Account Representative AR Landasan Teori

18 Untuk penyempurnaan organisasi, maka struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak DJP diubah, baik level kantor pusat sebagai pembuat kebijakan maupun level kantor operasional sebagai pelaksana implementasi kebijakan. Untuk memudahkan Wajib Pajak maka Kantor Pelayanan Pajak KPP, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan KPPBB, dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Karipka, dilebur menjadi Kantor Pelayanan Pajak KPP Sari, 2013. Kantor Pelayanan Pajak Modern diawali dengan dibentuknya Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Large Taxpayer Office – LTO. Tahun 2003 dibentuk Kantor Pelayanan Pajak Madya Medium Taxpayer Office – MTO. Kemudian dibentuk lagi Kantor Pelayanan Pajak Kecil Small Taxpayer Office – MTO yang lebih dikenal dengan sebutan KPP Pratama. Untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada Wajib Pajak, Direktorat Jenderal Pajak DJP juga membentuk Account Representative AR di setiap Kantor Pelayanan Pajak yang telah mengimplementasikan organisasi modern.

5. Account Representative AR

a. Pengertian Account Representative AR Account Representative AR adalah pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang diberikan wewenang khusus untuk memberikan pelayanan dan mengawasi Wajib Pajak secara langsung Sari, 2013. 19 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 79PMK.012015 tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, bahwa Account Representative AR merupakan salah satu ujung tombak penggalian potensi penerimaan Negara di bidang perpajakan yang mengemban tugas intensifikasi perpajakan melalui pemberian bimbinganhimbauan, konsultasi, analisis, dan pengawasan terhadap Wajib Pajak. Account Representative AR berperan sebagai penghubung antara Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak DJP. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 79KMK.012015 tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, pasal 1 ayat 2 berbunyi, Account Representative AR adalah pegawai yang diangkat dan ditetapkan sebagai Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak. b. Tugas dan Fungsi Account RepresentativeAR Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor 79PMK.012015 tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, pasal 2 berbunyi Acount Representative AR terdiri dari: 1 Account Representative AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak, dan 20 2 Account Representative AR yang menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi pajak. Peraturan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor 79PMK.012015 tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, pasal 3 dan pasal 4 berbunyi, Account Representative AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak mempunyai tugas: 1 Melakukan proses penyelesaian permohonan Wajib Pajak; 2 Melakukan proses penyelesaian usulan pembetulan ketetapan pajak; 3 Melakukan bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak; dan 4 Melakukan proses penyelesaian usulan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan. Account Representative AR yang menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak mempunyai tugas: 1 Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak; 2 Menyusun profil Wajib Pajak; 3 Analisis kinerja Wajib Pajak; dan 4 Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi dan himbauan kepada Wajib Pajak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 Dalam peraturan baru ini, untuk meningkatkan kinerja Account Representative AR maka dilakukan pemisahan tugas dan fungsi Account Representative AR. Untuk Account Representative AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak berada di Seksi Waskon I dan untuk Account Representative AR yang menjalankan fungsi Pengawasan dan Penggalian Potensi Wajib Pajak berada di Seksi Waskon II, Waskon III, dan Waskon IV.

6. Persepsi

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh pelayanan konsultasi, dan pengawasan account representative terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris pada kantor pelayanan pajak tangerang dan serpong

3 35 149

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang.

3 35 120

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang

1 1 118