Strategi penerapan moving class

3. Konsep Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Khodijah bahwa belajar merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar. 11 Disadari atau tidak, setiap individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar, karena aktivitas belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang sepanjang hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, belajar adaah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Berikut ini beberapa definisi belajar menurut para ahli. 12 1 Menurut Gage, belajar adalah proses di mana suatu organisme berubah perilakunya akibat dari pengalaman. 2 Menurut Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika ia tidak belajar, responnya turun. Dengan demikian, belajar diartikan sebagai suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. 3 Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. 13 4 Menurut Suryabrata menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang memiliki tiga ciri, yaitu 1 proses tersebut membawa perubahan baik aktual maupun potensial, 2 perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan 3 11 Nyanyu Khodijah, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2014, Cet 1, h. 47 12 Isriani Hardini, Strategi Pembelajaran Terpadu Teori, Konsep, Implementasi, Yogyakarta: Familia, 2012, h. 3 13 Ibid., h. 4 perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja. Definisi ini menekankan pada hasil belajar berupa perubahan pada diri seseorang. 14 Dari berbagai pengertian belajar di atas, para ahli mendefinisikan belajar secara berbeda-beda. Akan tetapi, jika dicermati lebih lanjut ada beberapa titik kesamaannya dan bias dipadukan untuk memperoleh sebuah pemahaman tentang belajar. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa: 1 Belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang memperoleh dan membentuk kompetensi, keterampilan, dan sikap yang baru; 2 Proses belajar melibatkan proses-proses mental internal yang terjadi berdasarkan latihan, pengalaman dan interaksi social; 3 Hasil belajar ditunjukkan oleh terjadinya perubahan perilaku baik actual maupun potensial; dan 4 Perubahan yang dihasilkan dari belajar bersifat relatif permanen. 15

b. Teori-teori Belajar

Beberapa teori belajar menurut para ahli sesuai dengan tujuan alirannya masing-masing:

1. Teori Belajar B.F. Skinner

Menurut pandangan Skinner, belajar merupakan suatu proses atau penyesuain tingkah laku yang berlangsung secara progressif. Pengertian belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya respons. Skinner berpendapat bahwa ganjaran merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar, hanya istilahnya perlu diganti dengan penguatan. Ganjaran adalah sesuatu yang menggembirakan, sedangkan penguatan adalah sesuatu yang mengakibatkan meningkatnya suatu respon tertentu. Penguatannya 14 Nyanyu, op. cit., h. 50 15 Nyanyu, op. cit., h. 51 tidak selalu hal yang menggembirakan, tetapi bisa juga sebaliknya. Skinner membedakan adanya dua macam respon, yaitu respondent conditioning dan operant conditioning. Respondent conditioning adalah respon yang diperoleh dari beberapa stimulus yang teridentifikasi, jadi menimbulkan respon yang relatif tetap. Seorang siswa diberi soal sederhana dan siswa dapat merasa yakin atas kemampuannya, sehingga timbul respon mempelajari hal-hal berikutnya yang sesuai atau lanjutan apa yang dapat dia selesaikan tadi. 16

2. Teori Piaget

Piaget adalah seorang tokoh psikolog kognitif yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pemikiran para pakar kognitif lainnya. Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Ketika individu berkembang menuju kedewasaan, akan mengalami adaptasi biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam struktur kognitifnya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat diidentifikasikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pual secara kualitatif. 17

3. Teori Belajar Kurt Lewin

Lewin mengembangkan teori belajar medan kognitif dengan menaruh perhatian kepada kepribadian dan psikologi sosial. Lewin memandang bahwa setiap individu berada dalam medan kekuatan yang bersifat psikologis, yang disebut ruang hidup life space. Life space meliputi manifestasi di mana siswa bereaksi, misalnya bereaksi 16 Makmun Khairani, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013, h. 35 17 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012, h. 35 terhadap orang-orang yang dijumpai, objek material yang dihadapi, serta fungsi kejiwaan yang dimilikinya. Belajar berlangsung sebagai akibat perubahan struktur kognitif. Perubahan struktur kognitif itu merupakan hasil dari dua macam kekuatan, satu dari struktur medan kognitif itu sendiri, yang lain dari kebutuhan motivasi internal individu. 18

c. Bentuk-bentuk Belajar

Sebagai proses pembentukan danatau modifikasi segala bentuk kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan sikap, maka belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Menurut Syah, bentuk- bentuk belajar yang umum dijumpai dalam proses pembelajaran antara lain adalah: 1. Belajar abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping penguasaan atas prinsip, konsep, dan generalisasi. Termasuk dalam jenis ini misalnya Belajar Matematika, Kimia, Kosmografi, Astronomi, dan juga sebagian materi Bidang Studi Agama seperti tauhid. 2. Belajar Keterampilan Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda 18 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h. 81

Dokumen yang terkait

Hubungan persepsi siswa tentang pengelompokan kelas IPA-IPS dan minat belajar Siswa di MAN 4 Jakarta

0 6 166

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS

0 3 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakar

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN PRESTASI BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Moving Class Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X, XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun

0 1 14

STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMUNIKASI SISWA DAN KREATIFITAS GURU DI XI IPS Studi Tentang Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Tentang Komunikasi Siswa Dan Kreatifitas Guru Di XI IPS Sekola

0 1 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Atas N

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Profesionalisme Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Atas N

0 2 12

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20152016

0 0 11