keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung
pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata-
mata bukan soal “pengulangan”, tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan
banyak melatih kemampuan. 3
Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak
didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan
berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Pembentukkan sikap mental da perilaku
anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values
. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai
itu kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didiksiswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk
mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental nilai-nilai. Pencapain tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar.
28
4. Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang
berbeda. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Gagne,
belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa
28
Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Hal 26-28
kapabilitas, timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.
29
Prestasi belajar dapat dicapai melalui proses belajar. Namun belajar tidak hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang sedang
memberikan pengajaran di dalam kelas, dan juga bukan hanya siswa yang membaca buku pelajaran saja. Akan tetapi lebih luas dari kedua aktifitas di
atas. Pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli: 1
Abu Ahmadi menjelaskan pengertian prestasi belajar sebagai berikut: Secara teori bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan suatu
kebutuhan, maka ada kecenderungan besar untuk mengulanginya. Sumber penguat belajar dapat secara ekstrinsik nilai, pengakuan,
penghargaan dan dapat secara ekstrinsik kegairahan untuk menyelidiki, mengartikan situasi.
2 Winkel dalam Sunarto yang menyatakan bahwa prestasi belajar
adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot
yang dicapainya. 3
Sukmadinata, prestasi atau hasil belajar achievement merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang
dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan
siswa akan mata pelajaran yang telah ditempuhnya. Alat untuk mengukur prestasihasil belajar disebut tes prestasi belajar atau
achievement test yang disusun oleh guru atau dosen yang mengajar mata kuliah yang bersangkutan.
Istilah Sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Kata tersebut berasal dari dua bahasa yang berbeda. Kata socius yang berarti kawan
berasal dari Bahasa Latin. Adapun logos yang berarti ilmu berasal dari
29
Ibid., h. 4