20 Zee 2009 meneliti perlunya pengembangan profesional yang meliputi
pengembangan berbicara dalam hal menganalisis dan membimbing di sekolah dasar. Subjek penelitian ini adalah seorang anak laki-laki bernama Oliviera. Hasil
dari penelitian ini yaitu beliau mempertimbangkan apakah kapan, bagaimana, dan mengapa pengembangan profeisonal tersebut perlu dimasukkan pada suatu fokus
cara berbicara selama instruksi atau langkah-langkah inkuiri yang berdasarkan pengetahuan. Dasar pemikiran atau pokok yang mendasari pembelajaran adalah
persoalan dari cara berbicara, oleh sebab itu cara berbicara guru dapat dan harus menjadi suatu fokus dari pengembangan profesional yang dirancang untuk
membantu guru-guru membuat instruksi atau langkah-langkah inkuiri yang berbasis pengetahuan.
Sriningsih 2011 meneliti pengaruh metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori afektif umum pada mata pelajaran
IPA SDK Wirobrajan. Hasil penelitian tersebut adalah penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi pembentukan tanah akibat pelapukan batuan
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDK Wirobrajan. Hasil yang lainnya yaitu penerapan metode inkuiri pada mata
pelajaran IPA materi pembentukan tanah akibat pelapukan batuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori
afektif umum siswa kelas V SDK Wirobrajan. Analisis data prestasi belajar pada kelompok eksperimen menunjukkan harga signifikansi 2-tailed 0,000 0,05.
Hasil ini tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan harga signifikansi 2-tailed 0,485 0,05 pada kelompok kontrol.
2.2.2 Penelitian yang berhubungan dengan kemampuan proses kognitif
Ueckert 2011 bersama dengan Tunnicliffe meneliti perlunya pembelajaran tentang biologi di tahap awal perkembangan belajar anak. Driver et
al. 1994 mengungkapkan bahwa anak-anak mengembangkan ide-ide tentang fenomena alami atau kejadian-kejadian yang mereka lihat atau amati di sekitar
mereka sebelum mereka belajar pengetahuan di sekolah. Analisis narasi pribadi anak tentang fenomena biologis yang teramatidapat mengungkapkan akomodasi
dan pengembangan serta poin yang dapat diklarifikasi dengan mereka melalui pengajaran tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu suatu kesimpulan dari isu-isu
21 penilaian dan kurikulum dalam pendidikan formal nantinya berdasarkan hasil
pembelajaran biologi di tahap-tahap awal perkembangan anak. Sebagai guru,kita memiliki tugas untuk mendukung, mengembangkan, serta mendorong penelitian
lebih lanjut tentang pemahaman perkembangan biologi kepada anak-anak dan implikasinya untuk mengajar.
Zohar dan Dori 2003 meneliti perbandingan antara tingginya kemampuan berpikir dengan rendahnya tingkat pencapaian siswa. Latar belakang
penelitian ini yaitu banyak guru yang sering mengkualifikasikan sikap guru terhadap murid, seperti mengabaikan keragaman di antara anak-anak serta
mengkategorikan siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi dan lemah. Tujuan dari penelitian ini adalah menitikberatkan pada pokok persoalan dengan
mempersembahkan empat pembelajaran dan mendiskusikan implikasi tersebut untuk mengajar kemampuan berpikir bagi siswa yang tingkat pencapaiannya
rendah. Hasil dari penelitian ini:
1. Pengembangan pertanyaan, kemampuan yang positif melalui sebuah kasus
berdasarkan metode pengajaranpembelajaran dalam kualitas modul. Tujuannya adalah memperlihatkan kepada siswa tentang permasalahan
yang terbaru untuk mengembangkan kemampuan mereka dalam bertanya yang positif serta untuk mengajari mereka tentang bagaimana membaca
serta mengktitisi suatu artikel. 2.
Pengembangan kemampuan berargumentasi siswa melalui pilihan genetik yang pantas. Tujuannya adalah mentransfer penilaian kemampuan
berargumentasi dari konteks genetik ke konteks kehidupan sehari-hari. 3.
Mempertinggi kemampuan berpikir melalui masalah pembelajaran di teknologi biologi.
4. Pengajaran yang kritis dan pemikiran yang ilmiah.
Dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, beberapa penelitian membahas penerapan metode inkuiri dan penelitian yang lain
membahas pengembangan kemampuan berpikir anak di tahap awal perkembangan
22 serta membandingkan tingginya kemampuan berpikir dengan rendahnya tingkat
pencapaian hasil siswa.
2.2.3 Literature Map