prilaku indisipliner karyawan akan berkurang. 7.
Ketegasan. Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai
dengan sangsi hukuman yang telah ditetapkan. 8.
Hubungan Kemanusiaan. Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan baik yang bersifat vertikal maupun horizontal akan memberikan dampak
yang baik dalam menciptakan suasana lingkungan kerja yang kondusif dan berdampak pada terlaksananya pekerjaan dengan lancar.
2.4. Teori Tentang Semangat Kerja
2.4.1. Pengertian Semangat Kerja
Menurut Winardi 2004 semangat kerja mengandung pengertian ketiadaan konflik, perasaan senang, penyesuaian pribadi secara baik, dan tingkat
keterlibatan ego dalam pekerjaan. Siagian 2002 menyatakan bahwa semangat kerja menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah melakukan tugas dan
tanggung jawabnya di dalam perusahaan. Davis 2000 menyatakan bahwa semangat kerja adalah kesediaan
perasaan maupun perilaku yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik. Semangat kerja merupakan
suasana kerja yang positif yang terdapat dalam suatu organisasi dan terungkap
Universitas Sumatera Utara
dalam sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk didalamnya lingkungan, kerja sama dengan orang lain yang secara
optimal sesuai dengan kepentingan dan tujuan perusahaan. Semangat kerja digunakan untuk menggambarkan suasana keseluruhan
yang dirasakan para karyawan dalam kantor. Apabila karyawan merasa bergairah, bahagia, optimis menggambarkan bahwa karyawan tersebut mempunyai semangat
kerja tinggi dan jika karyawan suka membantah, menyakiti hati, kelihatan tidak tenang maka karyawan tersebut mempunyai semangat kerja rendah. Menurut
Nitisemito 2005 menyatakan gairah kerja adalah “kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan”. Meskipun semangat kerja tidak mesti
disebabkan oleh kegairahan kerja, tetapi kegairahan kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap semangat kerja. Oleh karena itu, antara semangat kerja
dan kegairahan kerja sulit dipisahkan. Untuk memahami pengertian di atas penjelasannya sebagai berikut:
a. Presensi Presensi merupakan kehadiran karyawan yang berkenaan dengan tugas
dan kewajibannya. Pada umumnya suatu instansiorganisasi selalu mengharapkan kehadiran karyawannya tepat waktu dalam setiap jam kerja
sehingga pekerjaannya akan mempengaruhi terhadap produktivitas kerja, sehingga suatu organisasi tidak akan mencapai tujuannya secara optimal.
Presensikehadiran karyawan dapat diukur melalui: 1.
Kehadiran karyawan di tempat kerja 2.
Ketepatan karyawan datangpulang kerja 3.
Kehadiran karyawan apabila mendapat undangan mengikuti kegiatan
Universitas Sumatera Utara
acara dan organisasi. b. Kerja sama
Kerja sama adalah sikap dari individu atau sekelompok untuk saling membantu atau menginformasikan agar dapat mencurahkan kemampuannya
secara menyeluruh. Kerja sama dapat menimbulkan dampak positif apabila dilakukan dengan niat baik, tujuan baik dan dilakukan dengan cara yang baik
pula. Kerja sama ini sangat bermanfaat dan digunakan untuk memecahkan
berbagai masalah dengan berorganisasi sedangkan bekerja sama yang negatif adalah kerja sama yang dilakukan dengan niat dan tujuan yang tidak baik.
Yaitu untuk mendapatkan kepentingan pribadi dengan cara yang dapat merugikan orang lain. Untuk mengukur adanya kerja sama dalam kantor
digunakan kriteria sebagai berikut: a.
Kesediaan karyawan untuk bekerjasama baik dengan teman sejawat maupun pimpinan berdasarkan kesadaran untuk mencapai tujuan.
b. Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan
dalam melaksanakan pekerjaan. c.
Adanya kemauan untuk memberikan kritik atau menerima kritik dan saran sehingga diperoleh cara yang baik.
d. Cara mengatasi kesulitan di dalam menyelesaikan pekerjaan.
c. Tanggung Jawab Tanggung jawab merupakan suatu kewajiban untuk melaksanakan suatu tugas
dan untuk apa seseorang dapat dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaan tugas yang diserahkan. Tanggung jawab adalah penting dan harus ada dalam
Universitas Sumatera Utara
setiap pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Dengan adanya tanggung jawab yang diberikan pimpinan maka karyawan terdorong untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut apalagi jika karyawan merasa ikut memiliki organisasi tersebut ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan
pekerjaan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Untuk mengukur daya tanggung jawab dapat diukur dari:
a. Kesanggupan karyawan melaksanakan perintah dan kesanggupan dalam
bekerja. b.
Kemampuan karyawan menyelesaikan tugas-tugas dengan cepat. c.
Melaksanakan tugas yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. d.
Mempunyai perasaan bahwa pekerjaan yang diberikan tidak hanya untuk kepentingan kantororganisasi tetapi juga untuk kepentingan sendiri.
d. Kegairahan Kerja Setiap karyawan yang memiliki kesenangan yang mendalam minat terhadap
pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, pada umumnya memiliki semangat kerja yang positif atau tinggi karena beban kerja, jenis dan sifat volume
pekerjaannya sesuai dengan minat dan perhatiannya yang akan menimbulkan rasa senang dan bergairah dalam arti tidak merasa terpaksa dan tertekan
dalam bekerja. e. Hubungan yang Harmonis
Pergaulan antara pimpinan dan karyawan yang dipimpin sangat besar pengaruhnya terhadap semangat kerja. Pimpinan yang memperlakukan
karyawan secara manusiawi, dengan sikap saling menghormati, saling menghargai, saling mempercayai dan saling menerima satu sama lain, baik
Universitas Sumatera Utara
selama melakukan pekerjaan maupun di luar jam kerja akan menimbulkan rasa senang yang dapat meningkatkan semangat kerja. Dari beberapa
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah kesediaan atau kesenangan yang mendalam dari seorang karyawan dalam melakukan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab untuk menghasilkan kerja yang lebih baik.
2.4.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja