73 Representative AR dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Selain itu, dari Tabel 16 juga terlihat bahwa koefisien korelasi
positif. Koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan persepsi pengawasan Account Representative AR dengan kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi adalah searah. Searah artinya bahwa semakin positifbaik persepsi pengawasan Account Representative
AR maka semakin positifbaik persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Demikian sebaliknya, semakin negatifburuk persepsi
pengawasan Account Representative AR maka semakin negatifburuk pula persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
E. Pembahasan
Pada sub bab sebelumnya telah dilakukan analisis data, maka pada bagian ini akan dijelaskan mengenai masing-masing hubungan antar
variabel yang terdapat dalam penelitian.
1. Hubungan Persepsi Pelayanan Account Representative AR
dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi pelayanan Account Representative AR memiliki hubungan yang cukup kuat dan
positif dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi. Penelitian ini selaras dengan hasil penelitian Dya Putri dan Made
Dudy 2015 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan prima berpengaruh terhadap kepatuhan formal Wajib Pajak Orang Pribadi.
74 Pelayanan yang baik dari petugas pajak kepada Wajib Pajak akan
memberikan sikap puas dan persepsi yang baik dari Wajib Pajak sehingga dapat mendorong wajib pajak untuk bersikap patuh.
Temuan pada penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian dari Muhammad Fahrian Ramadhan 2015 yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan Account Representative AR berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan formal Wajib Pajak. Kualitas pelayanan
menjadi kunci bagi aparat untuk meningkatkan penerimaan pajak dan kepuasan Wajib Pajak terhada kinerja Account Representative AR.
Devano 2006 dalam Purnamasari et al. 2015 menyatakan bahwa kualitas layanan bertujuan untuk memberikan kepuasan pada
Wajib Pajak sehingga dapat berpengaruh terhadap meningkatnya kepatuhan
Wajib Pajak
dalam melaksanakan
kewajiban perpajakannya. Pernyataan Devano tersebut mendukung hasil uji
korelasi yang telah dilakukan, yaitu terdapat hubungan yang positif dan cukup kuat antara persepsi pelayanan Account Representative AR
dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,470. Korelasi positif terbukti dari
tanggapan Wajib Pajak dalam kuesioner yang memberikan persepsi cukup positifbaik pada pelayanan yang diberikan oleh Account
Representative AR, dan hal itu berbanding lurus dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang cukup patuh.
75 Ukuran
keeratan hubungan
persepsi pelayanan
Account Representative AR dengan kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
pada penelitian ini termasuk dalam kategori cukup kuat. Hasil penelitian ini konsisten dengan deskripsi variabel tentang persepsi
pelayanan Account Representative AR cukup positifbaik. Kategori cukup baik disini terbukti dari tanggapan responden dalam kuesioner
yang memberikan jawaban sangat setuju sebanyak 21,25, setuju sebanyak 68,63, dan 9,5 responden memberikan tanggapan netral.
Kualitas pelayanan yang baik disini dapat dilihat dari tersedianya fasilitas help desk dan jumlah Account Representative AR yang
memadahi, kepastian waktu dalam melayani, cepat dan tanggap dalam melayani permohonan Wajib Pajak, kemampuan berkomunikasi
Account Representative AR yang baik, sikap yang adil dan tidak membeda-bedakan, mampu menanamkan rasa percaya, mengutamakan
kepentingan Wajib Pajak, serta sopan dan ramah dalam memberikan pelayanan. Hal-hal tersebut akan memberikan kepuasan, meningkatkan
kepercayaan Wajib Pajak, serta membangun citra yang baik bagi aparatur pajak sehingga Wajib Pajak tertarik dan dengan suka rela
bersedia melaksanakan kewajiban perpajakannya.
2. Hubungan Persepsi Konsultasi Account Representative AR