Hal-hal yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut capabilities atau kemampuan. Kemampuan-kemampuan tersebut, yaitu:
a. Keterampilan intelektual Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang berinteraksi
dengan lingkungannya, yaitu kemampuan untuk dapat membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubungkan konsep dan dapat
menghasilkan suatu pengertian. b. Strategi kognitif
Pengertian strategi kognitif menurut teori belajar modern merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses yang dilakukan oleh seseorang
untuk dapat memilih dan menentukan aktivitas mentalnya dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.
c. Informasi verbal Informasi verbal merupakan kemampuan seseorang untuk menuangkan
pengetahuannya dalam bentuk bahasa, baik secara lisan maupun tertulis.
d. Sikap Sikap merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
menanggapi dan menilai suatu objek. e. Keterampilan motorik
Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan yang bersifat fisik, melainkan gabungan antara kegiatan motorik dengan
keterampilan intelektual.
46
Tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
47
Tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa.Tes hasil belajar yang dikembangkan disesuaikan
dengan jenjang kemampuan kognitif.Untuk penskoran hasil tes,
46
Ratna Wilis Dahar, op. cit., h. 118-124.
47
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010, Cet. II, h. 235.
menggunakan panduan evaluasi yang memuat kunci dan pedoman penskoran setiap butir soal.
48
3. Tiga Ranah Hasil Belajar
Menurut Bloom dan rekan-rekannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
a. Ranah kognitif merupakan ranah yang banyak melibatkan kegiatan mental atau hasil pemikiran. Terdapat enam jenjang dalam proses
berpikir, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
1 Tipe hasil belajar : Pengetahuan Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata
knowledge dalam taksonomi Bloom.Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkatan rendah yang paling rendah.Namun,
tipe hasil belajar ini menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar berikutnya.Hafal menjadi prasarat bagi pemahaman.Hal ini berlaku
bagi semua bidang studi, baik bidang matematika, pengetahuan alam, ilmu sosial, maupun bahasa.
49
2 Tipe hasil belajar : Pemahaman Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori.Tingkat
terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya.Tingkat kedua adalah pemahaman
penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian
dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok.Pemahaman tingkat tertinggi adalah pemahaman
ektrapolasi.Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalah tentang
48
Ibid., h. 236.
49
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 23
konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
50
3 Tipe hasil belajar : Aplikasi Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret atau
situasi khusus.Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
51
4 Tipe hasil belajar : Analisis Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-
unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya.Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang
memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. 5 Tipe hasil belajar : Sintesis
Berpikir sintesis adalah berpikir divergen.Dalam berpikir divergen pemecahan atau jawabannya belum dapat dipastikan.Berpikir
sintesis merupakan salah satu terminal untuk menjadikan orang lebih kreatif.
6 Tipe hasil belajar : Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, dan materil.
52
b. Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif ini dirinci oleh Krathwohl dkk, menjadi lima jenjang, yakni perhatian atau
penerimaan, tanggapan, penilaianpenghargaan, pengorganisasian, dan karakterisasi terhadap suatu atau beberapa nilai.
53
Kategorinya dimulai dari tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks
adalah sebagai berikut:
50
Ibid., h. 24.
51
Ibid., h. 25.
52
Ibid., h. 28
53
Ahmad Sofyan, dkk.,Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Press, 2006, Cet. I, h. 20.