25
Hasil studi Slavin 1983 menemukan bahwa melalui pembelajaran kooperatif target pembelajaran dapat dicapai secara signifikan pada
sebagian besar peserta pembelajaran riset lainnya juga menunjukkan bahwa terapan model TGT dalam pembelajaran ternyata menuai
keberhasilan dibandingkan cara – cara pembelajaran tradisional Wodarski dan Wodarski, 1993. Sementara hasil penelitian pada
pembelajaran family resource management di Louisiana State University, Garrison dan Blalock 1995 berkesimpulan bahwa ada
perbedaan signifikan pre-test dan post-test saat TGT diterapkan di kelas. Sebagian besar siswa 77 menyatakan bahwa pemahaman mereka
bertambah baik, 88 siswa menyatakan penerapan model pembelajaran memotivasi mereka dalam belajar, dan 92 siswa merekomendasikan
bahwa model TGT seharusnya digunakan dalam materi pembelajaran berikutnya. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: Ha: terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah
diterapkan model pembelajaran TGT Salah satu hasil dari penelitian yang pernah dilakukan yang
masih relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
yaitu ”Penerapan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament TGT dalam Pembelajaran Akuntansi untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”,
yang dilaksanakan pada SMA Negeri 11, Yogyakarta. Berdasarkan penelitian yang telah
26
dilakukan di SMA Negeri 11 Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X-D. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran tipe TGT
diharapkan dapat berguna dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan bentuk penelitian adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action
Research PTK. Menurut Wijaya Kusumah 2010:9, PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1
merencanakan, 2 melaksanakan, dan 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilaksanakan
dengan kerja sama antara guru kelas dan peneliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Kolese de Britto, Jl. Laksda Adisucipto 161 Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus - November 2012
28
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA Kolese de Britto Yogyakarta
2. Objek Penelitian
Objek penelitiannya adalah peningkatan prestasi belajar siswa kelas X-2 SMA Kolose de Britto pada mata pelajaran akuntansi melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, tindakan awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi kondisi kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Untuk melengkapi data, peneliti juga mewawancarai guru dan siswa
untuk mendapatkan data yang lebih akurat. Setelah beberapa prosedur tersebut dilakukan, kemudian peneliti mengadakan penelitian di dalam
kelas dengan menggunakan metode TGT. 2.
Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini direncanakan akan berlangsung dalam satu siklus.
Siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut.
29
a. Perencanaan
Peneliti merencanakan tindakan berupa persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Peneliti bekerja sama dengan guru mitra akan
memetakan berdasarkan tingkat kemampuannya. Setelah itu peneliti akan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5-6 orang. Kelompok dibagi secara heterogen dengan kemampuan, jenis kelamin, dan ras atau suku yang
berbeda-beda. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa instrument penelitian berupa: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi pembelajaran yang akan diajarkan guru, soal-soal latihan, dan
lembar observasi. a
Tindakan Pada tahap ini dilakukan implementasi pembelajaran kooperatif
tipe TGT sesuai dengan rencana awal, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
1 Kegiatan Pra Pembelajaran
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian dan
ketersediaan media pembelajaran yang diperlukan dan mempersiapkan. Setelah itu guru menyampaikan standar
30
kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran. Guru melakukan kegiatan apersepsi dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa, mengulangi
materi yang lalu dan mengaitkan materi lalu dengan materi yang baru. Selain itu guru menjelaskan skenario dan peraturan-
peraturan model pembelajaran yang diterapkan yaitu TGT. 2
Kegiatan Inti Secara garis besar rincian kegiatan inti pembelajaran yang
dilakukan guru adalah sebagai berikut. a
Penyajian kelas class presentation Sebelum masuk dalam kegiatan TGT, dalam awal
pembelajaran guru menjelaskan materi. Penjelasan materi guru dapat menggunakan metode ceramah dan tanya jawab,
namun yang terpenting adalah siswa benar-benar memahami materi yang disampaikan guru. Penguasaan
materi akan dapat membantu siswa dalam permainan dan tournament.
b Kelompok
Dalam kelompok, anggota kelompok dibagi berdasarkan jumlah yang proporsional dan juga berdasarkan
heterogenitas dilihat dari prestasi, jenis kelamin, suku dan ras. Selanjutnya siswa harus melakukan kegiatan antara
31
lain: mengerjakan soal yang telah diberikan guru mitra pada lembar jawab. Dalam mengerjakan soal latihan harapan
guru mitra adalah siswa dapat mengerti materi yang telah dijelaskan guru mitra melalui bantuan soal-soal latihan.
Jika anggota siswa belum mengerti materi pembelajaran, kegiatan selanjutnya yang perlu dilakukan siswa yaitu
berdiskusi dengan sesama anggota kelompok. Melalui kegiatan diskusi ini diharapkan siswa dapat saling bekerja
sama. Jika ada siswa dalam satu kelompok yang kurang
paham terhadap materi yang diajarkan dapat bertanya pada siswa yang telah memahami materi tersebut. Fungsi dari
diskusi kelompok adalah untuk memberi pemahaman yang merata pada setiap anggita kelompok. Pemahaman yang
merata antar anggota kelompok akan memudahkan permainan atau turnamen nanti.
c Pelaksanaan games
Pelaksanaan games dimaksudkan untuk menguji pemahaman siswa atas materi yang telah dijelaskan oleh
guru dan kegiatan diskusi sebelumnya. Games yang dapat digunakan adalah games pengisian tabel PDA. Dari games
tersebut, guru mengharapkan tingkat partisipasi kelompok dalam melaksanakan games agar hasil yang didapat mampu