54
4.1.2.3 Uji selisih skor Pretest-Posttest Kemampuan Memahami
Uji selisih skor pretest-posttest dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penggunaan metode inkuiri. Penghitungan selisih ini dilakukan
dengan cara mengurangkan skor posttest dengan skor pretest pada masing-masing kelompok. Langkah sebelumnya yaitu melakukan uji normalitas data selisih skor
kemampuan mengingat dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari pengujian normalitas data, diperoleh hasil seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 17. Uji normalitas skor selisih
No Aspek Nilai Signifikansi
Keterangan
3. Selisih skor mengingat kelompok kontrol
0,114 Normal
4. Selisih skor mengingat kelompok eksperimen
0,106 Normal
Tabel di atas menujukkan bahwa nilai signifikansi selisih skor memahami untuk kelompok eksperimen dan kontrol berada pada distribusi data normal,
sehingga untuk uji selisih skor posttest dan pretest dilakukan dengan analisis statistik parametrik yaitu Independent samples t-test. Analisis statistik
menggunakan hipotesis statistik berikut:
H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor Pretest-Posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain
penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.
H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor Pretest-Posttest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara sifnifikan terhadap
kemampuan memahami. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara Posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami.
2. Jika harga sig.2-tailed0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara Posttest kelompok kontrol dan kelompok
55 eksperimen. Dengan kata lain penggunaan metode inkuiritidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan memahami. Perbedaan selisih skor pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan
eksperimen yang dilakukan akan digunakan sebagai acuan dalam mengambil kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis, yaitu apakah hasil penelitian ini
mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Berdasarkan pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis
statistik Independent sample t-test, diperoleh hasil: Tabel 18. Uji selisih skor posttest-pretest
Selisih skor posttest dan pretest Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,656 Tidak berbeda
Hasil analisis pada tabel di atas menunjukkan homogenitas varian antara kelompok kontrol dan eksperimen. suatu data dikatakan memiliki homogenitas
varian apabila memiliki sig.2-tailed harga Levene‟s Test 0,05. Data di atas
menunjukkan harga sig.2-tailed 0,05 yaitu 0,881 pada harga Levene‟s Test
dengan F = 0,022. Karena data yang diperoleh memiliki homogenitas varian sehingga sig.2-tailed yang digunakan adalah 0,656. Harga sig.2-tailed
menunjukkan hasil 0,05 sehingga berdasarkan kriteria, dapat diketahui bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen. dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan memahami. data penelitian
yang diperoleh tersebut menolak hipotesis penelitian. Diagram berikut ini akan memperlihatkan selisih skor pretest dan posttest
pada kelompok kontrol maupun eksperimen.
56 Gambar 11. Diagram selisih skor pretest dan posttest kemampuan memahami
4.1.2.4 Uji besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan memahami