Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa kompensasi dan disiplin kerja memiliki kemampuan untuk mempengaruhi semangat kerja pada PT. Graha
Sarana Duta Area I Sumatera. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera dapat dipengaruhi oleh kompensasi dan
disiplin kerja.
2. Koefisien Determinasi R-Square
Nilai koefisien determinasi R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas kompensasi dan disiplin kerja terhadap semangat kerja
pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera.
Tabel 4.18. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.856
a
.734 .720
2.63225 a. Predictors: Constant, disiplin kerja, kompensasi
b. Dependent Variable: semangat kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.18. diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,734. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel kompensasi dan disiplin
kerja menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera adalah sebesar 73,4. Sedangkan sisanya sebesar
26,6 merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Uji Serempak Hipotesis Kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.19. sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19. Hasil Uji Serempak Hipotesis Kedua
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
743.899 2
371.949 53.682
.000
a
Residual 270.220
39 6.929
Total 1014.119
41 a. Predictors: Constant, disiplin kerja, kompensasi
b. Dependent Variable: semangat kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Berdasarkan Tabel 4.19. di atas diperoleh bahwa nilai F
hitung
53,682 lebih besar dibandingkan dengan nilai F
tabel
3,24, dan sig. α 0,000
a
lebih kecil dari alpha 5 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H
dan menerima H
1
. Dengan demikian secara serempak kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh sangat signifikan terhadap semangat kerja pada PT. Graha Sarana
Duta Area I Sumatera.
4. Uji Parsial Hipotesis Kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.20. berikut:
Tabel 4.20. Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4.352
2.898 1.502
.141 kompensasi
.327 .145
.302 2.250
.030 disiplin kerja
.541 .121
.598 4.458
.000 a. Dependent Variable: semangat kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.20. di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Nilai t
hitung
untuk variabel kompensasi 2,250 lebih kecil dibandingkan dengan nilai t
tabel
2,023, atau nilai sig. t untuk variabel kompensasi 0,030 lebih besar dari alpha 0,025.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menerima H dan menolak H
1
untuk variabel kompensasi. Dengan demikian, secara parsial variabel kompensasi
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera.
2. Nilai t
hitung
untuk variabel disiplin kerja 4,458 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
2,023, atau nilai sig. t untuk variabel disiplin kerja 0,000 lebih kecil dari alpha 0,025.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H
1
untuk variabel disiplin kerja. Dengan demikian, secara parsial disiplin kerja
berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera.
Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesa secara parsial dari kedua variabel independen yang meliputi kompensasi dan disiplin kerja diketahui bahwa
secara parsial variabel disiplin kerja memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap semangat kerja pada PT. Graha Sarana Duta Area I Sumatera.
4.1.5.3. Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga 1. Analisis Intervening Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Semangat
Kerja
Agar dapat membuktikan bahwa variabel semangat kerja mampu menjadi variabel yang memediasi antara kompensasi terhadap kinerja, maka akan
dilakukan perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung antara kompensasi
Universitas Sumatera Utara
terhadap kinerja. Apabila pengaruh tidak langsung kompensasi terhadap kinerja melalui semangat kerja lebih besar dibanding pengaruh secara langsung
kompensasi terhadap kinerja, maka semangat kerja bisa menjadi variabel yang memediasi antara kompensasi terhadap kinerja. Untuk melakukan perhitungan
secara langsung dan tidak langsung dilakukan dari nilai standardized coeffients regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
. Untuk mengetahui adanya pengaruh kompensasi melalui semangat kerja
terhadap kinerja karyawan digunakan analisis jalur path analysis. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh nilai-nilai yang tercantum dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.21. Hasil Regresi Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Semangat Kerja
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.856
a
.734 .720
2.63225 a. Predictors: Constant, disiplin kerja, kompensasi
b. Dependent Variable: semangat kerja
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 4.352
2.898 1.502
.141 kompensasi
.327 .145
.302 2.250
.030 disiplin kerja
.541 .121
.598 4.458
.000 a. Dependent Variable: semangat kerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Hasil Regresi Kompensasi dan Disiplin Kerja melalui Semangat Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.914
a
.835 .822
2.30444 a. Predictors: Constant, semangat kerja, kompensasi, disiplin kerja
b. Dependent Variable: kinerja
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .379
2.610 .145
.885 kompensasi
.044 .135
.037 .327
.746 disiplin kerja
.621 .131
.624 4.752
.000 semangat kerja
.321 .140
.292 2.291
.028 a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah
Dari hasil output SPSS Tabel 4.21. memberikan nilai standardized beta untuk kompensasi sebesar 0,302 dan signifikan pada 0,030 yang berarti
kompensasi mempengaruhi semangat kerja. Nilai koefisien standardized beta 0,302 merupakan nilai path atau jalur P
2
. Pada output SPSS Tabel 4.22. nilai standardized beta
untuk kompensasi 0,037 dan semangat kerja 0,292 semuanya signifikan. Nilai standardized beta kompensasi 0,037 merupakan nilai jalur path
P
1
dan nilai standardized beta semangat kerja 0,292 merupakan nilai jalur path P
3.
Besarnya nilai e1 = 1 – 0,720
2
= 0,0784 dan besarnya nilai e2 = 1 – 0,822
2
= 0,0317.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8. Analisis Intervening Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Semangat Kerja
Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kompensasi dapat berpengaruh langsung ke kinerja dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari
kompensasi ke semangat kerja sebagai intervening lalu ke kinerja. Besarnya pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja adalah 0,037 sedangkan besar
pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan mengalikan koefisien tidak langsungnya yaitu 0,302 x 0,292 = 0,088. Dari hasil perhitungan yang didapat
menunjukkan pengaruh secara tidak langsung melalui semangat kerja lebih besar dibanding pengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil ini menunjukkan
bahwa kompensasi berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalui semangat kerja, atau dapat disimpulkan bahwa semangat kerja menjadi variabel yang
memediasi antara kompensasi terhadap kinerja. Hasil hipotesis ini bahwa P
1
P
2
x P
3
maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan
kompensasi berpengaruh terhadap kinerja melalui semangat kerja adalah benar. Semangat kerja
Kinerja Kompensasi
P
2
0,302 P
1
0,037 P
3
0,292 e1 = 0,0784
e2 = 0,0317
Universitas Sumatera Utara
2. Analisis Intervening Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Melalui Semangat Kerja