1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Artinya bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.
9
Menggunakan rumus kolerasi product moment :
r
xy
=
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑
= jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut ∑
= jumlah skor total seluruh siswa pada test = jumlah seluruh siswa
= skor tiap siswa pada item tersebut = skor total setiap siswa
∑ = koefisien korelasi validitas item
Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Validitas Rentang
Kriteria 0,00 - 0,19
Sangat Rendah 0,20 - 0,39
Rendah 0,40 - 0,59
Cukup 0,60 - 0,79
Tinggi 0,80 - 1,00
Sangat Tinggi
2. Uji Reliabilitas
Realibilitas rely+ability=reability bermakna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsentrasi. Dapat diartikan
sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya atau konsisten.
10
r
11
=
∑ Keterangan :
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
9
Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. 1, h. 105.
10
Ibid,.
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q =1 - p
∑
= jumlah hasil perkalian antara p dan q = banyaknya item
= standar deviasi dari tes
Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil hitungannya merupakan
proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks kesukaran rentangannya dari
0,0-1,0.
11
Rumus untuk menentukan taraf kesukaran yaitu:
P =
Keterangan : P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar N = jumlah peserta tes
Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Rentang
Kriteria 0,00 - 0,30
Sukar 0,31 - 0,70
Sedang 0,71 - 1,00
Mudah Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan Anates, diketahui soal
yang termasuk kriteria sangat mudah adalah nomor 1, 2, 5, 10, 12, 13, 15, 16, 21, 22, 23, 25, 27, 33, 35, 37, 41, 42, 43, 46, 48, dan 49. Soal yang
termasuk kriteria mudah adalah nomor 8, 18, 24, 26, 29, 30, 31, 34, dan 47. Soal yang termasuk kriteria sedang adalah nomor 3, 4, 6, 7, 8, 11, 14,
11
Ibid., h. 103
Rentang Kriteria
0,00 - 0,19 Sangat Rendah
0,22 - 0,39 Rendah
0,40 - 0,59 Cukup
0,60 - 0,79 Tinggi
0,80 - 1,00 Sangat Tinggi
28, 32, 36, 38, 39, 44, dan 45. Soal yang termasuk kriteria sukar adalah nomor 9, 17, 19, dan 20. Soal yang termasuk kriteri sangat sukar adalah
nomor 40 dan 50.
4. Daya Pembeda
Daya pembeda suatu soal tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai upper
group dengan siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang lower group.
12
Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti berikut :
D =
Keterangan : D = Daya pembeda soal
Ba = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar Bb = Jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = Jumlah siswa kelompok atas Jb = Jumlah siswa kelompok bawah
Semua kalibrasi instrumen tes objektif kognitif tersebut dihitung menggunakan program Anates.
Tabel 3.7 Interpretasi Daya Beda Rentang
Kriteria 0,70 - 1,00
Baik Sekali 0,40 - 0,70
Baik 0,20 - 0,40
Cukup 0,00 - 0,20
Buruk
G. Teknik Analisis Data
Semua data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis untuk dapat menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Untuk itu dilakukan
pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
12
Ngalim Purwanto, op. cit., h. 120.