Sifat-sifat cahaya Teori yang Relevan

15 suara musik, dan sebagainya. Menafsirkan dapat disebut juga menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan, dan mengklarifikasi. b. Mencontohkan merupakan proses menemukan contoh atau ilustrasi tentang suatu konsep atau prinsip. Pada proses ini siswa mengidentifikasi ciri-ciri khas suatu konsep atau prinsip. Mencontohkan disebut juga mengilustrasikan dan memberi contoh. c. Mengklasifikasi merupakan suatu proses kognitif yang melengkapi proses mencontohkan. Dalam proses ini siswa diharuskan menemukan konsep atau prinsip umum yang dimulai dengan contoh tertentu. Mengklasifikasi disebut juga mengategorikan dan mengelompokkan. d. Merangkum merupakan salah satu proses kognitif yang terjadi saat siswa mengemukakan satu kalimat yang mempresentasikan informasi yang diterima atau mengabstraksikan sebuah tema. Merangkum disebut juga menggeneralisasi dan mengabstraksi. e. Menyimpulkan merupakan salah satu proses kognitif yang terjadi saat siswa dapat mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya kemudian menghubungkannya. Menyimpulkan disebut juga mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi, dan menyimpulkan. f. Membandingkan merupakan proses kognitif yang melibatkan proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Membandingkan disebut juga dengan mengontraskan, memetakan, dan mencocokkan. g. Menjelaskan merupakan suatu proses kognitif dengan membuat model sebab akibat dalam sebuah sistem. Menjelaskan disebut juga dengan membuat model.

2.1.1.3 Sifat-sifat cahaya

Materi sifat-sifat cahaya merupakan materi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang diajarkan di kelas V semester genap. Materi ini membahas macam-macam sifat cahaya serta kegunaan cahaya yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sulistyanto 2008:132-140 mengungkapkan 16 bahwa cahaya berasal dari sumber cahaya. Sumber cahaya adalah benda-benda yang dapat memancarkan cahaya. Haryanto 2007:141-150 menyebutkan bahwa sifat-sifat cahaya antara laincahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, cahaya putih terdiri dari berbagai warna. 1. Cahaya merambat lurus Gambar 1. Cahaya Merambat Lurus Sumber: Azmiyawati, 2008:118 Pada saat pagi hari saat cahaya matahari masuk ke kamar kita melalui celah jendela kamar, kita dapat melihat berkas cahaya matahari merambat lurus dari celah tersebut. Cahaya matahari yang masuk melalui celah tersebut akan tampak seperti garis putih yang lurus. Sifat cahaya yang merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada lampu senter dan lampu kendaraan bermotor. 2. Cahaya menembus benda bening Bayangan terbentuk karena cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Ketika cahaya mengenai tubuh, cahaya tidak dapat menembus tubuh sehingga terbentuklah bayangan. Begitu pula ketika cahaya mengenai rumah dan pohon yang besar. Gambar di bawah ini memperlihatkan foto seorang anak dan bayangan yang dibentuknya. Bayangan adalah daerah gelap yang terbentuk akibat cahaya tidak dapat menembus suatu benda. Gambar 2. Anak dengan bayangan yang dibentuknya Sumber: Rositawaty, 2008:68 17 3. Cahaya dapat dipantulkan Gambar 3. Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur Sumber: Rositawaty, 2008:70 Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur pemantulan difus dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi apabila cahaya mengenai permukaan yang kasar atau tidak rata. Pada pemantulan ini, sinar pantul arahnya tidak beraturan. Sementara itu, pemantulan teratur terjadi jika cahaya mengenai permukaan yang rata, licin, dan mengkilap. Permukaan yang mempunyai sifat seperti ini misalnya cermin. Pada pemantulan ini sinar pantul memiliki arah yang teratur. Bayangan anak di awal bab ini terjadi karena pemantulan teratur. Cermin merupakan salah satu benda yang memantulkan cahaya. Cermin dibagi menjadi 3 bagian, yaitu cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. a. Cermin datar Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar biasa digunakan untuk bercermin. Cermin datar mempunyai sifat-sifat berikut. 1 Ukuran besar dan tinggi bayangan sama dengan ukuran benda. 2 Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. 3 Kenampakan bayangan berlawanan dengan benda. Misalnya tangan kiri akan menjadi tangan kanan bayangan. 4 Bayangan tegak seperti bendanya. 5 Bayangan bersifat semu atau maya. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar. 18  Bagian belakang cermin Gambar 4. Cermin Datar Sumber: Azmiyawati, 2008:119 b. Cermin cembung Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar. Cermin cembung biasa digunakan untuk spion pada kendaraan bermotor. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan lebih kecil diperkecil daripada benda yang sesungguhnya.  Bagian belakang cermin Gambar 5. Cermin Cembung Sumber: Azmiyawati, 2008:120 c. Cermin cekung Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter. Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. 1. Jika benda dekat dengan cermin cekung, bayangan benda bersifat tegak, lebih besar, dan semu maya. 2. Jika benda jauh dari cermin cekung, bayangan benda bersifat nyata sejati dan terbalik.  Bagian belakang cermin Gambar 6. Cermin Cekung Sumber: Azmiyawati, 2008:121 19 4. Cahaya dapat dibiaskan Apabila cahaya merambat melalui dua zat yang kerapatannya berbeda, cahaya tersebut akan dibelokkan. Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air. Sebaliknya, apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara. Pembiasan cahaya sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari- hari. Misalnya dasar kolam terlihat lebih dangkal daripada kedalaman sebenarnya. Gejala pembiasan juga dapat dilihat pada pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air. Pensil tersebut akan tampak patah. Gambar 7. Cahaya Dapat Dibiaskan Sumber: Azmiyawati, 2008:122 5. Cahaya putih terdiri dari berbagai warna Cahaya matahari jika diuraikan akan menjadi berbagai macam warna. Contohnya pada saat siang hari terjadi hujan kemudian setelah hujan reda sinar matahari menyinari bumi. Pada saat itu akan terjadi pelangi yang terdiri dari berbagai macam warna. Adanya warna-warna tersebut berasal dari penguraian cahaya oleh sisa-sisa air hujan di langit.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

2.2.1 Penelitian yang berhubungan dengan metode inkuiri

Jika penelitian ini ingin diletakkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya maka akan dikemukakan beberapa penelitian sebagai berikut: