11
d. Meningkatkan kolaborasi antar tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dalam memecahkan masalah pembelajaran.
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran,
antara lain Susilo, 2007:18: a.
Inovasi pembelajaran b.
Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c.
Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d.
Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru
e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk
meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas
B. Metode
Teams Games Tournaments TGT 1.
Tipe Pembelajaran Kooperatif
Penelitian–penelitian yang
dilakukan oleh beberapa ahli mengenai aplikasi dari pembelajaran kooperatif dikelas baru dimulai pada tahun
1970-an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah sering digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep
penting dalam pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama.
Dalam hal ini tim tidak bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang tidak mungkin, karena semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria
pada minggu-minggu dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan tanggung jawab individu di sini adalah kesuksesan tim bergantung
12
pada pembelajaran individu dari semua anggota tim. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan sukses yang sama adalah semua siswa
memberi kontribusi kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya.
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya adalah Slavin, 1995:4:
a. Student Teams Achievement Divisions STAD
Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan
mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh
anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi
ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
b. Teams Games Tournaments TGT
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru
memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan
bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam
turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap
anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk
menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok
diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi
bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang
13
sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan
pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut
kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh
topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
d. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang
mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis
yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
e. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas.
Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok
mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka
kepada seluruh kelas.
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Tournaments TGT
Metode pembelajaran Teams Games Tournaments atau yang biasa disebut dengan TGT merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu
kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis kelamin, tingkat kepandaian dan lain – lainnya. Dan perbedaan tersebut