42
J. Teknik Analisis Data
1.
Deskripsi Responden
Analisis deskripsi responden digunakan untuk memisahkan atau mengelompokkan responden agar diperoleh gambaran mengenai jenis
kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, memiliki usahapekerjaan bebas, serta pengisian SPT dalam frekuensi .
2.
Deskripsi Variabel
Analisis deskripsi variabel merupakan gambaran terperinci untuk setiap variabel dalam penelitian. Deskripsi variabel ini dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah Azwar, 2009. Adapun pengelompokan ketiga kategori tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kategori tinggi : X
≥ Mi + Sdi Kategori sedang : Mi
– Sdi ≤ X Mi + Sdi Kategori Rendah : X Mi
– Sdi Keterangan:
X = Skor Total Variabel Mi = Mean Ideal
Sdi = Standar Deviasi Ideal
Pengkategorian tersebut untuk melihat sejauh mana tanggapan responden terhadap masing-masing variabel penelitian. Semakin tinggi
skor variabel, maka diartikan semakin positifbaik persepsi pelayanan, persepsi konsultasi, dan persepsi pengawasan Account Representative
AR. Sebaliknya, semakin rendah skor variabel maka dapat diartikan bahwa semakin negatifburuk persepsi pelayanan, persepsi konsultasi,
dan persepsi pengawasan Account Representative AR. Untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 variabel persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi, semakin tinggi
skor maka diartikan semakin positifbaik persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Sebaliknya, semakin rendah skor maka diartikan
semakin negatifburuk persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. 3.
Analisis Hubungan Antarvariabel
Pada penelitian ini, statistik deskriptif digunakan untuk mencari bentuk hubungan antarvariabel. Menurut Sarwono 2012 korelasi
merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik pengukuran asosiasihubungan measure of association. Pengukuran
asosiasi berguna untuk mengukur kekuatan strength dan arah hubungan-hubungan antar dua variabel atau lebih. Pada penelitian ini
pengukuran data menggunakan tipe ordinal, maka uji statistika yang digunakan adalah Spearman Rank Correlation. Penafsiran hasil
korelasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Menganalisis Kekuatan Hubungan Antarvariabel Kekuatan hubungan antar variabel dapat diketahui dengan melihat
koefisien korelasi. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai dengan ± 1. Adapun kriteria pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi menggunakan pedoman sebagai berikut:
44 Tabel 3. Koefisien Korelasi dan Arti Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi
Arti Koefisien Korelasi
tidak ada korelasi antara dua variabel – 0,25
korelasi sangat lemah 0,25
– 0,5 korelasi cukup
0,5 – 0,75
korelasi kuat 0,75
– 0,99 korelasi sangat kuat
1 korelasi sempurna
Sumber: Sarwono 2012 b.
Menganalisis Arah Hubungan Antarvariabel Arah hubungan antar variabel dapat diketahui dengan melihat
koefisien korelasi. Berikut ini adalah cara menganalisis arah hubungan dari koefisien korelasi Sarwono,2012:
1 Jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai
hubungan yang searah. Artinya jika variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula.
2 Koefisien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai
hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya.
Dalam penelitian ini, data dianalisis dengan menggunakan alat bantu SPSS Versi 21.
45
BAB IV GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA