tidak disiplin dalam menggunakan waktu maka akan berakibat proses KBM kegiatan belajar mengajar bagi pelajaran lainnya.
Untuk mengurangi kelemahan dari moving class tersebut dilakukan upaya antara lain yaitu
1. Mebudayakan peserta didik untuk disiplin waktu pada saat
perpindahan jam pelajaran 2.
Membudayakan peserta didik jalan cepat 3.
Menekankan agar guru lebih disiplin 4.
Menjaga agar jadwal tidak berubah-ubah 5.
Selalu memonitoring kehadiran guru di sekolah. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari strategi
penerapan moving class adalah untuk membentuk peserta didik berfikir dewasa dan melatih kemandirian, kedisplinan, serta merangsang
perkembangan dan kecerdasan peserta didik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Strategi penerapan moving class
Menurut Hadi, strategi pengelolaan atau penerapan moving class diklasifikasikann menjadi lima yaitu :
1 Pengelolaan perpindahan peserta didik. Peserta didik
berpindah ruang belajar sesuai mata pelajaran yang diikuti berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, waktu perpindahan
antar kelas adalah 5 menit, peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan tempat duduknya sendiri, peserta didik perlu
ditegaskan peraturan tentang penggunaan ruang dan tata tertib dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran serta konsekuen-sinya,
bel tanda perpindahan suatu kegiatan pembelajaran dibunyikan pada saat pelajaran kurang 5 menit, sebelum tersedia loker,
peserta didik diperkenankan membawa tas masuk dalam ruang belajar. Kegiatan pembelajaran di Laboratorium dibuat peraturan
tersendiri hasil kesepakatan guru dengan laboran, peserta didik diberi toleransi keterlambatan 10 menit, diluar waktu tersebut
peserta didik tidak diperkenankan masuk kelas sebelum melapor kepada guru piket atau Penanggung Jawab Akademik,
keterlambatan berturut-turut lebih dari 3 tiga kali diadakan tindakan pembinaan yang dilakukan Penanggung Jawab akademik
bersama dengan Guru Pembimbing.
2
Pengelolaan ruang belajar-mengajar. Guru diperkenankan untuk
mengatur ruang belajar sesuai karakteristik mata pelajarannya, ruang belajar setidak-tidaknya memiliki sarana dan media pembelajaran
yang sesuai jadwal mengajar guru, tata tertib peserta didik dan daftar inventaris yang ditempel di dinding, ruang belajar dapat dilengkapi
dengan perpustakaan referensi dan sarana lainnya yang mendukung proses pembelajaran, tiap rumpun mata pelajaran telah disediakan
prasarana multimedia,
penggunaan prasarana
diatur oleh
penanggung jawab rumpun mata pelajaran, guru bertanggungjawab terhadap ruang belajar yang ditempatinya, dengan demikian setiap
guru memiliki kunci untuk ruang masing-masing.
3 Pengelolaan administrasi guru dan peserta didik. Guru
berkewajiban mengisi daftar hadir peserta didik dan guru, guru membuat catatan-catatan tentang kejadian-kejadian di kelas
brerdasarkan format yang telah disediakan, guru mengisi laporan kemajuan belajar peserta didik, absensi peserta didik,
keterlambatan peserta didik dan membuat rekapan sesuai format yang disediakan, guru membuat laporan terhadap hal-hal khusus
yang memerlukan penanganan kepada penanggung jawab akademik, guru membuat jadwal topikmateri yang diajarkan
kepada peserta didik yang ditempel di ruang belajar.
4 Pengelolaan remedial dan pengayaan. Remedial dan pengayaan
dilaksanakan diluar jam kegiatan tatap muka dan praktik, remedial dan pengayaan dilaksanakan secara TIM Teaching,
dimana kolaboran dapat menjadi guru utama pada materi tertentu, kegiatan remedial dan pengayaan dapat menggunakan waktu
dalam kegiatan Pembelajaran Tugas Terstruktur 25 menit maupun Tak terstruktur 25 menit, remedial dan pengayaan
dilaksanakan dalam waktu berbeda maupun secara bersamaan jika memungkinkan, misal : Guru utama memberi pengayaan,
sedangkan kolaboran memberi remedial. Remedial dan pengayaan dilaksanakan secara berkelanjutan berdasarkan hasil analisis
postest, ulangan harian dan ulangan mid semester.
5 Pengelolaan penilaian. Penilaian dilakukan untuk mengukur
proses dan produk hasil pembelajaran, proses penilaian dilakukan setiap saat untuk menilai kemajuan belajar peserta didik,
sedangkan penilaian produkhasil belajar dilakukan melalui ulangan harian, mid semester maupun ulangan semester, penilaian
meliputi Kognitif, Praktik dan Sikap yang disesuaikan dengan peraturan yang telah ditetapkan serta mengacu pada karakteristik
mata pelajaran, hasil penilaian dimasukkan sesuai dengan format yang telah disediakan dalam bentuk file exel yang kemudian
diserahkan kepada Penanggung Jawab Akademik, untuk memudahkan pengelolaan hasil penilaian maka hasil-hasil
penilaian harian yang telah dilaksanakan segera diserahkan kepada Penanggung Jawab Akademik agar dapat dimasukkan ke
dalam Pengelolaan SIM Sekolah oleh TIM TIK, tidak diadakan remedial untuk ujianulangan semester. Remedial dilakukan
sesuai dengan ketentuan pengelolaan remedial dan pengayaan, guru mata pelajaran bertanggungjawab dan memiliki kewenangan
penuh terhadap hasil penilaian terhadap mata pelajaran yang diampunya. Segala perubahan terhadap hasil penilaian hanya
dapat dilakukan oleh guru yang bersangkutan.
10
10
Anim Hadi, Mengapa harus menggunakan moving class, diakses dari https:animhadi.wordpress.com20081116mengapa-harus-menggunakan-sistem-moving-class
pada tanggal 18 Maret 2014 pukul. 20:30
3. Konsep Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Khodijah bahwa belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan,
pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar.
11
Disadari atau tidak, setiap individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar, karena aktivitas belajar
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang sepanjang hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, belajar adaah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para ahli.
12
1 Menurut Gage, belajar adalah proses di mana suatu organisme
berubah perilakunya akibat dari pengalaman. 2
Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika ia
tidak belajar, responnya turun. Dengan demikian, belajar diartikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang
terjadinya respons. 3
Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan
stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
13
4 Menurut Suryabrata menyatakan bahwa belajar adalah suatu
proses yang memiliki tiga ciri, yaitu 1 proses tersebut membawa perubahan baik aktual maupun potensial, 2 perubahan itu pada
pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan 3
11
Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, Cet 1, h. 47
12
Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu Teori, Konsep, Implementasi, Yogyakarta: Familia, 2012, h. 3
13
Ibid., h. 4