12 5.
Membuat Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan hasil dari kegiatan eksperimen sehingga dapat
diketahui apakah hipotesis yang sudah dibuat benar atau tidak. Dalam menyusun kesimpulan,  siswa  masih  dibantu  atau  diberi  arahan  oleh  guru.  Penyusunan
kesimpulan  berdasarkan  hasil  percobaan  yang  telah  dilakukan  oleh  siswa  dan mengulang  dari  perumusan  hipotesis,  a
tau  ditambah  kata  “Tidak”  jika  hipotesis ditolak.
6. Mempresentasikan Hasil
Setelah melakukan kegiatan, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil yang  sudah  diperolehnya.  Tujuannya  adalah  agar  siswa  terbiasa  menyampaikan
pendapat  maupun  hasil  apapun  yang  diperoleh  siswa  dari  percobaan  yang  telah dilakukan.
7. Mengevaluasi
Pada  langkah  ini  siswa  diberi  suatu  soal  lalu  dikerjakan  sesuai  dengan langkah  yang  ditentukan  yaitu:  merumuskan  masalah,  merumuskan  hipotesis,
merancang  percobaan  sederhana,  membuat  kesimpulan  lalu  mempresentasikan hasil  pekerjaan.  Tujuan  tahap  ini  adalah  agar  siswa  menjadi  terasah  dalam
kemampuan  berpikir  dengan  menggunakan  landasan  pemikiran  yang  logis  serta mencerminkan sikap ilmiah.
Langkah-langkah  inilah  yang  diterapkan  dalam  penelitian.  Langkah- langkah  ini  disusun  dengan  melihat  langkah-langkah  metode  inkuiri  yang
dirumuskan atau dikemukakan oleh beberapa ahli.
2.1.1.2 Proses Kognitif Benjamin S. Bloom
Taksonomi Bloom ini dibuat dengan mengacu pada tujuan pendidikan, dua tujuan  yang  penting  yaitu  meretensi  dan  mentransfer  Anderson  dan  Krathwohl,
2010:94.  Untuk  membantu  memperluas  tujuan-tujuan  pendidikan  tersebut meretensi dan mentransfer maka dibuat kerangka berpikir. Kerngaka berpikir ini
dibagi  menjadi  menjadi  6  kategori  proses  kognitif  Anderson  dan  Krathwohl, 2010:95, yaitu:
13 1.
Mengingat Proses mengingat merupakan suatu proses mendapatkan pengetahuan yang
relevan  dari  memori  jangka  panjang.  Proses  ini  dibagi  menjadi  2  aspek,  yaitu mengenali dan mengingat kembali.
2. Memahami
Proses  ini  merupakan  suatu  proses  membangun  pengertian  dari  pesan pembelajaran  di  antaranya  oral,  tulisan,  komunikasi  grafik.  Proses  ini  dibagi
menjadi  7  aspek,  yaitu:  mengartikan,  memberikan  contoh,  mengklasifikasi, menyimpulkan, menduga, membandingkan, menjelaskan.
3. Mengaplikasikan
Merupakan  suatu  proses  berpikir  yang  menggunakan  prosedur  dalam situasi yang diberikan. Proses ini dibagi menjadi 2 aspek, yaitu mengeksekusi dan
mengimplementasikan. 4.
Menganalisis Proses  ini  merupakan  salah  satu  proses  berpikir  yang  memecah  materi
menjadi  bagian-bagian  pokok  dan  mendeskripsikan  bagaiman  bagian-bagian tersebut dihubungkan satu sama lain maupun menjadi sebuah struktur keseluruhan
atau  tujuan.  Proses  ini  dibagi  menjadi  3  aspek,  yaitu  membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
5. Mengevaluasi
Merupakan  salah  satu  proses  berpikir  yang  membuat  penilaian  yang didasarkan  pada  kriteria  standar.  Proses  ini  dibagi  menjadi  2  aspek,  yaitu
memeriksa dan mengritik. 6.
Mencipta Merupakan  proses  berpikir  yang  menempatkan  bagian-bagian  secara
bersama-sama ke dalam suatu ide, semuanya saling berhubungan untuk membuat hasil  yang  baik.  Proses  ini  dibagi  menjadi  3  aspek,  yaitu  merumuskan,
merencanakan, dan memproduksi. Pada  penelitian  ini  peneliti  hanya  befokus  pada  kemampuan  mengingat
dan memahami yang dimiliki oleh siswa.
14 1.
