Persepsi Pelayanan Landasan Teori

21 Dalam peraturan baru ini, untuk meningkatkan kinerja Account Representative AR maka dilakukan pemisahan tugas dan fungsi Account Representative AR. Untuk Account Representative AR yang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi Wajib Pajak berada di Seksi Waskon I dan untuk Account Representative AR yang menjalankan fungsi Pengawasan dan Penggalian Potensi Wajib Pajak berada di Seksi Waskon II, Waskon III, dan Waskon IV.

6. Persepsi

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Online 2015, definisi persepsi yaitu: a. Tanggapan penerimaan langsung dari sesuatu; b. Proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya. Hariyanto 2015 mengutip definisi persepsi dari Purwodarminto 1990:759, persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pengindraan. Persepsi sering disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau anggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan seseorang mengenai suatu hal atau objek Hariyanto, 2015. Persepsi mempunyai sifat subjektif, karena bergantung pada kemampuan dan keadaan dari masing-masing individu, sehingga akan ditafsirkan berbeda oleh individu yang satu dengan yang lain. Dengan demikian persepsi merupakan proses perilaku individu yaitu pemberian tanggapan, arti, 22 gambaran, atau penginterprestasian terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indranya dalam bentuk sikap, pendapat, dan tingkah laku atau disebut sebagai perilaku individu.

7. Pelayanan

Menurut Jatmiko 2006, pelayanan adalah cara melayani membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang. Pelayanan yang dilakukan Account Representative AR dapat diartikan sebagai cara petugas pajak Account Representative AR dalam membantu mengurus dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorangWajib Pajak. Dalam hal ini, pelayanan yang dilakukan oleh Account Representative AR antara lain menyelesaikan permohonan Wajib Pajak dan menyelesaikan usulan pembetulan ketetapan pajak. Menurut Devano 2006:112 dalam Purnamasari et al. 2015, kualitas layanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan Wajib Pajak dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundangan, yang bertujuan memberikan kepuasan pada Wajib Pajak sehingga dapat berpengaruh terhadap meningkatnya kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Pengukuran kinerja pelayanan dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen kinerja pelayanan yang dikembangkan oleh 23 Parasuraman et al. 1988 yang meliputi lima dimensi Tangkilisan, 2005: a. Bukti langsung tangibles, meliputi fasilitas fisik, penampilan personel, dan sasaran komunikasi; b. Keandalan reliability, yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan; c. Daya tanggap responsiveness, yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan yang tanggap; d. Jaminan assurance, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh staff; e. Empati, meliputi kemudahan dalam hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.

8. Konsultasi

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh pelayanan konsultasi, dan pengawasan account representative terhadap kepatuhan wajib pajak : studi empiris pada kantor pelayanan pajak tangerang dan serpong

3 35 149

PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KERJA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Kualitas Pelayanan Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo.

0 0 12

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan.

1 3 2

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang.

3 35 120

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak dan persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong Wilayah kerja kota dan Kabupaten Sorong).

1 0 2

Hubungan persepsi kualitas pelayanan aplikasi pajak online dengan persepsi kepuasan wajib pajak orang pribadi: studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Badung Utara.

19 104 149

Hubungan persepsi Self Assessment System, persepsi sosialisasi perpajakan, persepsi tingkat pendidikan dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta).

0 0 133

Analisis hubungan persepsi pengetahuan pajak, persepsi kualitas pelayanan, persepsi konsultasi Account Representative (AR) dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, Yogyakarta.

10 69 135

Analisis hubungan persepsi pengetahuan tax amnesty, persepsi kualitas pelayanan account representative, persepsi kesadaran wajib pajak dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi

0 9 145

Analisis hubungan antara persepsi tax amnesty dan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi .Studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Magelang

1 1 118