terhadap orang-orang yang dijumpai, objek material yang dihadapi, serta fungsi kejiwaan yang dimilikinya. Belajar berlangsung sebagai
akibat perubahan struktur kognitif. Perubahan struktur kognitif itu merupakan hasil dari dua macam kekuatan, satu dari struktur medan
kognitif itu sendiri, yang lain dari kebutuhan motivasi internal individu.
18
c. Bentuk-bentuk Belajar
Sebagai proses pembentukan danatau modifikasi segala bentuk kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap,
maka belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Menurut Syah, bentuk- bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses pembelajaran antara lain
adalah: 1.
Belajar abstrak
Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan
pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping
penguasaan atas prinsip, konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya Belajar Matematika, Kimia, Kosmografi,
Astronomi, dan juga sebagian materi Bidang Studi Agama seperti tauhid.
2.
Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat
syaraf. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan
teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda
18
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h. 81
elektronik, dan juga sebagian materi pelajaran agama, seperti gerakan shalat dan tata cara ibadah haji.
3.
Belajar Sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya
adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga,
masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.
19
Selain itu, belajar sosial juga bertujuan untuk mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan
bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan proporsional.
Bidang-bidang studi yang termasuk bahan belajar sosial antara lain pelajaran Agama dan PPKN.
4. Belajar Pemecahan Masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis,
teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas,
dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam menguasai konsep- konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight sangat
diperlukan. 5.
Belajar Rasional Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan
berfikir secara logis dan sistematis. Tujuannya ialah untuk memperoleh berbagai kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan
konsep-konsep. Jenis belajar ini sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah. Bidang-bidang studi yang dapat digunakan
sebagai sarana belajar rasional sama dengan belajar pemecahan masalah. Bedanya, belajar rasional tidak memberi tekanan khusus
19
Nyanyi Khodijah, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2014, Cet 1, h. 53