g. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan kondisi belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan
dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
lingkungan belajar ini sensiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi. Komponen-
komponen itu misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan serta dalam
hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar mengajar yang tersedia.
27
Secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis: 1
Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir
tanpa bahan
pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya di dalam
kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.
2 Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmani
maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan- keterampilan
yang dapat
dilihat, diamati,
sehingga akan
menitikberatkan pada keterampilan gerakpenampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Termasuk dalam hal ini
masalah- masalah “teknik” dan “pengulangan”. Sedangkan
27
Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2007, h. 25
keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung
pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir serta kreativitas untuk
menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. Jadi semata-
mata bukan soal “pengulangan”, tetapi mencari jawab yang cepat dan tepat. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan
banyak melatih kemampuan. 3
Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak
didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan
berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Pembentukkan sikap mental da perilaku
anak didik, tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values
. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai
itu kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak didiksiswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk
mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental nilai-nilai. Pencapain tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar.
28
4. Hasil Tes Prestasi Belajar Sosiologi
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang
berbeda. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Gagne,
belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa
28
Sardiman A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Hal 26-28