Gambar 2.3. Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran
Sebagai alat bantu belajar, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju pencapaiannya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi dengan
keyakinan bahwa proses belajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu
berarti kegiatan belajar mengajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa
bantuan media.
9
3. Klasifikasi Media Pembelajaran
Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan media audiovisual. Media auditif adalah media yang hanya
mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.Media visual adalah media yang hanya mengandalkan
indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film stirp film rangkai, foto, gambar, atau
lukisan, cetakan. Sedangkan media audio visual merupakan media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua.
10
9
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Pembelajaran Akselerasi: Analisis Teori serta Pengaruhnya Terhadap Mekanisme Pembelajaran dalam Kelas Akselerasi, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,
2011, Cet. I, h 144.
10
Pupuh Fathurrohman dan M. Sutikno, op. cit., h 67-68.
Animasi berarti gerakan image atau video, seperti gerakan orang yang sedang malakukan kegiatan, dan lain-lain.Konsep dari animasi
adalah menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar saja, atau sekumpulan gambar.Demikian juga tidak dapat
menggunakan teks untuk menerangkan informasi.
11
Media pembelajaran diklasifikasi berdasarkan tujuan pemakaian dan karakteristik jenis media. Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut:
1 Wilbur Schramm, 2 Gagne, 3 Allen, 4 Gerlach dan Ely, dan 5 Ibrahim.
Menurut Schramm, media digolongkan menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm juga mengelompokkan media
menurut kemampuan daya liputan, yaitu 1 liputan luas dan serentak seperti TV, radio; 2 liputan terbatas pada ruangan, seperti film, video,
slide, poster audio tape; 3 media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.
Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi tujuh kelompok, yaitu benda untuk didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar
diam, gambar bergerak, film bersuara, dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya
memenuhi fungsi menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar,
memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu: visual diam, film, televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran terprogram,
demonstrasi, buku teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga mengaitkan antara jenis media
pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk tujuan belajar tertentu
11
Ariesto Hadi Sutopo, Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, 2003, Cet. I, h. 12.
tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen mengungkapkan enam tujuan belajar, antara lain: info faktual, pengenalan visual, prinsip dan
konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan belajar; ada
tinggi, sedang, dan rendah. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-
ciri fisiknya atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya, presentasi verbal, presentasi grafis, gambar diam, gambar bergerak, rekaman suara,
pengajaran terprogram, dan simulasi. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta
kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa proyeksi dua dimensi; media tanpa proyeksi tiga dimensi;
media audio; media proyeksi; televisi, video, komputer. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran
tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan
pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik
pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
12
Agar media pengajaran yang dipilih tepat dan sesuai prinsip-prinsip pemilihan, perlu memperhatikan faktor-faktor yang lain, yakni:
a. Objektivitas. Metode dipilih bukan atas kesenangan atau kebutuhan guru, melainkan keperluan sistem belajar. Karena itu perlu masukan
dari siswa. b. Program pengajaran. Program pengajaran yang akan disampaikan
kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik menyangkut isi, struktur maupun kedalamnanya.
12
I Wayan Satyasa, “Landasan Konseptual Media Pembelajaran”, Makalah disampaikan pada workshop media pembelajaran bagi guru-guru SMA Negeri Banjar Angkan, Bali, 10 Januari
2007, h. 9-10. http:www.freewebs.comsantyasapdf2MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf
.
c. Sasaran program. Media yang akan digunakan harus dilihat kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi
bahasa, simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunaan.
d. Situasi dan kondisi. Yakni situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruanan yang akan dipergunakan, baik ukuran, perlengkapan maupun
ventilasinyaa, situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajarna baik jumlah, motivasi dan kegairahannya.
e. Kualitas teknik. Barangkali ada rekaman suara atau gambar-gambar dan alat-alat lainnya yang perlu penyempurnaan sebelum digunakan.
Misalnya suara atau gambar yang kurang jelas, keadaanya telah rusak, ketidaksesuaian dengan alat yang lainnya.
13
Menurut Barry Moris pada tahun 1963 yang menjelaskan kaitan antara media dengan proses pembelajaran, membagi pembelajaran menjadi
4 tipe, yaitu : a. Pola Pembelajaran Tradisional 1
b. Pola Pembelajaran Tradisional 2
c. Pola Pembelajaran Guru dan Media
d. Pola Pembelajaran Bermedia
Gambar 2.4. Tipe- Tipe Pembelajaran menurut Barry Moris
14
13
Pupuh Fathurrohman dan M. Sutikno, op. cit., h 69.
14
Rusman, op. cit., h. 120-121.
TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN
METODE
SISWA GURU
TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN
METODE
SISWA
GURU DENGAN
MEDIA
TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN
METODE
SISWA
GURU
MEDIA
TUJUAN
PENETAPAN ISI DAN
METODE
SISWA MEDIA