82
pukul 12.45 WIB. Untuk siswa yang terlambat akan ditangani oleh Frater Sub Pamong dan akan mendapatkan surat ijin masuk kelas setelah
menerima konsekuensi dari keterlambatan.
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Fasilitas pendukung proses belajar-mengajar selalu dikembangkan demi peningkatan mutu dan efektivitas proses belajar mengajar. Fasilitas
pendukung yang terdapat di SMA Kolese de Britto ialah:
1. Perpustakaan yang dilengkapi dengan jaringan internet dan dapat
diakses oleh siswa secara gratis 2.
Ruang audiovisual yang dilengkapi AC, televisi, komputer, LCD, OHP, kaset-kasetVCDDVD, proyektor, tape recorder, LD video
VCD DVD Player 3.
Laboratorium yang terdiri dari laboratorium komputer, fisika, kimia, biologi, bahasa
4. LCD proyektor di setiap kelas
5. Aula yang dapat digunakan untuk basket dan bulu tangkis, atau
kegiatan lain 6.
Fasilitas olahraga lain yang terdiri dari lapangan sepak bola, voli, tenis lapangan, basket outdoor dan meja pingpong
7. Parkir terbagi-bagi untuk setiap tingkat kelas
8. Unit Kesehatan Siswa UKS yang dilengkapi dengan obat-obatan
pertolongan pertama 9.
Kantin
83
10. Penyediaan air minum di beberapa tempat strategis untuk siswa
11. Panggung terbuka
12. Gazebo
13. Studio musik
14. Ruang dokter
15. Kapel
16. Ruang liturgi
17. Ruang alumni
18. Ruang konsultasi siswa
19. Urinoir toilet, WC, dan kamar mandi
20. Ruang presidium
21. Ruang koran
22. Ruang berlatih gamelan dengan seperangkat gamelan jawa
23. Hotspot gratis yang dapat diakses di seluruh kompleks sekolah selama
24 jam per hari.
J. Hubungan antara SMA Kolese de Britto dengan Instansi Lain.
1. Hubungan Sekolah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman
SMA Kolese de Britto Yogyakarta memberikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin
kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. 2.
Hubungan Sekolah dengan Orang Tua Wali Murid Hubungan kerja sama SMA Kolese de Britto Yogyakarta dengan
orang tua siswa atau wali murid dianggap sangat penting karena
84
bertujuan untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerja sama ini, pihak sekolah dan orang tua siswa
mengetahui perkembangan siswa tersebut selama menempuh pendidikan di sekolah ini. Setiap tahun selalu diadakan pertemuan
antara sekolah dengan orang tuawali murid. Diawali dengan pertemuan umum kemudian dilanjutkan pertemuan orang tuawali murid dengan
wali kelas masing-masing. 3.
Hubungan antar Sekolah SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki hubungan dengan
sekolah lain dalam berbagai bentuk kerja sama, antara lain kerja sama dalam bidang olahraga, kesenian, dan kegiatan lainnya.
4. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar
Hubungan SMA Kolese de Britto dengan masyarakat sekitar sekolah tampak dalam komunikasi yang intensif terutama dengan
pemilik kost tempat siswa SMA Kolese de Britto tinggal. 5.
Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi SMA Kolese de Britto Yogyakarta memiliki hubungan kerja sama
dalam berbagai macam hal dengan berbagai perguruan tinggi. Salah satunya tampak ketika Education Fair De Britto yang rutin diadakan
setiap tahun. Banyak perguruan tinggi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
85
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
1. Pelajaran Tambahan
Pelajaran tambahan diberikan kepada siswa yang memperoleh nilai tidak memenuhi standar pada mata pelajaran tertentu. Pelajaran
tambahan juga diberikan kepada siswa yang telah mencapai batas standar, sebagai pengayaan. Pelajaran tambahan dilakukan di luar jam
sekolah di bawah koordinasi wakasek urusan akademik dan persetujuan
guru pengampu. 2.
Studi Ekskursi
Studi ekskursi merupakan bagian yang utuh dan menyeluruh dari proses pendidikan di SMA Kolese de Britto. Tujuannya memberikan
pengalaman belajar di luar lingkungan sekolah bagi siswa melalui pengamatan dan interaksi sosial. Objek studi ekskursi adalah
lingkungan non-formal di dalam masyarakat. Secara khusus tujuan studi
ekskursi adalah:
a. memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang realitas
sosial; b.
mengasah kepedulian siswa terhadap masyarakat yang masih membutuhkan perhatian;
c. melatih siswa untuk belajar menempatkan diri di lingkungan
masyarakat; d.
melatih siswa mencari informasi langsung dari objek pengamatan.