89
1. Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Selasa, 14 Agustus 2012 pada saat jam pelajaran ke-2 pukul 07.45 – 08.30.
Dikarenakan peneliti juga melakukan PPL pada waktu penelitian dilakukan, maka observasi berlangsung dalam waktu yang lama. Guru
mitra dalam penelitian ini adalah Bapak FX. Agus Hariyanto, S.Pd, S.E sebagai guru bidang studi Akuntansi. Jumlah siswa kelas X-2 pada
tahun ajaran 20122013 sebanyak 36 siswa. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi pendahuluan ini adalah membahas
tentang pengguna sistem informasi akuntansi. a.
Observasi guru observing teacher Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru lampiran 1a hal.132
. Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan
siswa. Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan
peneliti di kelas X-2. Setelah itu guru tidak melakukan presensi terhadap siswa satu per satu namun menanyakan kepada ketua
kelas siapa yang tidak hadir hari itu. Setelah presensi, guru mengulas kembali materi sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan
90
tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang
akan dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan berdasarkan metode ceramah sembari
menayangkan power point. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk
merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada
siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka bercerita sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Perlu diketahui
bahwa seluruh siswa berjenis kelamin laki – laki sehingga tenaga ekstra yang mereka miliki jika tidak diberdayakan hanya membuat
mereka ingin melakukan kesenangan mereka yang lain, yang tidak sesuai konteks dengan pelajaran. Guru memang telah berusaha
mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah
dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika hal tersebut dibiarkan bisa jadi prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa menjadi tidak
maksimal dikarenakan proses yang dilalui oleh siswa tidak menarik hati dan tidak menggunakan segala potensi yang dimiliki. Pada
akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan soal-