Uji besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat Uji Retensi Pengaruh

46 kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis, yaitu apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Berdasarkan pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis statistik Mann-Whitney, diperoleh hasil: Lampiran 11d Tabel 11. Uji selisih skor posttest-pretest Selisih skor posttest dan pretest Signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,672 Tidak berbeda Hasil analisis pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok kontrol dan eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat. Data penelitian menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak. Diagram berikut akan memperlihatkan selisih skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol maupun eksperimen. Gambar 9. Diagram selisih pretest dan posttest kemampuan mengingat

4.1.1.4 Uji besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat

Langkah yang keempat adalah menghitung seberapa besar pengaruh effect size dari metode inkuiri yang digunakan terhadap kemampuan mengingat pada kelas eksperimen dan metode ceramah yang digunakan terhadap kemampuan 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 selisih kontrol selisih eksperimen M ea n 47 mengingat pada kelas kontrol. Penghitungan yang dilakukan menggunakan rumus effectsize diperoleh sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Besar Pengaruh Metode terhadap Kemampuan Mengingat No. Kelompok T df r R 2 Persentase efffect size Keterangan 1. Kontrol -5,469 36 0,673647 0,4538 45,38 Efek besar 2. Eksperimen -5,763 37 0,687769 0,473026 47,30 Efek besar Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri memberikan sumbangan 47,30 terhadap kemampuan mengingat siswa yaitu ditunjukkan dengan harga r = 0,69, t37 = -5,763, R 2 = 0,47 dan metode ceramah sebesar 45,38 dengan harga r = 0,67, t36 = -5,469, R 2 = 0,45.

4.1.1.5 Uji Retensi Pengaruh

Langkah yang kelima yaitu membandingkan hasil analisis dari Posttest I dan Posttest II. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada penurunan yang signifikan dari masing-masing metode yang dilakukan pada masing-masing kelompok. Pengujian Posttest II ini dilaksanakan 2 bulan setelah dilaksanakannya Posttest I. Setelah data diambil kemudian data diuji normalitasnya terlebih dahulu. Hasil uji normalitas Posttest II kelompok kontrol yaitu 0,059 dan Posttest II kelompok eksperimen yaitu 0,068 dengan kriteria sig.2-tailed 0,05 sehingga dikatakan bahwa distribusi data tersebut normal dan menggunakan analasis statistik paired t-test. Kriteria hipotesis yang digunakan dalam analisis statistik ini adalah: H null : Tidak ada pebedaan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Kriteria yang digunakan sebagai acuan dari hipotesis ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Jika harga sig.2-tailed 0,05 maka H null diterima dan H i ditolak, dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara Posttest I dan Posttest II. Artinya tidak ada penurunan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. 48 2. Jika harga sig.2-tailed 0,05 maka H null ditolak dan H i diterima, dengan kata lain ada perbedaan yang signifikan antara posttest1 dan Posttest II. Artinya ada penurunan yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Hasil analisis statistik perbedaanPosttest I dan Posttest II pada kelompok kontrol maupun eksperimen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Lampiran 11f Tabel 13. Uji Retensi Pengaruh No. Kelompok Test Peningkatan atau penurunan Signifikansi Keterangan Posttest I Posttest II 1. Kontrol 3,08 3,08 1,000 Tidak berbeda 2. Eksperimen 3,03 3,05 0,66 0,872 Tidak berbeda Cara menghitung seberapa besar peningkatan atau penurunan hasil analisi statistik dari Posttest I dan Posttest II menggunakan rumus: Dari tabel di atas dapat diketahui harga sig.2-tailed antara Posttest I dan Posttest II kelompok kontrol adalah 1,000 dengan M = 0,000 , SE = 0,169 , hal ini menunjukkan bahwa H null diterima dan H i ditolak dengan pengertian bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara Posttest I dan Posttest II atau tidak ada penurunan skor yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Sedangkan pada kelompok eksperimen harga sig.2-tailed adalah 0,872 dengan M = -0,026 , SE = 0,158, hal ini menunjukkan bahwa H null diterima dan H i ditolak dengan pengertian bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara Posttest I dan Posttest II atau tidak ada penurunan skor yang signifikan antara skor Posttest I dan Posttest II. Skor Posttest I maupun Posttest II pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan maupun penurunan denghan persentase sebesar 0 sedangkan pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 0,66. Kelima langkah analisis tersebut bisa diringkas dalam tabel yang memperlihatkan skor Pretest dan Posttest baik di kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. nilai posttest II – nilai posttest I : nilai posttest I x 100 49 Gambar 10. Perbedaan antara skor Prestest, Posttest I, dan Posttest II kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

4.1.2 Pengaruh Penggunaan Inkuiri Terhadap Kemampuan Memahami

Variabel independen kedua yang diteliti yaitu kemampuan memahami.Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kolaboratif yang dilakukan dalam kelompok payung Ilmu Pengetahuan Alam IPA pada siswa SD untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode quasi- experimental design tipe non-equivalent control group design. Kelas yang dipilih untuk penelitian ini ada dua, yaitu kelas V.1 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 37 siswa dan kelas V.2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 38 siswa. Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan metode inkuiri melainkan menggunakan metode ceramah, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode inkuiri. Materi yang diajarkan baik di kelas kontrol dan eksperimen adalah sama. Sebelumnya, pada kedua kelas tersebut diberi Pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa tentang materi yang akan diajarkan. Prestest ini berupa tes tertulis dengan 1 soal uraian. Sesudah penyampaian materi telah selesai dilaksanakan, tahap selanjutnya adalah memberikan Posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui dampak 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Pretest Posttest1 Posttest2 kontrol eksperimen