Kemampuan Mengingat Proses mengingat merupakan suatu proses mendapatkan pengetahuan yang
relevan  dari  memori  jangka  panjang  Kuswana,  2012:111.  Anderson  2010:99 mengingat  merupakan  mengambil  pengetahuan  yang  dibutuhkan  dari  memori
jangka  panjang.  Proses  ini  merupakan  tingkat  kemampuan  berpikir  dari  ranah kognitif  Bloom  yang  paling  rendah  atau  dapat  diartikan  bahwa  kemampuan
mengingat adalah kemampuan  dasar  yang dimiliki oleh siswa. Proses  mengingat ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu:
a. Mengenali  merupakan  proses  mengambil  pengetahuan  yang  dibutuhkan
dari  memori  jangka  panjang  untuk  membandingkannya  dengan  informasi yang  baru  saja  diterima.  Pengetahuan  mengingat  memiliki  peran  penting
sebagi  bekal  untuk  belajar  bermakna.  Mengenali  disebut  juga  dengan mengidentifikasi. Contoh: tanggal-tanggal penting sejarah negara
b. Mengingat  kembali  merupakan  proses  mengambil  kembali  pengetahuan
yang dibutuhkan dari memori jangka panjang berdasarkan keinginan soal. Dalam  proses  ini  siswa  mencari  informasi  di  memori  jangka  panjang
kemudian  membawa  informasi  tersebut  ke  memori  kerja  untuk  diproses. Mengingat  kembali  juga  disebut  dengan  mengambil.  Contoh:  mengingat
kembali tanggal-tanggal penting sejarah Negara
2. Kemampuan Memahami
Anderson  2010:105  mengungkapkan  proses  memahami  adalah  proses mengonstruksi  makna  atau  pesan  dari  pembelajaran  siswa  baik  bersifat  lisan,
tulisan,  maupun  grafis.  Kuswana  2012:111  juga  mengungkapkan  bahwa kemampuan  memahami  adalah  kemampuan  untuk  membangun  pengertian  dari
pesan pembelajaran di antaranya oral, tulisan, komunikasi grafik. Siswa dikatakan memahami  jika  dapat  menggabungkan  pengetahuan  baru  yang  diterimanya
dengan  pengetahuan  lama  yang  ada  di  dalam  memori  siswa.  Proses  kognitif kategori memahami meliputi:
a. Menafsirkan merupakan proses mengubah kata-kata menjadi kata-kata lain
misalnya  gambar  jadi  kata-kata,  angka  jadi  kata-kata,  not  balok  menjadi
15 suara  musik,  dan  sebagainya.  Menafsirkan  dapat  disebut  juga
menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan, dan mengklarifikasi. b.
Mencontohkan  merupakan  proses  menemukan  contoh  atau  ilustrasi tentang suatu konsep atau prinsip. Pada proses  ini siswa  mengidentifikasi
ciri-ciri  khas  suatu  konsep  atau  prinsip.  Mencontohkan  disebut  juga mengilustrasikan dan memberi contoh.
c. Mengklasifikasi merupakan suatu proses kognitif yang melengkapi proses
mencontohkan.  Dalam  proses  ini  siswa  diharuskan  menemukan  konsep atau prinsip umum  yang dimulai dengan contoh tertentu. Mengklasifikasi
disebut juga mengategorikan dan mengelompokkan. d.
Merangkum  merupakan  salah  satu proses kognitif  yang terjadi saat siswa mengemukakan  satu  kalimat  yang  mempresentasikan  informasi  yang
diterima  atau  mengabstraksikan  sebuah  tema.  Merangkum  disebut  juga menggeneralisasi dan mengabstraksi.
e. Menyimpulkan  merupakan  salah  satu  proses  kognitif  yang  terjadi  saat
siswa  dapat  mengabstraksikan  sebuah  konsep  atau  prinsip  yang menerangkan contoh-contoh dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya
kemudian menghubungkannya.
Menyimpulkan disebut
juga mengekstrapolasi, menginterpolasi, memprediksi, dan menyimpulkan.
f. Membandingkan  merupakan  proses  kognitif  yang  melibatkan  proses
mendeteksi  persamaan  dan  perbedaan  antara  dua  atau  lebih  objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi. Membandingkan disebut juga dengan
mengontraskan, memetakan, dan mencocokkan. g.
Menjelaskan  merupakan  suatu  proses  kognitif  dengan  membuat  model sebab  akibat  dalam  sebuah  sistem.  Menjelaskan  disebut  juga  dengan
membuat model.
2.1.1.3 Sifat-sifat cahaya