Uji Validitas Uji Reliabilitas

1. Pengujian Prasyarat Penelitian

a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji kenormalan secara nonparametrik dikenal dengan nama uji Liliefors. Berdasarkan sampel diuji hipotesis nihil bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis alternatif bahwa populasi yang berdistribusi tidak normal. Untuk pengujian hipotesis nihil tersebut kita tempuh dengan prosedur berikut : 1 terlebih dahulu data sampel diurutkan dari yang terbesar hingga yang terkecil, 2 kemudian nilai Zi ditentukan dari tiap-tiap data dengan rumus Zi= ; dengan Zi = bilangan baku, = nilai rata-rata, x = skor baku, dan S = standar deviasi total, 3 setelah itu masing-masing nilai Zi ditentukan besar peluangnya berdasarkan tabel Zi F Zi dengan aturan jika Zi 0, maka F Zi = 0,5 + nilai tabel, namun jika Zi 0, maka FZi = 1 – 0,5 + nilai tabel. 4 Selanjutnya proporsi Z 1 , Z 2 ,…Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z 1 dihitung dengan rumus S Zi = 5 Setelah diperoleh hasilnya, selisih F Zi – S Zi dihitung untuk menentukan harga mutlak dan diambil harga mutlak terbesar dari selisih tersebut L . 13 Kriteria pengujiannya, yaitu: 1 Jika L L tabel maka H diterima, yang berarti data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 13 Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, h. 107. 2 Jika L L tabel maka H a diterima, yang berarti data sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians, rumus uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher, 14 yakni dengan rumus: Fh = dimana, S 2 = ∑ ∑ Keterangan : Fh = Homogenitas S 1 2 = Varians terbesar atau data pertama S 2 2 = Varians terkecil atau data kedua Kriteria pengujiannya : 1 Jika F hit F tabel maka H diterima, yang berarti kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. 2 Jika F hit F tabel maka H ditolak, yang berarti kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang homogen. c. N-Gain Setelah diperoleh data nilai pretest dan posttest tiap siswa, kemudian dilakukan perhitungan Normal Gain untuk megetahui peningkatan hasil belajar yang diperoleh dengan menggunakan rumus N- Gain sebagai berikut : N-gain = Tabel 3.8 Interpretasi N-Gain Rentang Kriteria 0,7-1,0 Tinggi 0,3 - 0,7 Sedang 0,0- 0,3 Rendah 14 Ibid., h. 118.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF FLASH FLIP BOOK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Pebayuran)

9 35 221

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep reaksi redoks: penelitian kuasi eksperimen di SMAN 87 Jakarta

5 37 178

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem gerak manusia: kuasi eksperimen di MTS Negeri 3 Jakarta

0 8 320

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Pengaruh metode role playing terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep gerak pada tumbuhan : kuasi eksperimen di smp muhammadiyah 4 tangerang

2 22 73

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

Pengaruh media digital card terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep zat: kuasi eksperimen di MTs Raudlatul Ilmiyah Jakarta Selatan.

0 8 153

Pengaruh penggunaan media flip chart terhadap hasil belajar IPS kelas VIII MTs Negeri 3 (kuasi eksperimen studi kasus di MTs Negeri 3 Jakarta)

2 62 0

Pengaruh penggunaan media modifikasi kartu domino terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi darah: kuasi eksperimen di MTS Nurul Huda Jakarta

5 19 227