52 Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor Pretest kelompok kontrol dengan skor
Pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok tidak memiliki kemampuan awal yang sama.
2. Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor Pretest kelompok kontrol dengan skor
Pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama.
Hasil analisis data perbedaan Pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut: Lampiran 12b
Tabel 15. Perbedaan Skor PretestKemampuan Memahami
Hasil Pretest Signifikansi
Keterangan
Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,739
Tidak berbeda
Tabel perbedaan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa harga M = 0,061, SE = 0,18, sig.2-tailed0,05
yaitu 0,739, t73 = 0,334.Harga Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95
F= 0,009dan Signifikansi= 0,925, terdapat homogenitas varian sehingga dapat diketahui bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak dan data di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga tidak ada data
yang bias untuk dilakukan analisis data selanjutnya.
4.1.2.2 Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Memahami
Langkah kedua dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya kenaikan skor yang signifikan antara skor Pretest ke Posttest baik pada kelompok kontrol
maupun kelompok eksperimen. Dari uji perbedaan skor Pretest ke Posttest akan diperlihatkan persentase kenaikan masing-masing kelompok. Uji perbedaan ini
berkaitan dengan uji normalitas. Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen harga sig.2-tailed pada Pretest dan Posttest 0,05 sehingga data
tersebut dikatakan normal, sehingga analisis statistik yang digunakan untuk data
53 normal adalah statistik parametrik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95.
Analisis data pada kedua kelompok tersebut menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :
H
null
:Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor Pretest dan Posttest.
H
i
:Ada perbedaan yang signifikan antara skor Pretest dan Posttest.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Jika harga sig.2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara Pretest dan Posttest. Dengan kata
lain ada kenaikan skor yang signifikan yang terjadi antara Pretest ke Posttest.
2. Jika harga sig.2-tailed0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara Pretest dan Posttest. Dengan
kata lain tidak ada kenaikan skor yang signifikan antara Pretest ke Posttest
Hasil analisis data perbedaan Pretest ke Posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut: Lampiran 12c
Tabel 16. Perbedaan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Memahami
No Kelompok
Test peningkatan
Signifikansi Keputusan
Pretest Posttest I
1 Kontrol
2,03 2,41
18,72 0,039
Ada kenaikan 2
Eksperimen 1,97
2,24 13,71
0,156 Tidak ada kenaikan
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa pada kelompok kontrol mencapai skor yang lebih tinggi yaitu dengan nilai M = -0,39 , SE = 0,18 , Sig.2-tailed =
0,00 , t36 = -2,142 , dibandingkan dengan kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai M = -0,27 , SE = 0,19 , Sig.2-tailed =
0,00 , t37 = -1,45 . Pada kelompok kontrol harga sig.2-tailed 0,05 maka H
null
diterima yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest atau ada kenaikan yang signifikan antara pretest ke posttest. sedangkan
pada kelompok eksperimen harga sig.2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest.
54
4.1.2.3 Uji selisih skor Pretest-Posttest Kemampuan Memahami