010:50. Seksi dari SAS itu secara tepat menekankan opini yang menyangkut laporan keuangan.
Alasan satu-satunya dari auditor atas pengumpulan bukti pendukung adalah agar dia dapat mengambil simpulan mengenai apakah laporan
keuangan telah dibuat sewajarnya dan agar dia dapat mengeluarkan laporan audit yang memenuhi syarat
Sedangkan tujuan audit spesifik ditentukan berdasarkan asersi- asersi yang dibuat oleh manajemen yang tercantum dalam laporan
keuangan. Asersi manajemen Management Assertion adalah pernyataan yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen
berhubungan langsung dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sehingga auditor harus memahami asersi-asersi manajemen agar audit
10