Latar Belakang Masalah PENDAHULUAAN

1

BAB I PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang Masalah

Pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi maupun pembangunan negara. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2014, sumber pendapatan dari sektor pajak memberikan kontribusi diatas 60 dari total pendapatan negara www.kemenkeu.go.id . Peranan pajak yang begitu penting membuat pemerintah harus terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak. Selain upaya pemerintah dibutuhkan juga partisipasi Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya dengan baik, karena peningkatan pendapatan pajak tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak. Pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak DJP selaku badan yang mengelola perpajakan Indonesia telah melakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, yaitu melakukan reformasi perpajakan yang diwujudkan dengan meluncurkan program modernisasi perpajakan. Modernisasai perpajakan dilakukan dengan melakukan perubahan dalam sistem pelayanan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM, dan penyempurnaan organisasi. Dalam rangka penyempurnaan organisasi untuk memberikan pelayanan prima dan pengawasan intensif kepada Wajib Pajak, maka dibentuk Account 2 Representative AR di setiap Kantor Pelayanan Pajak yang telah mengimplementasikan organisasi modern. Account Representative AR berperan sebagai penghubung antara Wajib Pajak dan Direktorat Jenderal Pajak DJP. Account Representative AR mengemban tugas intensifikasi perpajakan melalui pemberian bimbinganhimbauan, konsultasi, analisis, dan pengawasan terhadap Wajib Pajak. Account Representative AR terdiri dari Account Representative AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak, serta Account Representative AR yang menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi Wajib Pajak. Dari keempat fungsi tersebut, fungsi yang berhubungan langsung dengan Wajib Pajak yaitu pelayanan, konsultasi, dan pengawasan. Pelayanan yang baik oleh Account Representative AR diharapkan dapat memberikan kepuasan, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan membangun citra yang baik bagi aparatur pajak sehingga Wajib Pajak tertarik dan dengan suka rela bersedia melaksanakan kewajiban perpajakannya. Konsultasi oleh Account Representative AR diharapkan dapat memberikan masukan, motivasi, dan menyamakan persepsi Wajib Pajak agar sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku. Pengawasan merupakan bentuk perhatian Account Representative AR kepada Wajib Pajak. Pengawasan sangat penting karena Wajib Pajak akan terus dimonitor secara langsung dan dihimbau mengenai kewajiban perpajakannya. 3 Penanganan atas berbagai aspek perpajakan akan menjadi lebih cepat dan dapat dimonitor karena fungsi pelayanan, konsultasi, dan pengawasan dilakukan secara langsung oleh Account Representative AR. Account Representative AR diharapkan mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan begitu, maka akan tercapai tujuan awal adanya Account Representative AR yaitu intensifikasi perpajakan menjadi lebih baik yang ditandai dengan Wajib Pajak yang semakin patuh serta peningkataan pendapatan negara dari sektor pajak. Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Temanggung merupakan salah satu Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama yang telah mengimplementasikan organisasi modern sehingga terdapat Account Representative AR yang melayani Wajib Pajak. Dalam pelaksanaan modernisasi di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Temanggung diketahui bahwa rasio kepatuhan yang diharapkan belum mencapai target. Hal itu dapat dilihat dari penyampaian SPT sebagai berikut: Tabel 1. Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi KPP Pratama Temanggung Tahun 2012-2015 No Tahun Wajib Pajak Realisasi Penyampaian SPT Rasio Kepatuhan Terdaftar Wajib SPT 1 2012 63.367 56.826 35.147 61,85 2 2013 68.931 58.971 35.494 60,19 3 2014 79.370 60.918 34.345 56,38 4 2015 89.888 62.085 41.492 66,83 Sumber: Dokumen Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Temanggung 2016 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa rasio kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam pelaporan SPT di Kantor Pelayanan Pajak 4 KPP Pratama Temanggung tiap tahun belum mencapai target 70. Selain itu, rasio kepatuhan tiap tahun tidak selalu mengalami peningkatan, akan tetapi masih fluktuatif. Hal tersebut mengindikasikan bahwa upaya yang dilakukan belum membuahkan hasil yang maksimal. Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian secara mendalam di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Temanggung dengan judul “Hubungan Persepsi Pelayanan, Persepsi Konsultasi, dan Persepsi Pengawasan Account Representative AR dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak O rang Pribadi”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh pelayanan konsultasi, dan pengawasan account representative terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris pada kantor pelayanan pajak tangerang dan serpong

3 35 149

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang.

3 35 120

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang

1 1 118