2.2.3. Tujuan Kompensasi
Menurut Hasibuan 2005, tujuan pemberian kompensasi balas jasa antara lain adalah:
a. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal perusahaanpengusaha dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan
tugas-tugasnya dengan baik, sedangkan perusahaanpengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya. c.
Pengadaan Efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang
qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. d.
Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya. e.
Stabilitas Karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relatif kecil.
Universitas Sumatera Utara
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan
yang berlaku. g.
Pengaruh Serikat Buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. h.
Pengaruh Pemerintah Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang
berlaku seperti batas upah minimum maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
Menurut Yuli 2005 tujuan kompensasi adalah sebagai berikut: 1.
Penghargaan atas Prestasi Kerja Kompensasi terutama dalam bentuk gaji masih merupakan salah satu bentuk
yang efektif untuk menghargai hasil kerja atau prestasi kerja karyawan. Penghargaan sangatlah penting guna meningkatkan semangat kerja karyawan
tersebut. Oleh karena itu pemberian kompensasi dalam bentuk apapun harus dapat memberikan kepuasan bagi karyawan sehingga mereka lebih dapat
termotivasi dalam bekerja dan meningkatkan kinerja. 2.
Menjamin Asas Keadilan Sebuah penghargaan tidak akan memacu motivasi kerja jika dalam pemberian
kompensasi tidak dilakukan secara adil. Asas keadilan mengandung arti bahwa karyawan akan menerima imbalan sesuai dengan besarnya kontribusi
yang mereka berikan terhadap organisasi.
Universitas Sumatera Utara
3. Mempertahankan Karyawan yang Ada
Ketidakpuasan karyawan yang disebabkan oleh ketidak-adilan dalam sistem kompensasi cenderung mengakibatkan rendahnya loyalitas karyawan yang
pada akhirnya membuka kesempatan kepada karyawan untuk pindah kerja ke tempat lain.
4. Memperoleh Tenaga yang Berkualitas
Sistem kompensasi yang memuaskan dewasa ini telah menjadi tren bagi organisasi dalam rangka menghimpun tenaga-tenaga yang berkualitas.
5. Pengendalian Biaya
Komposisi pengeluaran organisasi dalam pemberian kompensasi cenderung lebih banyak dibanding pengeluaran-pengeluaran lainnya. Tingginya
pengeluaran kompensasi secara langsung akan meningkatkan kebutuhan terhadap modal kerja.
6. Memenuhi Peraturan Pemerintah
Dalam undang-undang, ketenagakerjaan, pemerintah telah mengatur dan menetapkan besarnya kompensasi yang harus diberikan organisasi kepada
karyawannya. Di Indonesia, UU tersebut biasanya mengatur tentang Upah Minimum Regional UMR yang sekarang ini juga memiliki banyak variasi,
seperti Upah Minimum Propinsi UMP dan sebagainya.
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi